https://www.traditionrolex.com/27 Maksimalkan Potensi Desa Wisata Cekeng, Peneliti UNR Turun Tangan - FAJAR BALI
 

Maksimalkan Potensi Desa Wisata Cekeng, Peneliti UNR Turun Tangan

Potensi Desa

 Save as PDF
(Last Updated On: 08/09/2022)


POTENSI – Keindahan suasana Desa Cekeng, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

 

BANGLI – fajarbali.com | Berbicara desa wisata di Kabupaten Bangli, yang terpatri di benak sebagian besar masyarakat mungkin hanya Desa Panglipuran.

Namun masih sedikit yang tahu, Desa Cekeng, tetangga Panglipuran, Kecamatan Susut juga menyimpan potensi yang tak kalah menarik. Kedua desa ini hanya dibatasi sungai (tukad) Sangsang.

Desa Cekeng adalah desa kuno.  Secara administratif masuk Desa Adat Sulahan, Kecamatan Susut. Secara geografis, Cekeng berada pada dataran tinggi dengan kondisi tanah berteras-teras.

Bagian utara berbatasan dengan Bukit Buwung, di sebelah timur sungai Sangsang, di sebelah selatan sungai Sangsang dan Yeh Barong, Sungai Sangsang dan Yeh Barong.

“Sungai Sangsang dan Yeh Barong sama-sama membelok ke arah batas selatan desa, membuat batas selatan desa semakin mengecil (ceking), sehingga masyarakat memberi nama pemukimannya Desa Cekeng yang berasal dari kata ceking,” jelas Wayan Mudarana, Kelian Adat Cekeng.

Murdana yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Cekeng ini menambahkan, Desa Wisata Cekeng memiliki keunggulan destinasi berupa sarkofagus, area tracking dan air terjun. “Bentuk desa kami juga sangat unik,” imbuhnya.

Kepala Dusun Desa Wisata Cekeng, I Nyoman Ardana menambahkan, Desa Cekeng telah memiliki perarem untuk mendukung pengembangan desa wisata.

Perarem tersebut, kata dia, diharapkan menjadi payung pelaksanaan aktivitas desa wisata. Ia menekankan pentingnya bagi pengelola desa wisata membentuk perarem untuk menjaga komponen budaya sehingga tidak sampai terdegradasi di tengah kemajuan pariwisata.

“Pengembangan desa wisata ini sangat bagus jika nilai-nilai budaya, adat dan agama yang terkandung di dalamnya tetap terjaga, tetap ajeg,” ungkapnya.

Guna memaksimalkan potensi Desa Wisata Cekeng, dosen Universitas Ngurah Rai (UNR), melakukan penelitian. Tim terdiri dari, Made Mulia Handayani, Wayan Meryawan, Kadek Sara Mandiyasa, serta melibatkan dua mahasiswi; Desak Made Putri Dwivayani dan Luh Prema Susaihati.

Ketua Tim Peneliti Mulia Handayani bersama Ketua Pokdarwis dan mahasiswi saat turun langsung ke Desa Cekeng.


Mulia Handayani, selaku ketua tim peneliti mengaku tema yang diusung dalam penelitiannya, yakni “Strategi Pemasaran Desa Wisata Cekeng Kecamatan Susut Kabupaten Bangli Untuk Meningkatkan Sustainable Competitive Advantage”.

“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran Desa Wisata Cekeng dalam menciptakan keunggulan bersaing,” kata Mulia Handayani di Denpasar, belum lama ini.

“Penelitian ini mengunakan analisis SWOT dengan membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan desa Wisata Cekeng,” imbuhnya.

Menurutnya, Desa Wisata Cekeng memiliki potensi untuk berkembang, namun perlu ditingkatkan lagi pemasarannya, terutama pemasaran melalui media sosial.

Selain itu manajemen pengelolaan Desa Wisata Cekeng perlu ditingkatkan agar setiap anggota dalam Pokdarwis dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Mulia Handayani menambahkan, saat ini desa wisata menjadi tren sebagai upaya pemulihan dan pengembangan industri pariwisata Bali yang fokus pada pelestarian budaya dan lingkungan.

Setiap desa di Bali ingin menunjukkan potensinya untuk menggaet wisatawan sekaligus meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Riset: "Perceived Value" Tidak Berpengaruh pada "Customer Loyalty"

Kam Sep 8 , 2022
Riset Akademisi FEB UNR
F94425EA-8667-4BFB-9367-08E491388EDF-26e5d20d

Berita Lainnya