https://www.traditionrolex.com/27 Adanya Kelonggaran di PPKM Level 3, Industri Ritel Dinilai Belum Sepenuhnya Pulih - FAJAR BALI
 

Adanya Kelonggaran di PPKM Level 3, Industri Ritel Dinilai Belum Sepenuhnya Pulih

(Last Updated On: 27/07/2021)

Denpasar-fajarbali.com | Ditengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat pelaku industri ritel di Bali harus melakukan berbagai upaya untuk tetap bertahan. Selain dampak pandemi, kehilangan omzet 50 hingga 100 persen juga disebabkan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.


Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali AAG Agung Agra Putra mengatakan, penurunan omzet yang tajam dikarenakan rendahnya konsumsi masyarakat serta sempat ditutupnya sektor ritel non esensial dan non kritikal.

Kondisi tersebut mendorong pelaku industri ritel di Pulau Dewata melakukan sejumlah strategi untuk bisa bertahan di tengah perpanjangan PPKM Darurat yang kini berubah nama menjadi PPKM Level 3 di Provinsi Bali. Seperti melakukan efisiensi dan rasionalisasi biaya serta stok barang.

Baca Juga :
Sigap dan Responsif Dishub Buleleng Perbaiki 436 PJU Hingga Juli
Ketersediaan Oksigen di RSUP Sanglah Memadai

“Hal ini menjadi langkah yang harus dilakukan untuk menjaga arus kas agar tetap bertahan hingga kondisi ekonomi membaik. Terlebih lagi selama PPKM Level 3 kunjungan konsumen masih dibatasi walaupun ada kelonggaran dalam hal pembukaan jam operasional, namun kami tetap akui kondisi ini belum sepenuhnya membuat industri ritel pukih. Selain itu, daya beli masyarakat juga menurun,” ujarnya, Kamis (22/7/2021).

Agra menjelaskan, karena PPKM ini sudah diputuskan, maka pihaknya di industri ritel harus menjalankan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya menanggulangi pandemi dan melakukan upaya untuk bertahan. Lebih lanjut, pelaku industri ritel juga memanfaatkan platform digital sebagai salah satu upaya untuk terus mempertahankan usaha.

“Meski demikian, kami mengakui langkah tersebut masih tidak bisa menutupi penurunan penjualan yang terjadi. Kami turut meminta agar pemerintah memiliki strategi yang jelas dan terarah dalam penanganan pandemi. Sebab sampai saat ini upaya yang dilakukan dinilai belum efektif karena ada hal yang seharusnya dilakukan tetapi tidak dilaksanakan oleh pemerintah dalam pelaksanaan PPKM. Salah satunya dengan menjamin kebutuhan dasar masyarakat selama menjalani karantina,” ungkapnya.

Jika hal itu tidak dipenuhi, lanjut Agra menuturkan maka akan sulit untuk dapat menurunkan mobilitas masyarakat dan kasus Covid-19 tidak akan menemukan ujungnya.

“Meski apapun bentuk kebijakan pemerintah, Aprindo bersama para pelaku usaha industri ritel di Bali tetap mendukung segala upaya pemerintah dalam penanggulangan pandemi ini sepanjang langkah tersebut jelas terarah dan efektif,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Dukung Vaksinasi Siswa, SMK PGRI 6 Denpasar Inginkan Belajar Tatap Muka

Rab Jul 28 , 2021
Dibaca: 37 (Last Updated On: 27/07/2021)Denpasar-fajarbali.com | Kepala SMK PGRI 6 Denpasar Drs. I Wayan Sukarta menyampaikan harapan besar kepada pemerintah agar sekolah kembali bisa menerapkan pembelajaran tatap muka. Keinginan tersebut juga muncul dari para orang tua siswa dan siswanya sendiri. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes), terlebih saat ini para […]

Berita Lainnya