https://www.traditionrolex.com/27 Tak Tahu Medan, Dua WNA Tersesat Di Hutan Wilayah Selumbung - FAJAR BALI
 

Tak Tahu Medan, Dua WNA Tersesat Di Hutan Wilayah Selumbung

(Last Updated On: 22/06/2020)

AMLAPURA – fajarbali.com | Lantaran mengikuti arah panduan dari Google Maps, dua warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat, yakni Roland dan Ridge tersesat di wilayah hutan bukit Catu, Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem. Keduanya yang datang dari Amed dengan mengendarai sepeda motor hendak menuju Pererenan, Badung. 

 

 

Informasi yang dihimpun, kedua WNA ini sebelumnya berangkat dari wilayah Amed, Desa Purwekerthi, kecamatan Abang, sekitar pukul 17.00 wita, Minggu (21/6/2020) dengan tujuan Pererenan. Namun, begitu sampai di wilayah kecamatan Manggis, bule yang dipandu oleh google maps ini, malah arahnya menunjukan ke wilayah Desa Selumbung. Tanpa ada rasa curiga, keduanya pun tetap mengikuti arah sesuai petunjuk google maps tersebut. 

 

Namun, keduanya malah masuk kewilayah Bukit Catu dan semakin masuk kehutan dengan jalan terjal dan sempit. Mengetahui itu, keduanya pun mulai dilanda kepanikan karena semakin diikuti, jalanya semakin licin dan malam pun hari pun mulai gelap, sedangkan tidak juga menemukan jalan keluar dari hutan. Disamping itu, dengan tanpa perbekalan yang mencukupi akhirnya kedua WNA itu pun menelphone temanya yang bersama isaballa kemudian menghubungi Pos Basarnas Bali.

 

Koordinatir Pos SAR Karangasem, Gusti Ngurah Eka Widnyana,Senin (22/6/2020),mengatakan, proses pencarian yang melibatkan sejumlah anggota SAR Karangasem, Polsek Manggis, TNI dengan dibantu masyarakat setempat, kedua bule tersebut berhasil ditemukan. Pos Sar Karangasem sendiri baru menerima informasi sekitar pukul 21.20 wita. “Karena tidak menemukan jalan keluar itulah mereka menghubungi salah seorang rekanya yang ada  di Denpasar kemudian dilanjutkan kepada kami,” ujar Ngurah Eka.

 

Gusti Ngurah Eka mengatakan, kedua bule yang tersesat itu baru ditemukan sekitar pukul 23.30 wita dengan kondisi selamat dan hanya mengalami luka lecet. Sedangkan, perbekalan yang dibawanya pun hanya tersisa air mineral saja. Ngurah Eka juga mengatakan, sebelum ditemukan keduanya berupaya mencari jalan keluar, namun tidak menemukan sehingga mereka juga memutuskan jalan kaki mencoba mencari rumah penduduk untuk meminta pertolongan. “Mereka masih bisa melakukan komunikasi dengan memakai jaringan internet sehingga lokasinya lebih mudah ditemukan,” ujarnya lagi seraya menyebut kedua WNA tersebut lantas dibawa ke Puskesmas Manggis untuk mendapatkan perawatan. (bud).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pandemi Covid-19, Seleksi Alam untuk Guru

Sel Jun 23 , 2020
Dibaca: 13 (Last Updated On: 22/06/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Larangan belajar tatap muka langsung di sekolah, sejak Indonesia berstatus darurat pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) pertengahan Maret 2020 lalu, memaksa para guru mengajar dalam jaringan (daring) meski tanpa persiapan matang. Fenomena ini menjadi kendala tersendiri, khususnya bagi pendidik berusia 50 tahun […]

Berita Lainnya