Polres Klungkung Bidik Politik Uang

Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Polres Klungkung mulai melakukan sejumlah latihan pengamanan. Kamis (4/1/2018) 655 personil Polres Klungkung dan juga Polda Bali dikerahkan untuk simulasi. Rupanya tak hanya prihal keamanan, Polres juga kini membidik segala potensi terkait money politic (politik uang).

SEMARAPURA-fajarbali.com | Kapolres Klungkung, AKBP Bambang Tertianto pihaknya terus  melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya politik uang. Diantaranya dengan menugaskan anggota untuk terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Utamanya menyampaikan bahwa politik uang tersebut melanggar hukum.

"Jadi karena politik uang tersebut gayung bersambut ada yang memberi dan menerima maka masyarakat harus tahu akibatnya,” ujar Kapolres di sela-sela kegiatan simulasi kemarin.

Apabila ditemukan adanya indikasi politik uang, Kapolres menyampaikan pihaknya akan mengambil tindakan tegas dan cepat. Agar hal tersebut tak memicu terjadinya kerusuhan saat Pilkada. Terlebih untuk pengamanan Pilkada, Polres Klungkung juga dibackup oleh Tim Pam Pilkada. Tim ini bertugas untuk memastikan Pilkada Klungkung berjalan lancar. Pemerintah Daerah juga sudah memberi dukungan terhadap tim tersebut dengan dana Rp 6,3 miliar. "Belajar dari beberapa tempat pasti ada. Tapi kita berharap di Klungkung tidak ada,” harapnya.

Sedangkan saat simulasi pengamanan pilkada, ada 655 personil  dari berbagai unsur yang dilibatkan. Mulai dari yang personil Polres Klungkung, Brimob Polda Bali, Sabhara Polda Bali, Intel Polda Bali, TNI, Dishub dan petugas kesehatan. Terlihat 1 Pleton Dalmas Polres Klungkung, dua Pleton Dalmas Polda Bali dan 2 Kompi Brimob Polda Bali dengan pakaian lengkap.

Ketika itu disimulasikan adanya keributan di tempat pemungutan suara (TPS). Lantaran ada salah satu pendukung pasangan calon yang tidak puas. Selain membuat onar, pendukung pasangan calon juga berusaha merampas kotak suara. Melihat kejadian itu, aparat langsung bertindak cepat untuk mengamankan pelaku dan mengevakuasi anggota panitia pemungutan suara (PPS) ke tempat aman. (dia)

Scroll to Top