https://www.traditionrolex.com/27 BBM Langka, SPBU Diserbu Pembeli Berjerigen - FAJAR BALI
 

BBM Langka, SPBU Diserbu Pembeli Berjerigen

(Last Updated On: 02/11/2022)

Petugas SPBU melakukan pengisian BBM ke jerigen

SINGARAJA – fajarbali.com  I Kelangkaan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Fertalite dan Solar terjadi hampir diseluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)  di Buleleng membuat  masyarakat utamanya petani dan nelayan mengeluh. Bahkan belakangan masyarakat menilai, kelangkaan terhadap bahan bakar tersebut bukan hanya diakibatkan karena terlambatan dalam pengiriman namun hal itu juga diakibatkan banyaknya para pembeli BBM utamanya yang dilakoni oleh para pedagang eceran dengan menggunakan jerigen.

 Seperti halnya yang terlihat di SPBU simpang Desa Pengastulan setiap malam para pembeli BBM dengan menggunakan jerigen memadati areal SPBU.

 

Warga mengeluh karena SPBU yang membiarkan para pembeli berjerigen membeli BBM jenis Fertalite dan Solar dengan kapasitas banyak untuk di jual kembali.”Yang membikin langka Fertalite dan Solar di semua SPBU yang ada banyaknya para pedagang kios minyak yang mendatangi SPBU dengan melakukan pembelian menggunakan jerigen dengan kapasitas banyak. Coba dilihat hampir setiap malam terjadi di SPBU simpang Pengastulan, Kecamatan Seririt,”tutur Made Mawa Adnyana warga masyarakat Seririt saat dikonfirmasi, Senin (31/10) malam.

 

Bahkan dirinya juga menuturkan setelah BBM Fertalite dan Solar diborong oleh para pembeli berjerigen, keesokannya masyarakat tidak mendapatkan BBM yang dia cari seperti Solar dan Fertalite sehingga para pegawai SPBU mengalihkan masyarakat membeli Pertamax dengan harga yang lebih tinggi dari pada pertalite.”Malamnya diserbu pembeli berjerigen dan besoknya habis. Masyarakat yang hendak membeli Pertalite dengan harga Rp 10 ribu perliternya dialihkan ke Pertamax dengan harga Rp 14. 500 perliternya,”keluhnya.

 

Begitupula harga Pertalite yang ada di kios minyak disetiap pinggir jalan dijual dengan kisaran harga Rp 12 ribu perliter hingga Rp 13 ribu perliternya. Artinya menurut dia, para pedagang minyak disetiap kios dengan gampang mencari keuntungan akibat langkanya BBM tersebut.”Coba dipikir, pegawai SPBU memberikan penjualan terhadap Pertalite dan Solar kepada para pembeli berjerigen yang mana nantinya akan dijual kepada masyarakat dengan harga Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu perliternya. Pertalite dan Solar merupakan minyak yang bersubsidi untuk masyarakat bukan untuk penjual kios atau dagang,”ucapnya lagi dengan kesal.

 

Dilain sisi menurut Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan I Gde Putra Ariana saat dikonfirmasi, Selasa (1/11) siang kemarin pihaknya mengakui kelangkaan terhadap BBM Pertalite dan Solar memang benar terjadi namun semua nelayan yang membutuhkan BBM untuk melaut selalu diproritaskan dengan membawa rekomendasi yang dicari di desa kemudian ke Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan yang nantinya dipergunakan untuk membeli BBM khusus para nelayan.”Kalau para nelayan selama ini tidak ada masalah. Semua nelayan bila akan melaut pasti bisa membeli BBM dengan membawa rekomendasi dari desa dan dari kami,”tutur Putra.

 

Rekomendasi yang dibawa oleh nelayan dengan kepentingan membeli minyak berlaku dalam pembelian 30 kali pembelian. Dimana Nelayan yang telah mengurus rekomendasi tersebut akan diberikan fom dengan 30 kolom. Setiap pembelian BBM satu kali akan dicatatkan pada masing-masing fom dan rekomendasi itu berlaku dalam jangka waktu satu bulan.”Rekomendasi itu berlaku 30 kali pembelian dan masing-masing pembelian sudah di masukkan kedalam fom yang telah disetiakan di rekomendasi tersebut,”tutupnya. W – 008

 

 Save as PDF

Next Post

Gaji Guru Kontrak di Klungkung Akhirnya Cair,Banyak yang Berhutang untuk Kebutuhan Hidup

Rab Nov 2 , 2022
Dibaca: 13 (Last Updated On: 02/11/2022) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Klungkung, Ketut Sujana SEMARAPURA-fajarbali.com I Setelah sekian bulan menunggu, upah/gaji 245 guru yang berstatus tenaga kontrak di Kabupaten Klungkung akhirnya cair. Sesuai yang dijanjikan, gaji selama 6 bulan (bulan Mei-Oktober 2022) tersebut dibayar dengan cara dirapel. Meski bahagia […]
Ketut Sujana-c91af149

Berita Lainnya