Denpasar-fajarbali.com | Memakai masker menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib diterapkan pada masa pandemi Covid-19 untuk mengurangi risiko tertular virus. Namun, saat berada di luar rumah, pastikan untuk selalu memakai masker yang baru dan membawa cadangan, bukan masker bekas pakai. Sebab, hasil penelitian terbaru menemukan fakta bahwa penggunaan masker bekas pakai sangat berbahaya.
Tingginya permintaan masker saat ini justru dimanfaatkan segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab untuk meraih keuntungan dengan menyulap limbah masker sudah terpakai menjadi tampak baru. Lalu bagaimana cara agar masker, khususnya masker bedah yang telah terpakai agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?
Baca Juga :
Topang PAD Gianyar, Retribusi Sampah Digenjot, E-Retribusi Parkir, Sampah dan Pasar jadi Satu Pembayaran
Pemkab Tabanan Gaungkan Program E-Retribusi Dalam Pasar Murah di Gedung Maria
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Sanglah Denpasar dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih menuturkan, biasanya masker yang sudah dipakai dicuci, dijemur hingga disetrika, bahkan dilakukan pemberian tepung kanji atau sesuatu yang lainnya yang dapat membuat masker tersebut terlihat lebih kencang atau baru.
“Sehingga masker dapat dijual dan tentu saja itu sangat berbahaya bagi kesehatan,” ucapnya, Kamis (20/5/2021).
Ketika masker khususnya masker bedah kembali dicuci ketika selesai digunakan, justru akan merusak filter hingga fungsinya tidak lagi dapat sebagai pencegah Covid-19.
“Saran saya adalah jangan hanya menggunting masker pada bagian penyangga di telinga namun juga agar melakukan perobekan ke tengah masker hingga masker terbagi menjadi dua, lalu membuangnya ke tempat yang tepat,” terangnya.
Sedangkan untuk dampak kesehatannya sendiri adalah ketika menggunakan masker bekas tersebut, tentu si pengguna tidak mengetahui masker tersebut telah digunakan oleh siapa saja dan dicuci dengan menggunakan apa, tentu hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan.
“Penyakit yang ditimbulkan pun beragam bisa dari mulai sesak nafas, alergi pada kulit wajah bahkan terinfeksi virus,” tambahnya. (dha)