https://www.traditionrolex.com/27 Jaga Kelestarian Bahasa dan Sastra Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu - FAJAR BALI
 

Jaga Kelestarian Bahasa dan Sastra Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu

Pada kegiatan penutupan ini dilaksanakan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba yang dilaksanakan selama kegiatan FTBI.

 Save as PDF
(Last Updated On: 10/11/2022)

Konferensi pers Penutupan FTBI, Rabu (9/11) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Rabu (9/11).

 

DENPASAR – fajarbali.com | Melaksanakan konservasi dan revitalisasi bahasa dan sastra daerah di Provinsi Bali adalah bagian fungsi Balai Bahasa Provinsi Bali. Sebagai perwujudan fungsi tersebut, Balai Bahasa Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di Provinsi Bali.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Dr. Herawati, SS., MA., saat  penutupan FTBI, Rabu (9/11) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, menyampaikan, kegiatan RBD dilaksanakan secara bertahap dengan beberapa kegiatan sejak Maret 2022 sampai dengan November 2022.

(1) Prakoordinasi dan DKT dengan calon pengajar Guru Master dan Disdikpora Kabupaten/Kota di Provinsi Bali pada 15 Maret 2022. (2) Rapat Koordinasi dan DKT dengan calon pengajar dan Disdikpora Kabupaten/Kota di Provinsi Bali pada 11–14 April 2022. (3) Pelatihan Guru Master (Training of Trainer [ToT]) untuk guru bahasa Bali se-Provinsi Bali pada 26–30 Juni 2022.

Selanjutnya (4) Pemantauan (Monitoring) dan Evaluasi Pelaksanaan Model Pembelajaran di Sekolah pada 28–30 September 2022. Terakhir, Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) sebagai puncak kegiatan RBD pada 4 Oktober – 9 November 2022. Acara penutupan FTBI ini dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Badan Bahasa), Kemendikbudristek, Iman Budi Utomo; dan Asisten I Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Bali, I Gede Indra Dewa Putra, mewakili Gubernur Bali.

Pada kegiatan penutupan ini dilaksanakan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba yang dilaksanakan selama kegiatan FTBI.

Herawati mengatakan, kegiatan RBD ini dilaksanakan di SD dan SMP yang terdapat di 8 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bali. Jumlah SD di Provinsi Bali yang melaksanakan RBD adalah sebanyak 143 sekolah dengan 168 orang Guru Utama dan 12.870 siswa.

Sementara itu, jumlah SMP di Provinsi Bali yang melaksanakan RBD adalah 65 sekolah dengan 83 orang Guru Utama dan 1. 300 siswa. Guru Utama di masing-masing SD dan SMP yang terdapat di 9 kabupaten/kota tersebut melaksanakan pembelajaran bahasa Bali yang dikategorikan dalam mata pelajaran muatan lokal.

“Sebagai puncak kegiatan RBD, dalam FTBI dilaksanakan lomba-lomba yang berkaitan dengan pelestarian bahasa daerah, dalam hal ini bahasa Bali. Pada 4 – 14 Oktober 2022 dilaksanakan penilaian lomba secara daring. Kemudian, pada 9 November 2022 dilaksanakan lomba secara luring,” kata Herawati.

Dia menjelaskan, lomba-lomba tersebut menyasar siswa SD dan SMP se-Provinsi Bali. Pemilihan siswa SD dan SMP sebagai peserta lomba disesuaikan dengan kegiatan Pelatihan Guru Master yang dilaksanakan sebelumnya.

Selain itu, pemilihan siswa SD dan SMP sebagai peserta lomba bertujuan untuk mengajak generasi penerus dalam melestarikan bahasa Bali sejak dini.

Untuk kategori SD dilaksanakan tujuh materi lomba, yaitu Ngwacen Aksara Bali di Kertas, lomba Masatua Bali, lomba Nyurat Aksara Bali di Kertas, lomba Gending Rare Bali, lomba Ngwacen Puisi Bali Anyar, lomba Matembang Macepatan, dan lomba Macecimpedan.

Untuk kategori SMP juga dilaksanakan tujuh materi lomba, yaitu lomba Babanyolan, lomba Pidarta Bahasa Bali, lomba Nyurat Aksara Bali di Komputer (Bali Simbar), lomba Ngawi Puisi Bali Anyar, lomba Ngwacen Aksara Bali di Lontar, lomba Nutur Tiktok, dan lomba Potrekan.

Herawati menambahkan, Provinsi Bali melakukan RBD melalui kerja sama dengan pemerintah daerah.

Iman Budi Utomo menyampaikan, FTBI bukanlah tujuan utama dalam RBD dan bukan pula hanya euforia semata. Namun, kegiatan-kegiatan berbentuk festival atau lomba dipandang mempunyai daya tarik tersendiri bagi generasi muda saat ini.

“Oleh karena itu, kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah kami ramu dalam bentuk festival atau lomba. Festival atau lomba ini biasa juga disebut pasanggiri,” ujarnya dalam penutupan FTBI di Provinsi Bali.

Kepala Badan Bahasa juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi, kerja sama, dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Bali yang telah membantu menyukseskan kegiatan RBD. Ia berharap kerja sama dan gotong royong antarpemangku kepentingan dapat terus berjalan dengan baik agar tujuan RBD ini dapat terwujud. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Peringati Hari Pahlawan, Temakan 'Pahlawanku, Teladanku'

Kam Nov 10 , 2022
Hari Pahlawan tahun ini diperingati di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi meliputi pemanasan global yang memicu berbagai bencana alam, serta kelangkaan pangan, energi dan air bersih. Meskipun begitu, peringatan Hari Pahlawan tahun 2022 tidak kehilangan makna perjuangan pahlawan. Bahkan dapat memberikan teladan dan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa.
WhatsApp Image 2022-11-10 at 09.04.37-9d42c3fe

Berita Lainnya