AMLAPURA – fajarbali.com | Tingkat partisipasi masyarakat Karangasem untuk mengikuti Sensus Penduduk Online (SPO) masih rendah. Sampai awal Maret 2020 ini, masyarakat Karangasem yang sudah melakukan SPO sebanyak 9.000 KK. Paling banyak berasal dari dua kecamatan yakni Kecamatan Karangasem dan Kecamatan Bebandem.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) cabang Karangasem, I Komang Bagus Pawastra, Senin (2/3/2020) , mengatakan,banyak kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam melakukan SPO. Salah satunya, kata Bagus Pawastra, terkendala jaringan internet terutama masyatakat di Pedesaan. “Kendala mereka adalah jaringan internet, terutama masyarakat pedesaan,” ujarnya.
Komang Bagus Pawastra juga mengatakan, kendala lainya yang dihadapi oleh masyarakat yakni kemampuan literasi digital. Ia juga menyebut, dilapangan banyak orang tua yang tidak bisa mengoperasikan Hanphone berbasis android. Kalaupun ada anaknya, lebih tinggal di kota Denpasar. “Banyak kendala, tetapi ada kemajuan pada Minggu pertama cuma tiga persen, sekarang sudah menginjak 8 persen,” ujarnya lagi.
Ia juga menyebut kendala masih rendahnya masyarakat untuk melakukan SPO, karena masih ada hari raya keagamaan di Bali. Bahkan, tidak saja di masyarakat umum, fi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kerja kontrak juga masih kisaran 35 persen. “Kalau ASN dan kontrak itu lebih karena masih disibukan hari raya Galungan dan Kuningan,” ujarnya lagi.
Dikatakanya, untuk masyarakat yang belum melaksanakan SPO, BPS sendiri akan melaksanakan sensus secara manual setelah 31 Maret 2020 mendatang. SPO masih berlangsung sampai 31 Maret. Sedangkan, dalam sensus penduduk manual nanti pihaknya akan menerjunkan 607 petugas. “Kita siapkan 607 petugas yang siap ke masyarakat,tetapi kita berharap partisipasi masyarakat juga lebih aktif,” pungkasnya. (bud).