https://www.traditionrolex.com/27 Soal Korona, Dinkes Bali Harapkan Masyarakat Bali Tak Panik - FAJAR BALI
 

Soal Korona, Dinkes Bali Harapkan Masyarakat Bali Tak Panik

(Last Updated On: 04/03/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) positif Corona (COVID-19), Senin (2/3/2020) lalu. Inilah kali pertama ada penemuan orang yang terjangkit virus Corona di Indonesia. Namun demikian, masyarakat Indonesia termasuk Bali diimbau tidak panik atau paranoid.

 

 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM mengatakan, masyarakat Bali agar tidak panik dengan pengumuman dua orang positif Covid-19, yang merupakan ibu dan anak di Depok, Jawa Barat tersebut. “Warga Bali diharapkan tidak panik terkait adanya dua warga Depok yang positif virus Corona. Paranoid (kekhawatiran berlebihan) justru akan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih gampang terserang penyakit,” ujarnya.

 

Ia juga menegaskan Bali telah mengambil langkah preventif untuk mencegah Corona masuk ke Bali. Kata dia, Provinsi Bali telah meningkatkan kewaspadaan terhadap seluruh pintu masuk ke Bali, seperti di Bandara Intenasional I Gusti Ngurah Rai hingga fasilitas kesehatan, rumah sakit maupun klinik. Pihaknya juga telah memastikan bahwa fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan pasien Corona telah memahami prosedur tetap (protap) dalam menangani pasien Corona.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widya, juga menambahkan masyarakat Bali wajib menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi, olah raga, dan cuci tangan secara teratur untuk mencegah virus Corona.

 

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) juga mengimbau masyarakat Bali untuk menjaga kesehatan. Bagi yang sempat kontak dengan wisatawan terutama di obyek wisata untuk membekali diri dengan masker. Selain itu perlu dilakukan pemberian disinfektan bagi tamu-tamu yang berkunjung ke suatu obyek wisatawan.

 

“Yang paling terpenting adalah berkaitan dengan kondisi dan daya tahan tubuh. Jadi kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, tidur yang cukup. Apa yang diajurkan oleh pemerintah terkait penyebaran virus ini, kita ikuti anjuran pemerintah,” ujarnya.

 

Menurut Cok Ace pihaknya ingin membentuk posko Corona. Sementara ini, lokasi posko masih belum dipastikan karena harus mempertimbangkan banyak hal. “Kami juga ingin posko nantinya dijadikan terpusat. Rumah sakit mana yang khusus menanganinya. Ini sedang kami bahas juga,” ujarnya.

 

Cok Ace mengaku masih melihat kapasitas, aspek lingkungan, hingga arah angin. Sebab, pihaknya tidak ingin penentuan lokasi posko justru memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Selain itu, juga dilakukan pendataan jumlah ruang isolasi di beberapa rumah sakit di Bali. Baik itu rumah sakit pemerintah maupun swasta.

 

Termasuk rencana (plan) B jika terjadi kasus dan melebihi kapasitas ruang isolasi yang ada. Ia pun berharap tidak ada kasus positif corona di Bali. “Jadi jangan langsung buru-buru dibawa ke Rumah Sakit Sanglah. Datang dulu ke rumah sakit daerah masing-masing atau swasta. Karena kapasitas di Rumah Sakit Sanglah masih terbatas juga,” imbuhnya. (dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kakek Bejat Ini Ternyata Homo, Sodomi Bocah SD Hingga 44 Kali

Rab Mar 4 , 2020
Dibaca: 11 (Last Updated On: 04/03/2020) MANGUPURA -fajarbali.com |Hasil penyidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Badung, tersangka predator anak, Fadli ternyata suka sesama jenis alias homo. Kakek berusia 57 tahun itu mengaku sudah sodomi korban, AFNA (10), sebanyak 44 kali. Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi didampingi Kasatreskrim […]

Berita Lainnya