https://www.traditionrolex.com/27 New Normal Mulai Diterapkan, Pasar Oleh-oleh Khas Bali Lakukan Persiapan - FAJAR BALI
 

New Normal Mulai Diterapkan, Pasar Oleh-oleh Khas Bali Lakukan Persiapan

(Last Updated On: 09/07/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Selain berdampak pada kesehatan masyarakat secara global, pandemi Covid-19 juga memberi dampak yang sangat besar terhadap perekonomian dan sektor pariwisata khususnya di Bali. Tak hanya membuat objek wisata mati suri, dampak dari wabah pandemi Covid-19 juga mempengaruhi geliat di sektor pendukungnya.

Salah satunya adalah pasar oleh-oleh khas Bali. Bahkan pasar oleh-oleh terbesar di Bali yaitu Krisna Oleh-oleh Bali sudah tidak beroperasi sejak akhir bulan Maret. Seluruh karyawan dirumahkan demi menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan.

 

“Krisna Oleh-oleh Bali tutup, pertama tentu karena mengikuti aturan dan himbauan dari pemerintah dan yang kedua, kami sendiri juga sangat khawatir karena kita sendiri di Krisna Oleh-oleh Bali selalu berhubungan dengan banyak wisatawan dari berbagai negara termasuk wisatawan domestik. Tentunya resiko terkait paparan Covid yang sangat tinggi, apalagi waktu itu wisatawan Cina masih ramai berkunjung, nah dari situ kami memutuskan Krisna Oleh-oleh Bali harus tutup sementara waktu,” jelas Manager Humas Pusat Krisna Holding Company, Ayu Saraswati, Kamis (9/7/2020) di Denpasar.

 

Pihaknya menambahkan, penutupan Krisna Oleh-oleh Bali pertama dilakukan adalah outlet yang di Jakarta dan disusul penutupan di Surabaya kemudian di Bali. Total semua 32 outlet tutup sekaligus.

 

“Semua itu dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada seluruh karyawan sekaligus mematuhi aturan pemerintah, walaupun dampak dari tutupnya outlet sangat terasa sekali karena tidak adanya pemasukan. Disitu kami mengalami situasi cukup berat dan membuat kita harus belajar untuk evaluasi diri,” tambahnya.

 

Disinggung soal penerapan era new normal di pasar oleh-oleh khas Bali, Ayu Saraswati menerangkan, dalam menyongsong era baru ini, Krisna Oleh-oleh Bali telah melakukan berbagai persiapan bahkan 5 dari 32 outlet Krisna Oleh-oleh Bali sudah mulai dibuka sejak 22 Juni yang lalu. Protokol kesehatan covid-19 pun diterapkan secara ketat untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh karyawan dan pengunjung.

 

“Kita sudah terapkan protokol kesehatan bagi seluruh karyawan dan pengunjung dengan selalu mengingatkan untuk wajib cuci tangan sebelum masuk toko, wajib menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh, serta menerapkan physical distancing saat memilih barang maupun saat proses pembayaran di kasir,” paparnya.

 

Ia juga mengaku selama penutupan seluruh outlet Krisna Oleh-oleh Bali banyak klien termasuk pihak travel agent dari luar Bali menanyakan kapan Krisna Oleh-oleh Bali akan dibuka kembali. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat luar Bali sudah rindu untuk berkunjung ke Bali, sebab Krisna Oleh-oleh Bali sendiri tidak melayani penjualan secara online.

 

“Komitmen ini kami lakukan agar wisatawan yang ingin berbelanja oleh-oleh khas Bali agar datang langsung ke Bali sehingga pergerakan ekonomi dari pariwisata bisa dirasakan oleh semua pihak. Namun, kami tak menampik bahwa di masa pandemi ini ada beberapa klien kami meminta untuk dikirimkan barang dan tetap kami layani, tetapi penjualan online dalam skala besar tidak kami lakukan,” ujarnya.

 

Ayu Saraswati menyatakan, cukup berat pada saat mulai membuka 5 online Krisna Oleh-oleh Bali. Sebab, barang-barang terutama camilan sudah dikembalikan ke pemasok sejak akhir Maret. Bahkan beberapa cemilan produk Krisna Oleh-oleh Bali telah disumbangkan ke yayasan dan panti sosial.

 

“Kini secara bertahap para pemasok sudah mulai menyuplai barang-barang camilan kelima otlet yang telah dibuka meskipun penjualannya masih jauh dari harapan yakni hanya berkisar 5-10 persen saja. Orientasi owner kami yaitu Ajik Krisna tidak pada profit, yang penting ada pergerakan dulu sambil melakukan perbaikan secara perlahan,” tuturnya.

 

Pihaknya berharap di era baru ini pariwisata Bali bisa kembali pulih sehingga perekonomian Bali segera bangkit dan semua sektor pendukung pariwisata Bali termasuk pasar oleh-oleh Bali bisa bergairah kembali. (dar).

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Bangli Lantik 49 Pejabat Fungsional

Kam Jul 9 , 2020
Dibaca: 5 (Last Updated On: 09/07/2020)BANGLI – fajarbali.com | Sebanyak 49 ASN Pemkab Bangli dilantik menjadi pejabat fungsional oleh Bupati Bangli, I Made Gianyar. Prosesi pengangkatan dilakukan dengan sumpah dan janji jabatan yang dilaksanakan di Tribun Lapangan Kapten Mudita, Kamis (9/7/2020).  Save as PDF

Berita Lainnya