DENPASAR-fajarbali.com | Tol Bali Mandara akan tutup sementara selama 32 jam, mulai Jumat, 16 Maret pukul 23.00 WITA hingga Minggu, 18 Maret 2018 pukul 07.00 WITA. Penutupan sementara tol Bali Mandara untuk menghormati perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1940.
"Ini untuk menghormati perayaan hari besar keagamaan umat Hindu dan kami menghormati kearifan lokal," kata Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim, di Denpasar, Rabu, (14/3/2018). Tito menuturkan penutupan akan dimulai serentak di tiga gerbang tol yakni di Benoa, Ngurah Rai, dan Nusa Dua termasuk menonaktifkan sistem di masing-masing gardu tol.
Saat ini, ketiga jalur tol tersebut memiliki 21 gardu yang telah beroperasi dengan sembilan unit untuk motor dan 12 untuk mobil. Meski ditutup total, tapi untuk kondisi darurat tetap mendapat toleransi dengan berkoordinasi setempat yang disiagakan saat Nyepi. Selain itu untuk mendukung kelancaran prosesi "Melasti" atau penyucian benda sakral di sekitar kawasan Teluk Benoa, pihaknya mengerahkan tim patroli tol untuk membantu pengaturan lalu lintas dari perempatan Pesanggaran menuju arah Pelabuhan Benoa.
Pengelola telah berkoordinasi dengan kepolisian dan pecalang untuk membuat jalur kontra sementara di jalan akses Pelabuhan Benoa pada Rabu, 14 Maret 2018 pukul 06.00 hingga 14.00 WITA. Dengan contra flow, akses dari depo Pertamina ke arah pelabuhan hingga lokasi Melasti akan digunakan khusus bagi umat Hindu yang akan melakukan prosesi upacara keagamaan. Sedangkan jalur sebaliknya, dari pelabuhan menuju Pesanggaran difungsikan
dua arah.
Sementara itu untuk mendukung kelancaran lalu lintas di tol, pengelola menyiapkan layanan penjualan dan isi ulang uang elektronik langsung di tempat. Saat ini layanan tersebut sudah bisa dinikmati masyarakat yang dimulai dari gerbang tol di Benoa tepatnya di bawah simpang susun di Jalan Pelabuhan. "Sementara baru satu yang akan kami luncurkan dalam waktu dekat. Ke depan akan dikembangkan di tiga tempat sebelum masuk tol," katanya. (Rls)