https://www.traditionrolex.com/27 Dewan Sorot Pengolahan Sampah di Gilimanuk Belum Maksimal - FAJAR BALI
 

Dewan Sorot Pengolahan Sampah di Gilimanuk Belum Maksimal

(Last Updated On: 14/01/2019)

NEGARA-fajarbali.com | Pengolahan sampah yang dikelola Kelompok Komposting Wana Asri di Lingkungan Arum Kelurahan Gilimanuk ternyata hingga kini belum berjalan maksimal. Kondisi tersebut terlihat ketika Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa mendatangi lokasi pengolahan sampah di Gilimanuk itu, Senin (14/1/2019).

 Sugiasa merasa kecewa dan kaget, ketika melihat lokasi pengolahan kurang terurus dan tidak terlihat aktifitas kerja dari anggota kelompoknya. Sugiasa berharap setiap hari ada pengolahan yang dilakukan oleh anggota kelompok ini.

Sugiasa mengatakan bila pengolahan sampah menjadi kompos ini belum menghasilkan uang sebagai mata pencaharian, semestinya pengolahan harus dilakukan secara maksimal. Sugiasa mencontohkan pengelolaan atau pengolahan sampah di Malang Jawa Timur sangat baik dan berjalan maksimal, karena dilakukan secara sungguh-sungguh.

“Karena digarap secara maksimal , hasilnya cukup menjanjikan,” terang Sugiasa. Pengolahan sampah dapat dijadikan kompos dengan tehnik yang telah diajarkan, sedangkan sampah plastik dapat dikelola menjadi barang yang bernilai ekonomi. Termasuk sampah logam. “Seluruh sampah dapat diolah dan menghasilkan uang dan yang dibuang  ke TPA hanya sampah yang tak dapat diolah seperti pembalut wanita,” jelasnya.

Disebutkan, areal pengolaan sampah mustinya harus bersih, supaya dapat bekerja dengan nyaman.  Jika dilakukan secara maksimal, tentunnya ke depan akan menjadi sumber penghasilan bagi para anggota kelompoknya. Sugiasa juga berkeinginan supaya anggota kelompok di Gilimanuk mendapat pelatihan ke lokasi pengolahan sampah yang baik dan berjalan maksimal. Alat-alat pencacah dan pengolahan tak cepat rusak, tentu harus digunakan sesuai aturan dan fungsinya. Jangan sampai mesin pencacah dauh dipakai untuk pencacah ranting.

Sementara, Lurah Gilimanuk I Gede Wariana Perbawa didampingi Sekcam Melaya, Kadek Arianta dan ketua Kelompok Wana Asri , Ismail menyebutkan kelompok komposting ini baru melakukan pengolahan sampah. Kurang berjalannya, karena kondisi mesin serta peralatan bantuan CSR dari PLTG, sudah ada yang rusak. Salah satunya mesin pencacah dauh, sering digunakan untuk pencacah ranting, sehingga kondisinya cepat rusak. Kelompok pengolahan sampah ini sebanyak 16 orang dan sebagian besar bekerja.

“Jadi mereka datang mengolah sampah mulai pukul lima sore dan memang saat ini pengolahan sampah masih menjadi pekerjaan sambilan,” terangnya. Sementara ini katanya, yang baru diolah hanya sampah organik saja, sedangkan sampah plastik serta logam dikirim ke TPA Peh. Dia mengaku hasil kompos organik sudah ada, namun hasilnya jualnya belum maksimal.  Kelompok ini masih membutuhkan bantuan peralatan mesin, gergaji mesin dan gerobak dan sarana lainnya. (prm)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Senderan Bendung Jembatan Gantung Desa Penyaringan Jebol

Sen Jan 14 , 2019
Dibaca: 5 (Last Updated On: 14/01/2019)NEGARA-fajarbali.com | Senderan atau sayap bendung di areal jembatan gantung Desa Penyaringan tampak jebol, Sabtu (12/1/2019). Tak hanya jebol, tanahnya juga longsor.  Save as PDF

Berita Lainnya