Hujan Lebat, Sekolah dan Rumah di Negara Kebanjiran

Hujan deras yang mengguyur, Senin (4/12/2017) sore hingga malam, menyebabkan sejumlah rumah dan salah satu sekolah madrasah di Desa Pengambengan Kecamatan Negara, kebanjiran, Selasa (5/12).'

NEGARA-fajarbali.com | Air yang merendam, membuat aktifitas warga jadi terganggu, terutama anak-anak hendak berangkat ke sekolah jadi terhambat. Banjir yang terjadi di Pengambengan ini, diduga akibat kurang lancarnya saluran air pada drainasenya. Akibatnya air dari saluran air drainase meluap sehingga menggenangi sekolah serta sejumlah rumah

Tampak air yang menggenangi rumah, jelas sangat mengganggu aktifitas anak-anak bermain di halaman sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darusalam Pengambengan. Bahkan pihak sekolah meminta, agar anak-anak ke sekolah tidak usah memakai sepatu, lantaran kondisinya tidak memungkinkan , sehingga siswa siswinya disuruh memakai sandal saja. Banjir di sekolah itu, juga mengakibatkan satu ruangan kelas enam terisolir.

Lantaran banjir, terpaksa siswa di kelas enam diungsikan ke Mushola, agar proses belajar mengajar tetap bisa berlangsung. “Karena ada satu kelas yang terisolir yakni kelas enam, lalu siswanya kami pindahkan ke Mushola. Dampaknya para siswa tidak bisa bermain seperti biasa,” ujar Alfina Laila, salah satu guru MI Darussalam Pengambengan.

Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jembrana, Putu Eka Suarnama tampak kemarin datang ke lokasi banjir yang meredam sekolah madrasah di Pengambengan. Setelah melihat kondisi banjir, pihaknya akan segera melakukan langkah koordinasi dengan pihak dinas terkait, paling tidak untuk memperbesar saluran air atau drainase.

Kurang baiknya sistem salurannya mengakibatkan terjadi banjir. “Nanti akan saya koordinasikan dengan pihak desa dan Dinas PU Jembrana, untuk melebarkan saluran tersebut, harapannya agar airnya dapat lancar,” terangnya.

Selain itu, tampak di rumah—rumah penduduk sekitarnya  juga masih ada yang terendam dan air makin siang tampak makin surut. Namun bila terjadi hujan lagi, dikhawatirkan, akan kebanjiran lagi.

“Lantaran banjir, anak saya tidak bisa masuk sekolah. Anak saya sekolah agak jauh, sehingga perlu diantar dengan sepeda motor, tapi bagaimana caranya mengeluarkan sepeda motor, tidak mungkin bisa. “Kami berharap, drainasenya diperbaiki,” ujarnya.

Tampak hingga siang kemarin, air yang semula menggenangi beberapa rumah dan sekolah madrasah tersebut, mulai surut. Namun warga, tetap waspada akan musibah banjir, menggingat curah hujan cukup tinggi belakangan ini

 

Sementara itu, Senin sore juga terjadi banjir di jalan kawasan Civic Centre Kantor Bupati Jembrana. Air yang merendam jalan Surapati di barat Pura Jagatnatha , setinggi betis orang dewasa. Banjir yang menggenangi jalan perkantoran itu, membuat mobil pick up mogok. Diduga genangan air itu dipicu lantaran saluran airnya tersumbat, lalu airnya meluber ke jalan.

Air yang meluber itu, juga menggenangi Taman Pecangakan Negara yang berada di depan Kantor Bupati Jembrana. Tampak jalan utama di sisi barat juga tak mampu dilintasi kendaraaan. Bahkan beberapa kendarana roda dua yang melintas terpakasa putar balik, takut macet. Sebuah mobil pick up muatan kelapa mogok di genangan air. (prm)

Scroll to Top