https://www.traditionrolex.com/27 Melalui Customer Gathering, RSUP Prof Ngoerah Kenalkan Layanan Medical Tourism di Bali - FAJAR BALI
 

Melalui Customer Gathering, RSUP Prof Ngoerah Kenalkan Layanan Medical Tourism di Bali

(Last Updated On: 19/10/2023)

Customer Gathering yang diselenggarakan RSUP Prof Ngoerah, Denpasar.

 

DENPASAR-fajarbali.com | Medical tourism atau pariwisata kesehatan sedang menjadi fokus pembangunan pariwisata Bali pada 2022 hingga 2024 mendatang dengan pembangunan berbagai fasilitas kesehatan untuk mendukung target tersebut. Untuk saat ini, terdapat beberapa proyek besar pembangunan fasilitas kesehatan di Bali untuk mendukung medical tourism yakni pembangunan Rumah Sakit Internasional Sanur, pembangunan gedung Aesthetic, dan pembangunan gedung pelayanan Ibu dan Anak di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Ngoerah Denpasar yang dibiayai oleh Islamic Development Bank (ISDB).

Direktur Layan dan Operasional RSUP Prof Ngoerah, Dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS menjelaskan, pembangunan dua gedung yaitu gedung Aesthetic dan gedung kesehatan ibu dan anak di RSUP Prof Ngoerah tersebut nantinya akan menjadi penunjang utama wisata kesehatan berkelas dunia. Sementara untuk RS Internasional Sanur yang terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur juga dinilai mampu menarik minat masyarakat luar negeri maupun dalam negeri untuk berobat sambal berwisata ke Bali.

“Kami di RSUP Prof Ngoerah berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dan pemerintah terus mengembangkan medical tourism di Bali karena potensinya besar. Selain itu, medical tourism juga akan menunjang warga negara asing (WNA) yang tinggal di Bali dalam jangka waktu lama seiring dengan akan diberlakukannya visa second home atau visa rumah kedua yang memberikan izin WNA tinggal dalam jangka waktu 5-10 tahun di Indonesia,” jelasnya saat Customer Gathering, Kamis (19/10) di Sanur.

Lebih lanjut Dr Lanang mengatakan bahwa tujuan diadakan customer gathering ini agar RSUP Prof Ngoerah terus dapat menjaga hubungan baik dengan semua pihak yang selama ini telah banyak mensupport. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekanan yang sudah menyempatkan hadir.

“Kerjasama tidak akan berlangsung lancar jika tidak adanya komunikasi yang baik dan efektif. Maka dari itu dengan adanya acara ini kita dapat duduk bersama, berkomunikasi, silaturahmi sekaligus berbagi serta bertukar informasi terkait pelayanan kesehatan baik yang sudah ada di RSUP Prof Ngoerah maupun yang akan datang,” imbuhnya.

Direktur Layan dan Operasional RSUP Prof Ngoerah, Dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS.

 

Dr Lanang dalam kesempatan tersebut juga memaparkan, Bali sebagai daerah tujuan wisata utama dunia sudah seharusnya memiliki kualitas pelayanan kesehatan yang mumpuni. Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong terwujudnya medical tourism yang berkelas internasional di Bali.

“Selain layanan Aesthetic serta kesehatan ibu dan anak, guna mendukung geliat medical tourism di Bali, RSUP Prof Ngoerah telah mengembangkan beberapa layanan kesehatan yang berfasilitas modern seperti layanan bedah jantung dan kanker, dimana RSUP Prof Ngoerah menjadi RS rujukan utama untuk penyakit kanker di Bali, NTB, NTT hingga ke Papua. Selain itu, kami akan dilengkapi dengan teknologi nuklir yang akan menjadi tumpuan kita dalam rangka penuntasan kasus-kasus penyakit. Demikian juga layanan stroke, kemudian yang terakhir adalah pelayanan cangkok ginjal yang sudah bisa dilakukan di RSUP Prof Ngoerah,” jelas Dr Lanang.

Menurut Dr Lanang, Medical tourism dinilai dapat memenuhi kebutuhan wisatawan akan akses kesehatan yang baik di Pulau Dewata. Selain itu, medical tourism juga bertujuan untuk mencegah masyarakat Indonesia khususnya kelas menengah ke atas untuk berobat ke luar negeri. M-001

 Save as PDF

Next Post

Dansatgas P4GN : Narkotika Membuat Masa Depan Lenyap, Keluarga Berantakan

Kam Okt 19 , 2023
Efek adiktif dari penyalahgunaan narkoba perlahan-lahan akan menghancurkan tubuh, seperti merusak sistem peredaran darah, merusak sistem saraf pusat, merusak sistem imun tubuh serta dampak negatif lainnya.
Foto NFSA

Berita Lainnya