https://www.traditionrolex.com/27 Festival Teluk Gilimanuk Digelar - FAJAR BALI
 

Festival Teluk Gilimanuk Digelar

(Last Updated On: 25/11/2019)

NEGARA – fajarbali.com | Festival Teluk Gilimanuk digelar selama tiga hari (22 – 24 Nopember 2019) dan dibuka Bupati Jembrana, I Putu Artha, Jumat (22/11/2019) sore. Dalam pembukaan ditandai dengan goresan di kanvas oleh Bupati Artha yang diiringi 

 

 

tabuhan jegog dan kuntulan. Goresan tinta itu selanjutnya disempurnakan oleh Komunitas Perupa Jembrana yang akan menghasilkan karya lukisan. Tampak hadir Kementerian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif diwakili Kordinator Calender of event Wilayah Bali, Putu Ngurah. Hadir pula Forkopimda  Jembrana , pelaku wisata/usaha  serta masyarakat . 

Bupati Artha berharap lewat Festival Gilimanuk, semakin memperkenalkan Jembrana dan tidak hanya tingkat nasional tapi juga di mancanegara. Artha juga mengatakan jika  Gilimanuk itu sebenarnya kaya akan potensi. Namun karena belum dikelola dengan baik, sebagai  pintu gerbang pulau Bali yang selama ini hanya dilewati. Belum banyak  wisatawan yang singgah dan berkunjung. “Hal ini yang kita coba benahi. Melalui festival kita ingin tampilkan bahwa Gilimanuk itu sesungguhnya kaya, tidak hanya karena daerah pelabuhan . Tapi juga punya pemandangan gunung yang indah, hutan, laut yang indah, dengan beragam kekayaan biotanya sehingga cocok sebagai wahana  diving. 

Ia menyadari pariwisata merupakan sektor unggulan yang memiliki dampak domino dalam perkembangan ekonomi suatu daerah. Pariwisata dapat membangkitkan sektor perdagangan, pendidikan, pertanian, disamping mendukung pelestaran budaya dan adat setempat. “Karena itu kami ucapkan terimakasih atas dukungan kementerian pariwisata selama pelaksanaan festival. Semoga terus berlanjut , Gilimanuk sebagai pintu gerbang Bali dapat berkontribusi bagi pariwsata Jembrana,“ sebutnya. 

Kordinator Calender of event Wilayah Bali Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Putu Ngurah mengaku akan selalu  mensupport kegiatan yang dibuat daerah untuk memajukan pariwisatanya, salah satunya melalui pelaksanaan festival serta promosi event wisata. Sektor pariwisata saat ini disebutnya sangat strategis, karena bisnis yang tidak akan ada habisnya. 

“Sekarang kalau lihat apa sih yang tidak bisa dijual. Tapi kalau kita jual minyak, tambang suatu saat apasti akan habis, beda dengan pariwista . Tapi harus kita jaga, semuanya bersinergi, tidak hanya daerah tapi juga pemerintah pusat termasuk masyarakat setempat.

Selama ini disampaikannya Kementerian Pariwsata dan Ekonomi Kreatif senantiasa mendukung daerah yang komit memajukan pariwsata . Tapi komitmen dari pemerintah daerah saja  tidaklah cukup untuk membangun pariwisata. “ Perlu komitmen seluruh stake holder , baik pemerintah pusat, legislatif termasuk komunitas wisata juga harus dirangkul. Saya lihat Jembrana sudah mulai mengarah kesana, melalui kebijakan pimpinan daerahnya. Karena itu, melalui pelaksanaan festival Gilimanuk ini ,  kami akan dukung pengembangan wisata Gilimanuk ini, agar berkontribusi, tidak hanya sebagai pelintasan seperti dulu,“ tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan I Nengah Alit mengatakan Festival Teluk Gilimanuk di hari pertama dilaksanakan  lomba melukis kategori anak dan umum, dengan tema alam Gilimanuk. Dihari kedua diawali  dengan bersih–bersih pantai secara massal dan juga melibatkan sekolah yang ada di Melaya dan masyarakat sekitar Gilimanuk. Selanjutnya diisi dengan Lomba Sampan Hias dan Lomba Sampan Dayung. Sementara malamnya,  akan dimeriahkan oleh hiburan band – band lokal serta lawak bali  . Pamungkas , dihari ketiga , diisi dengan  Lomba Sampan Layar, Jegog Mebarung serta hiburan artis lokal sebagai  penutup festival. “Festival tahun ini merupakan yang ketiga kalinya. Kita berharap dari sisi kemasan acara dan pelaksanaannya makin berkualitas,” tandasnya. (prm)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Sadarkan Wajib Pajak, DJP Gandeng Perguruan Tinggi

Sen Nov 25 , 2019
Dibaca: 6 (Last Updated On: 25/11/2019)DENPASAR – fajarbali.com | Kondisi penerimaan pajak jelang akhir tahun 2019 masih berada di posisi lampu kuning. Bahkan capaian penerimaan pajak dalam beberapa tahun terakhir tidak mencapai target 100 persen.  Save as PDF

Berita Lainnya