BANGLI – fajarbali.com | Merebaknya wabah Covid-19 yang melanda dunia saat ini, benar-benar telah membuat bidang perekonomian dan pariwisata mengalami kemerosotan. Karena masyarakat Bangli diminta untuk memberdayakan lahan pertanian yang ada. Masyarakat jangan melihat hasil yang diperoleh dalam bertani, namun lebih dikedepankan bisa menghasilkan dan mengolah produksi pertanian untuk dikonsumsi. Hal itu ditegaskan Bupati Bangli I Made Gianyar dalam rapat telekonfrence Dewan Ketahanan Pangan Semester II, Senin (13/4/2020).
Kata dia, untuk saat ini di Kabupaten Bangli sendiri, ketersediaan konsumsi pangan masih mencukupi. Walaupun, saat ini didera kesedihan karena merebaknya Virus Corona yang menyebabkan ekonomi terpuruk. Dia berharap kepada seluruh masyarakat Bangli kedepannya harus bisa memberdayakan sejengkal lahan yang ada. “Kita sebagai masyarakat jangan hanya melihat hasil yang kita peroleh dalam bidang bertani, melainkan kita harus bisa mengolah hasil pertanian yang kita miliki untuk kita konsumsi saat ini,”pintanya lagi.
Lebih lanjut Bupati asal desa Bunutin, Kintamani ini juga mengharapkan agar melalui pertemuan ini dilakukan diskusi dan pendalaman pada aspek-aspek manajemen program, yaitu antisipasi masalah dan hambatan yang dihadapi dan solusi pemecahannya. Diharapkan hasil rumusan pertemuan dapat dijadikan acuan utama dalam pelaksanaan program di tahun-tahun mendatang. “Hambatan yang menyebabkan produksi maupun distribusi pangan harus kita pecahkan bersama,”ungkapnya.
Sementara Ketua Dewan Ketahanan Pangan ( DKP) Kabupaten Bangli I Nyoman Widiana, dalam laporannya menyampaikan tujuan dari rapat ini adalah untuk mengevaluasi dan menyususn kebijakan pembangunan ketahan pangan Kabupaten Bangli, sebagai rekomendasi pemerintah dalam rangka memantapkan ketahanan pangan di daerah.
Sementara neraca kondisi ketersedian pangan Kabupaten Bangli tahun 2019, jelasnya, untuk ketersediaan keseluruhan mencapai 20. 786.92 ton, terdiri dari produksi padi 15.580.96 ton, produksi jagung 1.559.33 ton, produksi ubi kayu 1.247.83 ton, produksi ubi jalar 2.093.00 ton. “Ketersediaan pangan itu untuk memenuhi konsumsi 227.300 penduduk di Kabupaten Bangli,” bebernya. (arw).