https://www.traditionrolex.com/27 BKKBN Bali Apresiasi Penurunan Stunting di Buleleng - FAJAR BALI
 

BKKBN Bali Apresiasi Penurunan Stunting di Buleleng

Kunci penanganan stunting sangat tergantung dari hulu, yakni pasangan calon pengantin atau catin.

 Save as PDF
(Last Updated On: 22/01/2024)

Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting, di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Minggu (21/1/2024)

SINGARAJA-fajarbali.com l Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali Sarles Brabar, mengapresiasi kinerja Pemkab Buleleng, jajaran dan stakeholder terkait karena berhasil menekan angka prevalensi stunting.

Prevalensi stunting di Buleleng yang awalnya 11 persen, dikabarkan telah turun tajam. Hasil resminya akan diumumkan oleh Presiden RI langsung berdasarkan data terbaru tahun 2024. Sarles sangat optimis penurunan stunting juga terjadi di sembilan kabupaten/kota se-Bali.

Hal itu dikatakan Sarles di sela “Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI” di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Minggu (21/1/2024).

Sarles berpendapat, kabupaten/kota menjadi kunci bagi Bali. Karena angka yang diperoleh di provinsi, adalah akumulasi dari situasi di tiap kabupaten/kota. Ia pun, berharap Bali masih menjaga prestasi sebagai provinsi dengan prevalensi stunting terendah nasional tahun ini.

“Selain penguatan Bangga Kencana, kami juga selipkan edukasi Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) sebagai upaya menekan stunting,” kata Sarles pada acara yang dihadiri lebih dari 400 warga setempat.

Safari sosialisasi tersebut, lanjut Sarles, merupakan amanat  Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. “Jadi kegiatan ini masuk prioritas nasional guna menyiapkan generasi Indonesia Emas,” imbuhnya.

Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana menambahkan, target penurunan kasus gizi buruk atau stunting menjadi pekerjaan pemerintah daerah, sehingga ia berharap, edukasi ke masyarakat terus dilakukan. Meski pemilu berlangsung dalam hitungan hari ke depan, semua elemen harus tetap produktif bergotong royong mencapai target tersebut.

Menurutnya, kunci penanganan stunting sangat tergantung dari hulu, yakni pasangan calon pengantin atau catin. Sehingga ia meminta para catin untuk melakukan skrining kesehatan tiga bulan sebelum menikah. Hal ini sangat penting sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu.

“Bali sudah bisa menekan stunting sampai berpredikat terendah nasional. Balita yang berisiko stunting sudah didampingi berkelanjutan. Dan yang belum lahir harus dikendalikan melalui calon orangtuanya,” kata dia, sembari mengapresiasi kinerja semua pihak yang berhasil menekan stunting di tengah badai pandemic Covid-19 tahun-tahun sebelumnya.

Menyemarakkan suasana, peserta yang aktif dan menjawab pertanyaan dengan benar diberikan berbagai hadiah menarik. Terpantau masyarakat sudah sangat paham tentang cara-cara agar buah hati tidak berisiko stunting. Ini tidak terlepas dari sosialisasi yang terus digencarkan pemerintah dan mitra terkait. (Gde)

 

 

 

 Save as PDF

Next Post

Polres Badung Tangkap Sejumlah Pelaku Pengeroyokan Hingga Tewas di Sempidi

Sen Jan 22 , 2024
Masih Kejar Pelaku Lain
IMG_20240122_202603

Berita Lainnya