https://www.traditionrolex.com/27 "Ngeratep" Sasuhunan di Pura Maha Widya Mandira UNHI. Dipuput Tiga Sulinggih, Upasaksi Wagub Cok Ace - FAJAR BALI
 

“Ngeratep” Sasuhunan di Pura Maha Widya Mandira UNHI. Dipuput Tiga Sulinggih, Upasaksi Wagub Cok Ace

(Last Updated On: )

Foto: SAKRAL-Karya Ngeratep, Melaspas, dan Masupati Pelawatan Ida Sesuhunan di Pura Maha Widya Mandira, Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Jumat (28/7).

 

DENPASAR – fajarbali.com | Karya Ngeratep, Melaspas, dan Masupati Pelawatan Ida Sesuhunan di Pura Maha Widya Mandira, Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, digelar Jumat (28/7). Prosesi sakral ini dipuput oleh tiga sulinggih (tri sadhaka), yakni Ida Pedanda Gede Kediri dari Gria Selat Peken Susut, Bangli, Ida Pedanda Buda dari Griya Buda Celuk Sukawati, Gianyar, dan Ida Rsi Bhujangga Gria dari Griya Tembawu Denpasar.

Wakil Gubernur (Wagub) Bali Prof. Dr. Ir. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si., alias Cok Ace turut menjadi upasaksi karya, berserta Koordinator Stafsus Presiden AAN Ari Dwipayana, Panglingsir Puri Kesiman AAN Kusuma Wardhana dan undangan lainnya.

Wagub mengapresiasi pelaksanaan karya istimewa ini. Semangat kerukunan yang tercipta dalam acara tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong bagi seluruh Sivitas Akademika Unhi untuk bersama-sama membesarkan lembaga ini ke depannya.

Dengan adanya upacara Karya Ngratep, Melaspas, dan Masupati Pelawatan Ida Sesuhunan ini, semangat kebersamaan dan kearifan lokal dapat terus dijaga, dan UNHI Denpasar diharapkan semakin berkembang menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berprestasi.

“Saya kira rangkaian upacara yang dilaksanakan hari ini sangat baik sekali dan saya mewakili Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik rangkaian upacara yang berlangsung dengan lancar dan sukses ini,” tegasnya.

Rektor Unhi Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS., menyatakan, upacara ini dapat memperkuat keakraban dan persaudaraan di kalangan keluarga besar Unhi, serta meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil, upacara ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan mengingat bahwa Ida Sesuhunan telah lama berstana di Pura Maha Widya Mandira.

“Namun, karena pandemi Covid-19, upacara tersebut tertunda, dan akhirnya pihak yayasan menginisiasi acara ini sebagai bentuk penghormatan yang layak,” jelasnya, sembari menambahkan dalam kehidupan terdapat konsep kehidupan sekala dan niskala, sehingga diharapkan situasi yang ada dapat diperbaiki, melalui upacara tersebut.

“Tujuan dari upacara ini adalah agar para pimpinan Unhi Denpasar tetap memiliki visi, pemikiran, pandangan, dan perasaan yang sama. Dengan demikian, diharapkan Unhi akan semakin berkembang dan meraih kesuksesan lebih besar di masa depan,” ujarnya.

Prosesi dilanjutkan dengan persembahan ke Pura Dalem Desa Adat Belang Samu, tempat di mana  Ida Sasuhunan berasal (uwed). Di pura ini lah, kayu bahan lawatan berasal sehingga wajib memohon restu kepada Hyang Ibu.

Selanjutnya pada pukul 00.00 Wita, Ida Sasuhunan katuran “ngereh” di Setra Desa Tambawu. Dari “ngeratep” hingga “ngereh”, nuansa sakral dan magis terlihat sangat kental. Sehingga diyakini menjadi awal yang baik untuk keberkahan selanjutnya bagi Unhi. W-009

 Save as PDF

Next Post

HUT ke-39 YKKPB Usung “Continuing An Amazing Journey”

Sen Jul 31 , 2023
Dibaca: 152 (Last Updated On: ) Foto: HUT-Ketua YKKPB, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., memotong tumpeng di HUT ke-39 YKKPB tahun 2023 di Kampus Unwar, Minggu (30/7).   DENPASAR – fajarbali.com | Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali (YKKPB) telah berusia 39 tahun, Minggu (30/7). Pada momen Hari Ulang […]
F784EE37-8CA2-4334-A77F-BCDADF8D1A35

Berita Lainnya