MANGUPURA-fajarbali.com | Siswi SMK Kesehatan Bali Khresna Medika (BKM) Badung akan mewakili Provinsi Bali dalam lomba Kompetensi Siswa (LKS) Nasional di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Lomba tersebut diwakili Ni Luh Gede Intan Kartika Dewi, siswi kelas XI Program Keahlian Keperawatan. Ajang itu merupakan capaian bergengsi yang kali pertama dirasakan SMK Kesehatan BKM Badung.
Sebelumnya, Intan Kartika Dewi berhasil memenangi LKS tingkat provinsi pada 8 hingga 10 Maret lalu di SMK Kesehatan Panca Atma Jaya Klungkung. Dengan demikian, SMK kesehatan yang berlokasi di Jalan Raya Sempidi, Kota Mangupura, Badung itu berhak maju pada LKS tingkat Nasional yang akan bergulir pada 6 hingga 12 Mei mendatang.
Lomba Nasional Mei mendatang merupakan gelaran yang prestisius. Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaan seluruh siswa-siswi dari belahan Nusantara, bertarung merebut tahta bidang kesehatan dan keperawatan.
Intan Kartika Dewi atau biasa dipanggil Intan mengaku optimis bakal membawa pulang trofi juara. Ia juga berjanji bakal membuat bangga kedua orangtua, juga guru dan sekolahnya.
Gadis berkacamata itu bercerita, saat mengikuti seleksi, ia sudah percaya diri bakal lolos di berbagai tahap. Saat lomba bergulir—tentu dengan persiapan matang—dirinya selalu mendapat nilai tertinggi di setiap level seleksi, baik di internal sekolah maupun di provinsi.
“Saya gak mau gegabah dulu. Intinya tetap berusaha dan tetap fokus pada perlombaan,” tegas siswi yang bercita-cita menjadi dokter itu.
Ketua Program Studi Keperawatan Ni Putu Dian Surya, didampingi guru pembina Ayu Made Rai Astiti Asih menyatakan, pihaknya sudah siap 100 persen menghadapi lomba pada Mei mendatang. Bahkan pihaknya membentuk panitia kecil mempersiapkan pelatihan dan pembinaan secara intensif kepada Intan. “Kami juga tidak mau menggangu waktu pembelajaran di kelas. Kalau pelatihan, kami siapkan waktu khusus, bahkan ada waktu luang yang kami manfaatkan,” ujar Dian Surya.
“Sebenarnya lomba ini dibebaskan mengambil peserta dari siswa kelas X sampai XII. Hanya saja kelas X belum mendapat praktikum, maka kami berembug dan memutuskan memilih kelas XI. Untuk Intan (peserta LKS Nasional) memang secara akademis baik. Dan tentu kami akan lombakan siswa yang sudah melalui tahapan dari awal di sekolah sampai provinsi,” terang Rai Astiti yang merupakan guru produktif Keperawatan.
Sementara, Kepala SMK Bali Khresna Medika I Wayan Suparta mengungkapkan, prestasi prestisius yang diraih salah satu siswanya akan memberi sinyal positif ke masyarakat. Menurutnya, seberapa kecil dan besarnya prestasi yang diraih lembaga pendidikan merupakan cerminan bagus dan kuatnya mutu pendidikan di lembaga itu.
Pihaknya merasa bersyukur, dengan prestasi semacam ini, sekolah secara tidak langsung akan menjawab tantangan masyarakat terkait mutu dan kualitas guru, sarana-prasarana pendidikan, dan output yang dihasilkan. “Kami di SMK Kesehatan Bali Khresna Medika akan senantiasa mencetak para calon tenaga kesehatan yang andal. Kami selalu mengupayakan delapan standar pendidikan akan kami jalankan sesuai dengan prosedur, sehingga kualitas lulusan akan baik,” ungkap Kasek asal Karangasem itu. (eka)