https://www.traditionrolex.com/27 Kehadiran Atlas Beach Dongkrak Ekonomi Bagi Masyarakat Lokal, Kepdes Tibubeneng: Kami Merasa Terbantu - FAJAR BALI
 

Kehadiran Atlas Beach Dongkrak Ekonomi Bagi Masyarakat Lokal, Kepdes Tibubeneng: Kami Merasa Terbantu

90% Karyawan Atlas Merangkul Warga Lokal Bali

 Save as PDF
(Last Updated On: 03/07/2023)

KEPDES TIBUBENENG-Kepala Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, I Made Kamajaya. 

 

CANGGU -fajarbali.com-Kehadiran Atlas Beach Fest di wilayah Tibubeneng, Canggu, Kuta Utara Badung, ternyata membawa dampak positif untuk masyarakat lokal. Bahkan wisata Beach Club terbesar yang baru dinobatkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno itu membuka peluang pekerjaan baru kepada masyarakat dari mulai membuka warung, restoran, rental sepeda motor, areal parkir, dan transportasi berjalan. 
 
Hal itu dikatakan Kepala Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung I Made Kamajaya, saat ditemui di ruang kerjanya, pada Senin 3 July 2023. Kata Kamanjaya, meskipun baru berdiri selama satu tahun, Atlas Beach Fest telah memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. 
 
Terlebih saat ini kawasan Tibubeneng sudah ada transportasi berjalan, rental sepeda motor berjalan, hotel dan homestay di sekitar Canggu berjalan, restoran dan warung terisi penuh. Belum lagi ada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dan tenaga kerja lokal yang diakomodir Atlas Beach Fest. 
 
“Jadi kami merasa sangat terbantu dengan adanya Atlas Beach Fest ini. Seni budaya lokal juga diakomodir,” terangnya. 
 
Ia mengatakan, dengan fokus pada keberlanjutan dan ramah lingkungan, Atlas Beach Fest berusaha menjadi destinasi wisata yang memberikan pengalaman unik dan mendukung kelestarian lingkungan.
 
Salah satu komitmen Atlas Beach Fest dalam menjaga lingkungan Bali adalah dengan melaksanakan sejumlah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). “Setiap minggu, tim Atlas Beach Fest melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai Berawa untuk menjaga kebersihan lingkungan,” bebernya. 
 
Kamajaya menjelaskan, pihak Atlas juga melaksanakan aerobik bersama warga Desa Tibubeneng, melepaskan 16 ribu lebih bayi penyu (tukik), dan berkontribusi terhadap pembetulan Gang Mango. 
 
Sedianya, Atlas Beach sangat berperan aktif mengadakan kegiatan donor darah dan cek kesehatan gratis. Seluruh kegiatan CSR ini merupakan upaya nyata Atlas Beach Fest  untuk berperan aktif dalam komunitas lokal.
 
“Saya selaku Kepala Desa di Tibuneneng tempat Atlas itu berada, kami sangat gembira karena usaha yang berdiri di desa kami ini menjadi salah satu destinasi terbaik di dunia. Atlas secara ekonomi memang membawa dampak yang sangat positif baik langsung maupun tidak langsung,” ungkapnya. 
 
Diterangkanya, kehadiran Atlas sudah membuka peluang atau industri tenaga kerja. Mengakomodir masyarakat hingga anak-anak muda di Tibubeneng untuk dapat bersama-sama membangun usaha dengan bekerja. “Atlas juga membuka ruang UMKM di sana, menjadikan UMKM kami bertumbuh, punya kesempatan berusaha,” lanjutnya.
 
Kamajaya mengakui kehadiran Atlas Beach Fest mempunyai multiplier effect, memiliki banyak dampak positif di berbagai sektor di sekitar tempat Atlas Beach Fest berada. 
 
“Dengan kehadiran Atlas Beach beberapa usaha-usaha penunjang pariwisata juga berjalan dengan baik dan sangat dirasakan oleh masyarakat,” tutup Kamajaya.
 
Selain melalui kegiatan CSR, Atlas Beach Fest juga menerapkan strategi ramah lingkungan dalam operasionalnya. Seperti menggunakan shuttle dan scooter yang menggunakan energi listrik. Hal ini tentunya dapat mengurangi emisi karbon dan menjaga kebersihan udara. 
 
Atlas Beach Fest mengaplikasikan gelas dibuat dari kulit nanas dan buah naga yang dapat digunakan berulang kali di outlet, sehingga bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
 
Kemudian, Atlas Beach Fest menggunakan plastik kresek ramah lingkungan yang terbuat dari singkong, sedotan yang  ramah lingkungan, mengolah limbah botol menjadi hiasan ruangan, dan dari barang-barang daur ulang.
 
Tidak hanya fokus pada keberlanjutan lingkungan, Atlas Beach Fest juga berperan dalam mendukung perekonomian lokal. Hingga 90% bahan makanan yang digunakan di Atlas Beach Fest diperoleh dari petani dan peternak lokal Bali, memberikan dukungan langsung kepada para pelaku usaha lokal. 
 
“Melalui kegiatan dan inisiatif kami, kami berkomitmen untuk menjadikan Atlas Beach Fest sebagai destinasi wisata yang tidak hanya mempesona, namun juga bertanggung jawab menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan dan mendukung perekonomian lokal,” jelas Alwine, perwakilan Atlas Beach Fest.
 
Disebutkanya hingga 90% karyawan Atlas merangkul warga lokal Bali. Hal ini tentunya dapat menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat setempat. 
 
Selain itu Atlas juga menjalin kerjasama dengan Bali Zoo, serta mengadakan acara Weekend Market yang memberikan kesempatan kepada UMKM untuk mempromosikan produk mereka kepada wisatawan yang hadir di Atlas Beach Fest,” terang Alwine. R-005 
 Save as PDF

Next Post

Rektor Universitas Udayana Hadiri Peringatan Hari Bhayangkara ke-77

Sel Jul 4 , 2023
Peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023 mengambil tema "POLRI PRESISI UNTUK NEGERI" Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju
Bayangkara

Berita Lainnya