https://www.traditionrolex.com/27 Ingatkan Perjuangan Buleleng, Gubernur Bangun Patung Raja Buleleng - FAJAR BALI
 

Ingatkan Perjuangan Buleleng, Gubernur Bangun Patung Raja Buleleng

(Last Updated On: 10/09/2021)

SINGARAJA–fajarbali.com | Ditengan pembangunan jalan baru Singaraja-Mengwitani yang kini kembali dikerjakan yakni titik 7A, 7B, & 7C dan titik 8 yang ada di Kawasan Kecamatan Sukasada, Gubernur Bali Wayan Koster juga berencana akan melakukan pembangunan patung Raja Buleleng pertama I Gusti Anglurah Panji Sakti atau yang lebih akrab Ki Barak Panji Sakti.


Pembangunan nantinya direncanakan di bangun ditengah jalan baru yakni titik 5 dan 6 yang ada di Kawasan Pure Yeh Ketipat yang ada di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada. Patung dengan ketinggian 11 meter dengan bahan perunggu itu nantinya akan menjadi tempat peristirahatan untuk para pengendara yang melintasi jalan baru Singaraja-Mengwitani. Dimana pembangunan patung Raja Buleleng itu sebagai bentung penghormatan kepada Raja Buleleng Ki Ngurah Panji Sakti lantaran berkat perjuangannya hingga berdiri Kabupaten Buleleng.

”Nanti kita buatkan tempat peristirahat disana dan kami akan bangun patung raja buleleng pertama. Para warga masyarakat yang melintas dijalan baru itu bisa mengaso disana sambil menikmati keindahan serta kesejukan kawasan disekitarnya,”tutur Koster.

Baca juga :
Lepas 12 Atlet Tabanan Menuju PON XX Papua 2021
Pembangunan Jalan Baru Batas Kota Dipastikan Sampai Titik 12

Lebih jauh tutur Koster kenapa pembangunan patung itu dikerjakan di kawasan titik 5-6 dimana menurutnya hal itu merupakan sebagai tempat beristirahatnya Raja Buleleng Ki Barak Panji Sakti menuju perjalanannya ke Kabupaten Buleleng. diceritakan raja buleleng itu, berjalan dan sempat berhenti untuk istirahat yang kini dijadikan Pura Yeh Ketipat.

”Kenapa itu harus dibangunan di Yeh Ketipat yang merupakan titik 5-6 jalan baru karena ditempat itulah Raja Buleleng Ki Ngurah Panji Sakti sempat berhenti ditempat itu yakni di Pura Yeh Ketipat. Saat itu, Raja merasa kehausan kemudian menamcapkan keris miliknya sehingga keluar air sehingga didirikanlah pura Yeh Ketipat dizaman itu. Dulu tempat beristirahatnya raja sekarang kita buat tempat istirahat untuk para warga masyarakat yang melintas di jalan itu dan kita bangun patung Raja Buleleng sehingga semua orang tetap mengenang sosok seorang raja Buleleng,”terang Koster.

Bahkan Koster mengharapkan kepada masyarakat agar selalu mengenang para pejuang yang bersejarah karena tanpa para penjuang kita tidak akan seperti sekarang.

”’Jas Merah’ kita jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Harus kita kenang dan kita ingat. Meraka telah berjuang untuk kita yang kini hanya menikmati saja. Mari jangan lupa dengan sejarah,”pintanya. (ags)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bimtek SPAB ke Sekolah, 40 Orang Fasilitator di Buleleng Disiapkan

Jum Sep 10 , 2021
Dibaca: 28 (Last Updated On: 10/09/2021)SINGARAJA-fajarbali.com | Sebanyak 40 orang fasilitator akan disiapkan menjadi fasilitator di sekolah-sekolah dalam rangka bimbingan teknis (bimtek) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kabupaten Buleleng. Jumlah tersebut terungkap saat rapat koordinasi (rakor) persiapan bimtek SAPB yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa di ruang […]

Berita Lainnya