SIMULASI-Pelatihan Sistem Pengamanan Dalam Kota yang digelar di Lapangan Puputan Magarana Niti Mandala, Denpasar.
DENPASAR -fajarbali.com |Seribu personel gabungan melaksanakan pelatihan Sistem Pengamanan Dalam Kota (Sispamkota) yang digelar di Lapangan Puputan Magarana Niti Mandala Denpasar (Lapangan Renon), pada Senin 2 Oktober 2023 pagi. Latihan ini sebagai bentuk kesiapan dalam rangka mengamankan Pemilu serentak yang akan digelar pada 14 Febuari 2024 mendatang. Dalam pelatihan itu dihadiri langsung Kapolda Bali Irjenpol Ida Bagus Kade Putra Narendra.
Dalam latihan tersebut digelar simulasi pengamanan kampanye calon presiden. Diawali, salah seorang pasangan calon Presiden melaksanakan kampanye dan terjadi insiden pengadangan oleh selompok orang tak dikenal menggunakan bom.
Mengatasi kondisi genting tu, pengawal pasangan calon dan Brimob Polda Bali berperan menyelamatkan pasangan calon beserta seluruh tim dengan melumpuhkan pelaku. Pelaku yang berhasil dilumpuhkan dilarikan ke RS menggunakan ambulans Biddokes Polda Bali. Selanjutnya Polisi melakukan sterilisasi di lokasi oleh tim Gegana.
Petugas gabungan juga melakukan simulasi pada tahapan pemungutan suara di TSP. Digambarkan terjadi kericuhan di salah satu TPS gara-gara salah satu pasangan calon tidak terima dengan hasil rekapitulasi suara oleh KPPS.
Situasi di TPS berhasil diredam dan surat suara diamankan ke kantor KPUD Bali. Ternyata masa yang menolak hasil pemungutan suara itu tetap tidak terima dan melakukan demo anarkis di kantor KPUD Bali. Massa datang mengepung kantor KPUD Bali. Mereka melakukan pengrusakan, pembakaran, dan penjarahan.
Merespons kejadian tersebut personel Dalmas dan Brimob turun ke kantor KPUD Bali. Dalam upaya pengamanan agar kantor penyelenggara Pemilu itu agar tidak diduduki massa aparat harus bertindak tegas dengan melepas tembakan.
Beberapa pentolan pendemo diterjang peluru polisi. Mendapat respons tegas dari aparat kepolisian massa pendemo balik kanan. Perlahan situasi Kota Denpasar pulih dan normal kembali.
Dalam keteranganya, Kapolda Narendra mengatakan latihan ini digelar untuk mencapai dua tujuan, yakni menyamakan pola pikir dan pola tindak personel Polri yang dilibatkan dalam pengamanan Pemilu serentak mendatang. Selain juga untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) Polri dengan dilandasi penguasaan taktis dan teknis kepolisian.
Menurut Jenderal bintang dua dipundak ini, latihan pengamanan Pemilu dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari sebelum kampanye, masa kampanye, masa tenang, pemungutan suara, sampai pada perhitungan dan penetapan pemenang.
“Latihan ini untuk memberi gambaran tentang pola tindak aparat saat melaksanakan pengamanan sehingga tidak terjadi benturan di lapangan. Latihan ini kita lakukan antisipasi kondisi yang terjelek. Kita tidak boleh under estimate. Kita harus siap menghadapi situasi dan kondisi yang terjelek. Jangan kita lihat tenang. Air tenang menghanyutkan,” ungkap Kapolda usai melihat latihan kesiapan anak buahnya kemarin.
Usai melihat kesigapan para anak buahnya dalam latihan kemarin Kapolda mengaku belum puas. Sehingga ia meminta agar latihan serupa digelar lagi di setiap Polres atau Polresta. R-005