https://www.traditionrolex.com/27 6 Bulan, 2.300 Orang Terjangkit DBD di Badung Dua Diantaranya Meninggal - FAJAR BALI
 

6 Bulan, 2.300 Orang Terjangkit DBD di Badung Dua Diantaranya Meninggal

(Last Updated On: 23/06/2020)

MANGUPURA – fajarbali.com | Kurun waktu enam bulan, sebanyak 2.300 orang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dua orang dinyatakan meninggal dalam kasus Januari hingga Juni 2020 tersebut.

Secara grafik kasus DBD selama empat bulan pertama yakni rentang Januari-April, kasusnya terus mengalami kenaikan. Pada Januari 2020, kasus DBD tercatat 99, bulan Februari 2020 ada 234 kasus dan 1 kasus meninggal, bulan Maret 2020 ada 484 kasus, dan April 2020 ada 746 kasus dan 1 kasus meninggal.

Sementara, bulan Mei 2020 kasusnya sudah menurun menjadi 613 kasus. Bahkan, pada bulan Juni 2020 setidaknya hingga tanggal 19 Juni 2020, kasusnya turun drastis menjadi 124 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung dr. I Nyoman Gunarta mengungkapkan, kasus terbanyak selama periode Januari-Juni 2020 terjadi di Kecamatan Kuta Selatan sebanyak 1.010 kasus, disusul Kecamatan Abiansemal 423 kasus. Berikutnya, Kecamatan Mengwi 415 kasus, Kecamatan Kuta Utara 270 kasus, Kecamatan Kuta 135 kasus, dan Kecamatan Petang 47 kasus. “Di Kecamatan Kuta Selatan, pada bulan April 2020 sempat mencapai angka 331 kasus,” ungkap dr Gunarta, Selasa (23/6/2020).

Gunarta mengatakan, kasus DBD di Kabupaten Badung sangat tinggi di tahun 2020 lantaran dipengaruhi siklus tiga tahunan. “Tingginya kasus pada tahun ini juga dipengaruhi siklus tiga tahunan dan curah hujan yang cukup tinggi,” terangnya, .

Meski begitu, pihaknya mengatakan, kasus meninggal di tahun 2020 sama dengan di tahun 2019. Yakni dua orang.

“Tahun lalu kasus meninggal juga 2, yakni terjadi di Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani dan di Lingkungan Bualu Indah, Kelurahan Benoa,” ungkap mantan Dirut RSD Mangusada itu.

Langkah untuk pencegahan DBD pun selama ini telah digalakkan. Salah satunya dengan melakukan fogging terfokus dan fogging reguler dengan mesin ULV. “Hanya dengan fogging saja tentu tidak cukup. Makanya, kami sangat mengimbau supaya masyarakat membantu dalam pencegahan wabah DBD dengan cara melakukan pola hidup sehat di rumah masing-masing,” harap dr Gunarta.

Pola hidup sehat dimaksud, lanjut dr Gunarta, yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN). “Masyarakat juga melakukan 3M Plus yakni menutup, mengurus, dan mengubur barang-barang yang dapat menyebabkan genangan air. Plus tersebut berarti masyarakat juga melakukan penaburan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan obat nyamuk; menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk,” tukasnya.(put).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Made Gianyar Kembali Pikirkan Lakukan Karantina  Wilayah

Sel Jun 23 , 2020
Dibaca: 16 (Last Updated On: 23/06/2020)BANGLI – fajarbali.com | Meroketnya kembali perkembangan jumlah kasus warga terpapar virus Corona di banjar Abuan, desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, menjadi perhatian serius Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli.  Save as PDF

Berita Lainnya