https://www.traditionrolex.com/27 Kebijakan Pemerintah Jangan Sampai Rugikan UMKM - FAJAR BALI
 

Kebijakan Pemerintah Jangan Sampai Rugikan UMKM

(Last Updated On: 20/08/2021)

Denpasar- fajarbali.com | Kebijakan pemerintah khususnya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kini terus diperpanjang diharapkan tidak sampai merugikan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Jika hal itu terjadi, justru akan memperburuk kondisi ekonomi khususnya di Bali.


Pemerhati ekonomi, Agus Fredy Maradona mengungkapkan, bila PPKM belum bisa memberikan peluang membuka pariwisata terutama skala nasional maupun mancanegara, maka kondisi akan sama saja.

“Yang perlu dipikirkan saat ini adalah UMKM. Jangan sampai PPKM malah merugikan di sektor tersebut. PPKM jangan sampai merugikan kesempatan UMKM bergerak. Pembatasan jam usaha contohnya, itu mematikan UMKM yang mulai bergerak dan akan kontradiktif dengan penyelamatan ekonomi. Jam usaha UMKM dibatasi agar tidak ada aktivitas berkerumun. Bila tujuannya menghindari kerumunan maka usaha pagi maupun malam seharusnya pemberlakuannya sama,” ucapnya.

Baca Juga :
Diterjang Banjir Bandang, Jembatan Darurat Tegalalang-Tambahan Kembali Rusak Parah
Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora Badung Meninggal Dunia

Ia menambahkan, bila tujuan membatasi jumlah orang berkerumun, sebaiknya diarahkan ke digital. UMKM tetap bisa buka hanya saja transaksi dilakukan lewat online. Sebab, banyak pelaku UMKM beroperasi malam hari. Ia pun berharap UMKM tetap mendapatkan bantuan dari otoritas pemerintah maupun lembaga terkait.

“Bantuan pemerintah sangat berarti bagi UMKM baik itu dalam bentuk pinjaman maupun bansos. Termasuk mendapatkan perlindungan dalam melakukan usaha. Berikan mereka kesempatan dan dilindungi dari sisi regulasi tanpa mengabaikan protokol kesehatan,” terang Agus.

Dijelaskannya lebih lanjut, sektor pariwisata menjadi penopang ekonomi Bali. Tidak heran bila sektor penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi Pulau Dewata. Sayangnya selama pandemi Covid-19, porsi besar pendukung basis PDRB Bali ini tidak aktif.

“Bila basis PDRB ini tidak aktif maka secara tidak langsung pertumbuhan ekonomi Bali tidak bergerak,” katanya.

Agus menyatakan, walaupun sempat dialihkan ke konsumsi rumah tangga, hal itu tidak juga cukup karena pasar utama berasal dari wisatawan mancanegara. Karena itu ia menekankan pertumbuhan ekonomi Bali bisa tumbuh tentu dengan dibukanya sektor pariwisata. Sektor pariwisata bisa dibuka sudah tentu setelah kasus Covid-19 bisa ditekan dengan ketat menerapkan protokol kesehatan.

“Kendati demikian, kita harus tetap optimistis ekonomi Bali pada 2021 masih bisa berpeluang bertumbuh. Begitu pemerintah memberikan kelonggaran di sektor pariwisata maka di sanalah mulai pertumbuhan ekonomi Bali. Kuncinya ada di sektor pariwisata,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Hut Kemerdekaan RI, Kapolres Serahkan Bantuan Sembako ke Warga

Jum Agu 20 , 2021
Dibaca: 25 (Last Updated On: 20/08/2021)NEGARA-fajarbali.com l Serangkaian memperingati Hut Kemerdekaan RI ke 76, Polres Jembrana melakukan aksi peduli terhadap masyarakat yang tergolong kurang mampu. Bantuan berupa sembako tersebut diserahkan oleh Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa , Selasa (17/8/2021).  Save as PDF

Berita Lainnya