https://www.traditionrolex.com/27 UPMI Target Klaster Utama Genjot Kualitas Penelitian dan Pengabmas Dosen - FAJAR BALI
 

UPMI Target Klaster Utama Genjot Kualitas Penelitian dan Pengabmas Dosen

Untuk membedah tips-tips memenangkan hibah penelitian dan pengabdian, UPMI dua mendatangkan reviewer, yakni Prof. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. I Ketut Widnyana, M.Si.

 Save as PDF
(Last Updated On: 22/12/2023)

FOTO: LPPM UPMI, menggelar Review Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, di Aula Rdha Gunawan, Kamis (21/12/2023).

 

DENPASAR – fajarbali.com | Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) terus menggenjot kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas), agar UPMI bisa bercokol pada klaster utama yang saat ini masih madya.

Untuk meningkatkan wawasan para dosennya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPMI, menggelar Review Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, di Aula Rdha Gunawan, Kamis (21/12/2023).

Untuk membedah tips-tips memenangkan hibah penelitian dan pengabdian, UPMI dua mendatangkan reviewer, yakni Prof. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. I Ketut Widnyana, M.Si. Demikian dijelaskan Ketua LPPM UPMI Prof. Dr. I Wayan Widana, S.Pd., M.Pd.

“Kami ingin kejar posisi klaster utama atau mandiri. Salah satu caranya dengan meningkatkan jumlah dosen yang memenangkan hibah penelitian dan pengabdian dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbudristek,” kata Prof. Widana.

Prof. Widana yakin, dosen UPMI punya potensi besar berkompetisi memenangkan hibah pemerintah. Hanya saja perlu sedikit dorongan dan tips dari yang lebih berpengalaman. Ia meminta, proposal-proposal yang belum berhasil tahun sebelumnya, agar diajukan ulang setelah direvisi berdasarkan masukan narasumber/reviewer.

Senada Rektor UPMI Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., menjadikan status klaster utama sebagai salah satu resolusi target di tahun 2024. Selain resolusi lain, seperti itu peringkat dan insitutusi, akreditasi program studi, pengembangan LPK, LKP, serta kualitas tri dharma.

“Kami tidak muluk-muluk. Tak masalah target tidak tercapai, yang penting ada kemajuan tiap tahun seperti naik anak tangga. Harus instrospeksi dan melihat prospek kedepan,” tegas Prof. Suarta.

Ia melanjutkan, gemblengan dari dua reviewer mesti menjadi cambuk bagi dosen UPMI untuk meningkatkan jiwa kompetisi. Dalam kamusnya, tidak ada kata gagal jika sudah berusaha dan berdoa. Rektor membocorkan angin segar tahun depan, yakni bertambahnya jumlah doktor dan profesor di UPMI.

Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Ir. I Ketut Widnyana, M.Si., memaparkan materi terkait Pengabmas. Widnyana, berujar meski dosen terbisa melakukan pengabdian karena tuntutan profesi, namun jika dikompetisikan di tingkat pusat atau kementerian relatif sulit menembus.

Bukan karena kualitas penelitian yang buruk, melainkan sebagian terkendala administrasi. Ia pun mengingatjan bahwa syarat administratif kadang terlihat sepele namun bisa membunuh.

“Kualitas-kualitas dosen di perguruan tinggi di Bali itu luar biasa. Bisa bersaing dengan daerah lain. Namun saya evaluasi banyak yang terkendala di administrasi. Bagaimana mungkin substansinya bisa masuk kalau administrasi saja sudah gagal?,” katanya.

Sedangkan Prof. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc., mengakui, sulitnya menembus hibah dana kementerian disebabkan kompetensi yang sangat ketat. Dosen dari seluruh tanah air bertarung bebas merebut dana yang terbatas.

“Ibaratnya kuenya kecil tapi diperebutkan orang banyak. Jadi satu-satunya kunci memenangkannya harus menonjolkan kualitas, baik penelitian dan pengabdian,” kata Prof. Hotniar.

Dosen Universitas Gunadarma, ini pun menegaskan, bahwa antara dosen pegusul proposal dengan reviewer tidak saling bertatap muka. Sehingga tidak ada kesempatan bagi pengusul berargumen.

Sehingga tidak ada cara lain kecuali memenuhi persyaratan dengan baik dan yakinkan kementerian bahwa penelitian atau pengabdian yang diusulkan benar-benar berdampak positif bagi masyarakat, bangsa dan negara. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Kucurkan Rp 150 Juta Bagi Pelaku Usaha se-Desa Mengwi

Jum Des 22 , 2023
Masing-masing pelaku UMKM mendapatkan bantuan Rp 1,5 juta, yang digunakan sebagai dana pelatihan dan pembinaan. Momentum itu sekaligus Serap Aspirasi DPD RI "Dari Daerah untuk Daerah".
aa gde

Berita Lainnya