https://www.traditionrolex.com/27 Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Desa Pesinggahan Klungkung - FAJAR BALI
 

Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Desa Pesinggahan Klungkung

Pertama kalinya digelar di Kabupaten Klungkung, tepatnya di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan

 Save as PDF
(Last Updated On: 22/10/2023)

Foto : Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Sabtu (21/10/2023).

 

SEMARAPURA – fajarbali.com | Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI, untuk pertama kalinya digelar di Kabupaten Klungkung, tepatnya di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Sabtu (21/10/2023).

Sebelumnya, tahun ini, kegiatan serupa telah dilaksanakan di puluhan titik/desa tersebar di Kabupaten Buleleng, Karangasem, Jembrana dan Kota Denpasar. Kampanye percepatan penurunan stunting menjadi penting karena program prioritas nasional berdasarkan Perpres No. 72/2021.

Perbekel Desa Pesinggahan I Nyoman Suastika, dalam sambutannya melaporkan, di desanya terdapat 7 kasus stunting, turun 1 dari sebelumnya 8 balita berisiko stunting. Sedangkan untuk ibu hamil terdapat 18 orang.

“Baik ibu hamil, balita sehat dan yang berisiko sudah kami atensi bersama tim pendamping keluarga dan dukungan Posyandu,” jelas Suastika.

Pihaknya sudah menganggarkan program melalui APBDes, seperti pemberian susu bagi balita untuk meningkatkan gizi, mengintervensi calon pengantin, serta persoalan sanitasi dengan mewajibkan masyarakat untuk memilah sampah,” ujarnya .

“Kami mohon kepada Pak Ketut (Kariyasa-red) untuk memperhatikan kader-kader yang merupakan ujung tombak pelaksanaan program bangga kencana di desa kami,” pintanya.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, mengatakan, dalam kepemimpinannya mengedepankan inovasi. Setiap organisasi perangkat daerah (OPD) wajib berinovasi.

Untuk pencegahan stunting di Klungkung, pihaknya telah merancang inovasi “Kasih Nikah” yang bertujuan mengintervensi para calon pengantin (catin). “Sebelum menikah, catin diberikan konseling dan pemeriksaan kesehatan. Tidak hanya wanita tetapi pria juga. Kuncinya adalah bagaimana merencanakan pernikahan dengan pemenuhan gizi,” jelas bupati.

Terkait prevalensi stunting di Klungkung, menurutnya, upaya intervensi terus dilakukan. Dampaknya pun telah dirasakan sehingga stunting di Klungkung rata-rata 7 persen, berada di bawah rata-rata Provinsi Bali 8 persen (SSGI: 2022). Setiap kasus diintervensi “by name by adress”.

“KIE sangat penting sekali, karena untuk menyamakan persepsi dengan fokus BKKBN sekarang bahwa bagaimana kita menciptakan keluarga berkualitas, bukan lagi dua anak cukup. Mari kita menyiapkan keluarga kita sebaik-baiknya dari baru lahir sampai lansia,” pintanya.

Inspektur Utama BKKBN RI Ari Dwikora Tono, membenarkan ucapan Bupati Klungkung yang tidak lagi terkait dua anak cukup, namun menekankan kualitas keluarga. Di Bali sendiri,  pertumbuhan penduduk sudah seimbang, yaitu 2,1 persen, dan ini perlu dijaga.

“Nantinya kita perlu mewujudkan Indonesia maju, yaitu pertumbuhan penduduk yang seimbang serta sumber daya manusia yang berkualitas ini yang perlu capai di Indonesia emas. Sehingga kita berharap stunting bisa diturunkan sesuai target 14% dibawah standar WHO 20%,” kata Ari Dwikora.

Ia meminta, status Bali sebagai provinsi dengan prevalensi terendah, tidak membuat lengah. Melainkan lebih bersemangat lagi menciptakan keluarga berkualitas karena keluarga merupakan unit terkecil penyumbang sumber daya yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, mengajak semua pihak mengapresiasi capaian pemerintah dan stakeholder terkait, baik di kabupaten/kota dan provinsi karena berhasil mengendalikan stunting di tengah badai Pandemi Covid-19.

Khusus kepada masyarakat, Kariyasa meminta sebisa mungkin menghindari 4 Terlalu, termasuk mengurungkan niat menikah jika belum berusia minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.

Ia juga mengajak warga untuk memanfaatkan potensi bahan pangan yang melimpah di Pesinggahan, terutama mengonsumsi hasil laut untuk peningkatan gizi keluarga. Pada kegiatan yang dihadiri lebih dari 400 orang, ia memberikan hadiah-hadiah menarik guna merangsang antusias peserta. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

FST UNR Lepas 37 Calon Teknokrat Berdaya Saing

Ming Okt 22 , 2023
Rerata IPK lulusan Program Studi Teknik Sipil 3,31 dengan masa studi rerata 5 tahun 6,6 bulan dan rerata IPK lulusan Program Studi Arsitektur 3,37 dengan masa studi rerata 6 tahun 4 bulan.
FST1

Berita Lainnya