https://www.traditionrolex.com/27 JUT Subak Munggu Dijanjikan di Tahun 2021 - FAJAR BALI
 

JUT Subak Munggu Dijanjikan di Tahun 2021

(Last Updated On: 30/09/2020)

MANGUPURA – fajarbali.com | Sejumlah petani di Subak Munggu, Desa Munggu, Kuta Utara Badung  menginginkan adanya akses jalan menuju areal sawah yang ada di Subak tersebut. Bahkan, masyarakat setempat meminta kepada Pemerintah Daerah  (Pemda) setempat untuk mewujudkan Jalan Usaha Tani (JUT) yang nantinya akan digunakan oleh para petani ketika mengangkut hasil panennya.

 

Sebetulnya, di areal wilayah Subak Munggu itu sudah ada akses jalan, hanya saja kecil menurut warga setempat sangat kecil dan susah diakses petani dari Banjar Sedahan, Desa Munggu. Sehingga subak menganggap perlu adanya JUT yang lebih lebar dan mudah untuk lalu lalang  para petani ketika membawa hasil panen.

 

Menyikapi hal tersebut, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pun langsung melakukan peninjauan di Subak Munggu pada Rabu (23/9) lalu sebelum melaksanakan cuti kampanye. Selain melakukan peninjauan langsung, pihaknya juga mengaku akan melakukan normalisasi sungai di wilayah tersebut.

 

“Kami meninjau saluran sungai di Munggu, karena berkaitan dengan perbaikan di hulu, kami lakukan dengan masyarakat agar tidak ada endapan yang sangat tinggi. Pasalnya kalau musim hujan dan ada endapan, membuat aliran air macet hingga mengakibatkan banjir,” ungkapnya di lokasi didampingi Kadis PUPR Badung IB Surya Suamba Sekretaris Bapedda Kabupaten Badung I Ketut Wirawan, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Munggu Ketut darta, Bendesa Adat Munggu, tokoh masyarakat dan pemuda yang ada di Desa Munggu.

 

Selain itu, untuk JUT yang diusulkan warga setempat, Giri Prasta pun memastikan akan membuatnya. Hal itu dilakukan lantaran Subak di Munggu sudah menjadi lahan berkelanjutan yang luasnya kurang lebih 200 hektar.

 

“Jalan usaha tani akan dibuat dengan menggunakan Beton Precast, sehingga luas jalan tetap. Dengan begitu petani bisa melakukan panen raya setelah adanya JUT. Namun kami ingatkan jika adanya Jalan Usaha Tani ini, kami  tidak menginginkan adanya pembangunan atau digunakan menjadi jalan perumahan,” jelasnya

 

Kendati demikian, pihaknya meminta kepada kelian Subak setempat untuk menyatukan persepsi, untuk membangun JUT di areal persawahan tersebut. “Kami minta dulu adanya kesepakatan kepada masyarakat, kalau sudah disepakati baru kita bangun, agar pembangunannya tidak menjadi masalah. Selain itu Kelian Subak dan yang lainnya saya sarankan koordinasi juga dengan dinas PUPR,” tegas Giri Prasta.

 

Ditanya kapan akan direalisasikan JUT tersebut, Bupati asal Desa Pelaga Petang itu mengatakan akan secepatnya. “Ini  prioritas, kalau semua setuju dan tidak ada masalah maka  tahun 2021 akan bisa direalisasikan. Dan kami pastikan subak ini akan tetap lestari karena untuk di Desa Munggu ada sekitar 200 hektar lahan, yang masuk kedalam pertanian berkelanjutan.  Disini juga tidak boleh dilakukan pengembangan perumahan dan akses untuk perumahan juga tidak ada,” akunya

 

Disinggung kembali mengenai normalisasi saluran irigasi yang dilakukan, Giri Prasta berkeinginan bisa mengembangkan ikan air tawar. Sehingga lingkungan di Desa Munggu bersih dan tidak ada pencemaran lingkungan. “Kami sudah sepakat dengan sekaa teruna kami yang ada di Munggu. Artinya kalau air di sungai ini, ikannya bisa hidup, jadi airnya higienis,” katanya.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, di kabupaten Badung dan di Munggu, akan dijadikan tampak depan adalah aliran sungai, sehingga masyarakat dilarang membuang sampah sembarangan. Bahkan untuk membersihkan saluran sungai, dari hulu sampai hilir harus ada penangkap sampah.

 

“Sekaranglah momentum, karena bendungan diperbaiki, dan airnya kecil makanya kita turun dengan masyarakat untuk memperbaiki saluran irigasi yang ada. Sementara sungai ini adanya pendangkalan, jadi perlu dibersihkan,” pungkasnya.

 

sejalan dengan pembuatan bendungan di daerah hulu, dengan normalisasi merupakan momentum. Saluran air irigasi dapat berfungsi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan petani. Disamping itu untuk meminimalisir potensi terjadinya banjir, apalagi saat ini kita akan memasuki musim penghujan. Disamping itu saluran irigasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam bidang usaha pertanian,” tegasnya seraya menyampaikan bahwa saluran irigasi yang ada di Desa Munggu akan diberdayakan untuk memelihara ikan, bekerja sama dengan para pemuda dan pecinta lingkungan yang ada di wilayah desa tersebut.

 

Menurut Giri Prasta ikan bisa dijadikan sebagai indikator dalam mengukur kebersihan dan kehigienisan air yang mengalir di sebuah saluran irigasi maupun sungai. “Apabila ikan bisa hidup dengan baik di saluran ini, berarti air yang mengalir di saluran irigasi ini memiliki tingkat kehigienisan yang bagus,” ujarnya.

 

Dan untuk mendukung kelancaran kegiatan budidaya ikan di saluran irigasi subak yang ada di Desa Munggu, pihaknya akan membangun saringan air di hulu, tengah dan hilir saluran irigasi sehingga sampah yang ada di sungai bisa difilter dengan baik.(put).

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Anggota DPR RI Nyoman Parta Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Rab Sep 30 , 2020
Dibaca: 18 (Last Updated On: 30/09/2020)GIANYAR – fajarbali.com | Bangsa Indonesia terdiri dari keanekaragaman suku, bahasa, agama tak terkecuali kuliner. Keragaman ini diakui sebagai kekuatan bangsa Indonesia melalui Implementasi Bhineka Tunggal Ika yang sangat nyata.  Save as PDF

Berita Lainnya