https://www.traditionrolex.com/27 Ditelpon Berkali-kali Tak Angkat, Ternyata ABK jadi Mayat di Kamar Kos - FAJAR BALI
 

Ditelpon Berkali-kali Tak Angkat, Ternyata ABK jadi Mayat di Kamar Kos

Riwayat Sakit Jantung

 Save as PDF
(Last Updated On: 29/01/2024)

MENINGGAL-Warga dan petugas mengevakuasi jenazah Ahmad Saefudin di kamar kos. 

 

DENPASAR -fajarbali.com |Kematian menimpa seorang anak buah kapal (ABK) berusia 60 tahun bernama Ahmad Saefudin asal Selaparang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korban ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Tukad Munjung Gang Buntu No. 18 Serangan, Denpasar Selatan, pada Senin 29 Januari 2024 sekitar pukul 09.30 Wita. 
 
Saksi yang sudah dimintai keterangan oleh Polisi yakni saksi Diki Calenzia (23). Saksi menceritakan awalnya dia datang ke TKP untuk menjemput korban sekitar pukul 09.30 Wita. Alasanya, ia menjemput karena korban tidak datang ke tempat kerja sebagai ABK di salah satu kapal fery jurusan Serangan-Nusa Penida. 
 
“Setiba di kos, saksi mengetuk pintu kos korban namun tidak ada jawaban. Saksi lalu melihat kunci kamar masih menempel di luar dan saksi membuka pintu. Ia melihat korban terbaring di depan pintu kamar dan TV masih menyala,” beber Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, pada Senin 29 Januari 2024. 
 
Tanpa curiga, saksi lantas membangunkan korban dengan cara menepuk tangannya, tapi korban tidak bangun juga. Ia pun heran mendapati tangan korban dingin. Bahkan, saksi melihat nafas korban dan denyut nadi tidak ada. 
 
“Saksi baru mengetahui jika korban sudah meninggal dunia, lalu menghubungi teman2 korban dan menghubungi pihak kepolisian,” ujarnya. 
 
Saksi menceritakan, bahwa ia melihat korban terakhir kali pada Sabtu 27 Januari 2024 sekitar jam 15.00 Wita. Setahunya, korban memiliki penyakit asam urat. Dan, menurut keterangan istrinya, korban memiliki riwayat penyakit jantung sejak tahun 2018. 
 
Sementara dari keterangan saksi lainnya, yakni Juliandri Lukas Tandurusa, ia sebelumnya mendapat telpon dari Kapten Kapal agar mengecek kondisi korban di kamar kos. Pasalnya, saat berkali-kali dihubungi via telpon tidak mau angkat. Saksi yang tinggal di Banjar Peken Serangan Denpasar Selatan itu bergegas ke TKP bersama saksi Diki Calenzia. 
 
Disana mereka panik setelah melihat korban sudah meninggal dan menghubungi Kapten Kapal dan teman temannya untuk datang ke TKP. Sekitar pukul 11.15 wita, Tim Identifikasi Polresta Denpasar melakukan olah TKP. 
 
Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selanjutnya, sekira pukul 12.00 Wita jenazah dievakuasi ke RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah ambulans BPBD Kota Denpasar. 
 
“Diperkirakan korban meninggal dunia sekitar 3 atau 4 jam yang lalu disebabkan karena sakit jantung sesuai obat-obatan yang ditemukan di TKP dan keterangan saksi,” terangnya. R-005 
 Save as PDF

Next Post

Sakit Hati Dituduh Gelapkan Uang Urunan Beli Miras, Pria Flores Bawa Pisau Diciduk

Sen Jan 29 , 2024
Tantang Berkelahi
IMG_20240129_190100

Berita Lainnya