NEGARA-fajarbali.com | Senderan atau sayap bendung di areal jembatan gantung Desa Penyaringan tampak jebol, Sabtu (12/1/2019). Tak hanya jebol, tanahnya juga longsor.
Kondisi ini merupakan salah satu titik kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Selasa (22/12/2018) malam tahun lalu. Akibat banjir bandang memang banyak kerusakan pada infrastruktur.
Selain itu, pada sisi barang bedung tampak ada lubang cukup besar, hal itu diakibaatkan longsor. Ditambah lagi, jalan aspal yang jadi alternative warga Banjar Penyaringan, tampak juga jebol. Akibat lainnya, kondisi seling pada jembatan gantung menurut keterangan beberapa warga, sudah sangat mengkhawatirkan. Kekhawatiran dari warga, melihat seling penyangga rawan putus serta kondisi tanahnya labil, setelah diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.
Senderan bendung di lokasi itu, bila tak segera diperbaiki akan lebih parah lagi. Warga setempat berharap supaya pemerintah segera melakukan penanganan. Keterangan warga setempat, saat terjadi banjir bandang, senderan bendung itu jebol lantaran deras air serta jalan hancur. Tak hanya itu, beberapa kandang sapi juga hancur.
Kondisi itu dibenarkan Perbekel Penyaringan Made Destra. Dia menyebutkan infrastruktur banyak yang rusak akibat bencana banjir bandang di desanya. “Sejumlah titik yang rusak, semuanya sudah saya laporkan ke Pemkab Jembrana dan ada juga yang ditangani sementara secara swadaya,” ujarnya.
Sementara, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan serta Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Darwin saat dikonfirmasi kemarin membenarkan beberapa titik infrastruktur dan sejumlah bendung kondisinya rusak. Sesuai data yang diperoleh, sejumlah titik bendung termasuk bendung telepus jebol, terowongan air sepanjang 100 meter juga jebol.
Sayap bendung Tibubeleng Desa Penyaringan juga jebol sepanjang 25 meter dan sejumlah bangunan juga rusak. Kondisi ini sudah dikonsultasikan oleh Bappeda ke Pemerintah Provinsi Bali. “Kami berharap kondisi ini menjadi prioritas karena terkait bencana dan sifatnya urgen,” ujarnya. (prm)
Save as PDF