MANGUPURA-fajarbali.com | Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung mulai menindaklanjuti program kuliah gratis ke luar negeri yang dibuat Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Tahun 2018 ini, Disdikpora Badung bahkan memasang kuota sebanyak 20 orang untuk dikuliahkan ke luar negeri. Kepala Disdikpora Badung, I Ketut Widia Astika mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat edaran (SE) untuk mensosialisasikan program ini ke masing-masing camat di Badung. Rencananya, setiap orang akan diberikan tanggungan maksimal sebesar Rp 500 juta per tahun. Negara yang dituju lanjutnya, tidak ditentukan alias dibebaskan sesuai keinginan mahasiswa.
Asalkan katanya lagi, yang bersangkutan bersungguh-sungguh kuliah dan setelah tamat siap mengabdikan diri dan ilmunya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
“Rencana tahun ini program kuliah ke luar negeri sudah jalan. Sekarang kita sedang proses dan menunggu pemohon. Untuk anggarannya (untuk menanggung siswa kuliah ke luar negeri, red) sudah ada,” ujarnya, Kamis (26/4/2018).
Widia Astika menjelaskan, program ini dikhususkan untuk putra-putri Badung. Syaratnya adalah yang bersangkutan harus berprestasi, menguasai bahasa Inggris, mengajukan permohonan dan yang terpenting setelah tamat harus mau mengabdikan diri dan ilmunya kepada Pemkab Badung.
“Ini khusus orang Badung dan berprestasi. Semua biaya ditanggung sampai tamat. Hitungan kita paling mahal (kuliah ke luar negeri, red) Rp 500 juta per tahun. Dan dia pulang harus bawa ijazah dan bekerja membangun Badung,” katanya.
Jika mahasiswa bersangkutan tidak tamat ungkapnya, wajib mengembalikan segala biaya ke Pemkab Badung. “Pokoknya harus tamat. Kalau tidak ya dia harus mengembalikan semua biaya yang dikeluarkan pemerintah. Ini semacam ikatan dinas. Makanya kami mencari yang memang berprestasi,” terang mantan Kepala SMAN 1 Kuta Selatan ini.
Ia pun mengajak putra-putri Badung yang berprestasi tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Hanya saja diakui sebagai tahap awal, pihaknya hanya menyiapkan kuota sebanyak 20 mahasiswa. Untuk kampus dan negara yang dituju bebas sesuai keinginan mahasiswa. “Untuk kuota kita dibatasi anggaran. Tahun ini maksimal sekitar 20 orang. Untuk negaranya, bebas mau kuliah dimana. Australia, Eropa silahkan. Nanti semua biaya ditanggung Pemkab Badung,” tegasnya lagi. (put)