https://www.traditionrolex.com/27 Covid-19 Varian Afrika Selatan Lebih Cepat Menular, Taat Prokes Menjadi Keharusan - FAJAR BALI
 

Covid-19 Varian Afrika Selatan Lebih Cepat Menular, Taat Prokes Menjadi Keharusan

(Last Updated On: 17/04/2022)

Denpasar-fajarbali.com | Ditemukannya varian baru virus corona dengan kode B.1.351 dari Afrika Selatan pada salah satu pasien meninggal Covid-19 di Bali pada Januari lalu, sontak saja membuat masyarakat semakin was-was dengan varian baru dari virus Covid-19 tersebut.

Terkait varian baru virus corona yang diberi kode B.1.351 ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi, Minggu (9/5) mengakui jika virus varian Afrika Selatan ini memiliki daya tular yang lebih cepat.

“Jika dibandingkan dengan virus yang sudah ada, varian Afrika Selatan ini memiliki daya tular yang lebih cepat, itulah yang membuat virus ini lebih berbahaya,” jelasnya.

Baca Juga :
Pembuatan Jaja Uli Masih Dilakoni di Kelurahan Bitera, Mesin Iris Sangat Membantu Kuantitas Produksi
PDIP Gianyar Gelar Donor Darah Berkelanjutan, Sebulan Butuh 700 Kantong, Masa Pandemi, Stok Menipis

Lantas kenapa virus corona varian Afrika Selatan ini menyebabkan kematian pada pasiennya? Dijelaskan Suarjaya, berdasarkan laporan dari Kemenkes RI, karena daya tularnya lebih cepat maka virus corona varian afrika selatan ini akan menyebar lebih cepat di dalam tubuh pasien.

“Apalagi jika pasien yang terjangkit belum mendapat vaksinasi, sehingga pasien tidak memiliki kekebalan antibodi untik melawan virus ini. Maka dari itu, vaksinasi wajib dilakukan dan diperlukan, buktinya pasien yang terpapar virus korona varian Inggris saja bisa sembuh karena sudah dua kali vaksin,” terangnya.

Terkait aktivitas vaksinasi, Suarjaya mengatakan hingga saat ini pelaksanaan vaksinasi di Bali masih berjalan sesuai dengan jadwal. Selain sudah mendapatkan kiriman vaksin dari biofarma, pada bulan Juni mendatang Provinsi Bali juga akan menerima jatah vaksin lagi.

“Kita gencarkan program vaksinasi untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok di tengah masyarakat. Selain itu, sesuai arahan Gubernur Bali saya tegaskan, bagaimanapun juga masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan jika ingin segera keluar dari pandemi,” ucapnya.

Suarjaya menekankan, alasan tetap harus menjalankan protokol kesehatan usai divaksin, karena sampai saat ini masih ada risiko terinfeksi, walau tidak menimbulkan gejala berat.

“Ini perlu diingat untuk masyarakat bahwa meski sudah divaksinasi Covid-19, seseorang wajib untuk tetap disiplin prokes. Sebab kekebalan yang dibuat oleh vaksin membutuhkan waktu untuk berkembang. Namun setelah itu, kita tetap wajib taat protokol kesehatan hingga pandemi benar-benar usai,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pengedar 2 Kg Ganja Diringkus di Jalan Padma Kuta, Ngaku Dikendalikan Napi Lapas Kerobokan

Ming Mei 9 , 2021
Dibaca: 11 (Last Updated On: 17/04/2022)  DENPASAR –fajarbali.com |Anggota Diresnarkoba Polda Bali membekuk pengedar narkoba, Hafidz Nur Muhammad (25) di Jalan Padma Kuta, Senin 3 Mei 2021 sekitar pukul 22.00 Wita. Pria yang tinggal di Jalan Gunung Bromo Denpasar ini tak berkutik setelah petugas mengamankan barang bukti ganja kering hampir 2 […]

Berita Lainnya