NEGARA – fajarbali.com | Menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 75, para pemuda Loloan (Loloan Timur dan Loloan Barat) memasang kain merah putih di atas Jembatan Syarif Tue. Jembatan ini sebagai penghubung Kelurahan Loloan Timur dan Loloan Barat, yang dibatasi Sungai Ijo Gading. Bentangan kain merah putih sepanjang 45 meter dengan lebar tiga meter.
Kreasi pemuda Loloan ini merupakan yang pertama kali ini dilakukan, setelah tahun sebelumnya berkreasi pemasangan belasan payung merah putih.
Bentangan kain merah putih di atas jembatan pemersatu Loloan ini, juga dihiasi dengan pemasangan bendera merah putih di kanan kiri jembatan. Meski belum terpasang dengan pemasangan lampu yang cukup sebagai penerang jalan, namun kreasi anak-anak muda itu sudah menyita perhatian banyak orang. Bahkan ada juga yang memanfaatkan lokasi itu sebagai ajang selfie. “Pemasangan kain merah sepanjang empat puluh lima meter ini , kami maknai sebagai penyambung semangat perjuangan untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 75. Selain itu juga dapat dimaknai sebagai pemersatu antara Loloan Barat dan Loloan Timur,” ujar Muztahidin selaku penggagas pemasangan atap kain merah putih tersebut, Senin (10/8/2020).
Menurut Muztahidin yang juga selaku Kaling Loloan Timur, pemasangan atap kain yang terpasang secara bertahap sejak Sabtu (8/8/2020). Pemasangan kain merah putih, dikuatkan dengan bentangan bambu dan kawat, sehingga memerlukan banyak bahan bambu. Tak terelakan dampak juga berpengaruh. Sejak terpasang, lintasan jalan itu, makin ramai. Muztahidin juga menjelaskan, pemasangannya dilakukan di atas Jembatan Syarif Tua. Karena Syarif Tua merupakan tokoh sejarah bagi
masyarakat Loloan. Syarif Tua atau Syarif Abdullah bin Yahya Alqadri adalah seorang panglima perang dari kasultanan Pontianak yang ikut berjuang di Loloan pada era sekitar tahun 1799, setelah ada kampung Loloan. Makam Syarif Tua, ada di areal Masjid Agung Baitul Qodim Loloan Timur.
Pemasangan bentangan kain merah putih ternyata juga tak terlepas dari peran Rachil Ifkar. Pemuda asal Loloan Timur itu merupakan salah seorang penjahit , yang menjahit kain merah putih sepanjang 45 meter itu. Rachil yang ditemui di Ambenan Ijo Gading kemarin mengaku untuk menyelesaikan kain bendera merah putih selama satu hari. “Ini pengalaman pertama kali saya menjahit bendera atau kain merah putih sepanjang 45 meter. Setiap tahun saya dapat pesanan buat bendera dengan berbagai ukuran dan ini paling panjang,” ujar Rachil yang juga salah satu aktor Sanggar Pilot Loloan Timur. (prm).