https://www.traditionrolex.com/27 Bangli ‘Dikepung’ Bencana Banjir dan Tanah Longsor - FAJAR BALI
 

Bangli ‘Dikepung’ Bencana Banjir dan Tanah Longsor

(Last Updated On: 11/10/2020)

BANGLI – fajarbali.com | Hujan lebat yang selama seharian sejak Jumat sore hingga Sabtu (10/10/2020) pagi, telah menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor seakan mengepung wilayah Kota Bangli. Diperkirakan puluhan titik longsor terjadi di tiga Kecamatan.

Yakni, Susut, Bangli dan Tembuku. Namun kondisi terparah, dilaporkan terjadi di wilayah Tembuku. Dimana belasan titik longsor tersebut selain menyebabkan akses jalan lumpuh total juga menyebabkan sejumlah rumah warga tertimbun. Bahkan, longsor di desa Jehem, nyaris menelan korban jiwa lantaran rumah Ni Wayan Nerti (60) total tertimbun material tebing yang longsor.

 

Atas kejadian tersebut, Polres Bangli langsung memberikan atensi dengan menerjunkan satuan Sabhara dan Dalmas ke lokasi bencana. Tidak hanya itu, Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Ariawan langsung menggelontoran bantuan berupa paket sembako kepada 3 KK yang terdampak tanah longsor di desa Jehem. Pantauan di lapangan, Minggu (11/10/2020) sisa material tanah longsor tampak masih mengotori sejumlah ruas jalan di Kabupaten Bangli. Sebut saja, di ruas jalan yang menghubungkan Banjar Penatahan dengan Dusun Juuk Bali. Selain itu, lumpur cukup tebal juga tampak menggenangi di jembatan Jehem. Akibanya para pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas karena licin.

 

Dikecamatan Tembuku, bencana tanah longsor menerjang akses jalan Tembuku-Besakih disejumlah titik. Dampaknya, akses lalin di jalur ini sempat lumpuh semalaman. Selain itu, terjangan air bah juga dilaporkan telah menyebabkan akses jalan penghubung Br.Tegalalang, Kawan menuju Dusun Tambahan, Jehem ambles pada bagian bahu jalan. Nyaris disemua desa di Kecamatan Tembuku, terjadi tanah longsor.  

 

Sesuai laporan yang diterima Polres Bangli, bencana tanah longsor tersebut mengakibatkan rumah 3 KK warga Desa Jehem, Kecamatan Tembuku yakni  Wayan Cidra, 46 tahun, I Wayan Mariana dan I  Wayan Bangkur,  mengalami kerusakan yang cukup parah. Dari ketiga KK itu, yang paling parah adalah rumah Wayan Bengkur yang berlokasi di ruas Jalan Bangli-Tembuku. Dimana rumahnya nyaris rata dengan tanah akibat tertimpa tebing diatasnya. Seluruh perabotan rumah tangga dan sejumlah barang-barang berharganya tertimbun. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 70 juta.

 

Ni Wayan Narti istri Wayan Bengkur, saat ditemui Minggu (11/10/2020) menuturkan, bencana taah longsor tersebut terjadi secara bertahaop diawali sekitar pukul 01.00 Wita dini hari. Dia mengaku nyaris tertimbun hidup-hidup dari longsoran tersebut. Beruntung dirinya saat longsor susulan yang lebih besar pada pukul 02.00 wita, sudah terjaga akibat mendengar suara retakan. Dengan spontan, dia membangun suaminya dan kemudian mengajak pindah ke rumah anaknya yang ada di sebelah utara rumahnya. “Habis ada  suara krepet-krepet, tiyang lansung pindah. Tidak berselang lama tanah langsung ambrol,”tutur wanita tua ini.

 

Sementara di wilayah Kecamatan Bangli, dilaporkan bencana terjadi di Banjar Kawan tepatnya di jalan jurusan Bangli-Kayuambua dan wilayah Pakuwon. Selain itu, dilaporkan juga sejumlah fasilitas di obyek wisata Tirta Sudamala, Sedit, Bebalang mengalami kerusakan akibat tersapu air bah, seperti bale pawedaan, bale pesandekan, ruang ganti pakaian dan sebagainya dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

 

Kapolres Bangli, AKBP. I Gusti Agung Dhana Aryawan saat dikonfirmasi, membenarkan setidaknya ada tiga kecamatan yang dilaporkan terjadi bencana tanah longsor maupun banjir. Yakni, Susut, Bangli dan Tembuku. “Dimasing-masing kecamatan itu, ada beberapa titik terjadi longsor maupun banjir, baik dijalur utama maupun rumah penduduk” ungkapnya.

Karena banyaknya titik bencana yang terjadi, diakui pihaknya bersama Pemerintah Daerah setempat untuk sementara masih fokus menanggulangi bencana yang terjadi dan menimbun sejumlah ruas jalan utama agar tidak terjadi kelumpuhan arus lalin. Terkait kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan, sejauh ini, pihaknya bersama BPBD juga masih melakukan pendataan. Namun untuk sementara, kata dia, dari laporan yang sudah masuk, di wilayah Tembuku setidaknya ada lebih dari lima titik bencana longsor terjadi. “Selain itu, di Susut juga ada lima titik dan di Kota Bangli terpantau di dua titik. Tapi itu, baru laporan bencana yang terjadi di jalur umum saja. Untuk bencana di rumah-rumah penduduk masih dilakukan pendataan,” tegasnya.

Lanjut AKBP. Dhana Aryawan, petugas gabungan baik dari TNI, BNPB, Dinas Pekerjaan Umum masih terus bekerja berupaya melakukan pembersihan dan penanggulangan akses jalan yang tertimbun material longsor disertai pohon tumbang.  “Untuk sementara korban jiwa maupun luka tidak ada,” jelasnya.  Selain itu, pihaknya juga memberikan atensi khusus terkait jebolnya tembok keliling di Rutan Bangli agar tidak ada tahanan yang kabur. Kata dia, pihaknya akan menempatkan sejumlah personil untuk memback up pengamanan di Rutan Bangli dan meningkatkan patroli.  (arw).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pasca Tembok Rutan Bangli Jebol Pengamanan Diperketat, Untuk Sementara Pagar Seng Dibangun

Ming Okt 11 , 2020
Dibaca: 7 (Last Updated On: 11/10/2020)BANGLI – fajarbali.com | Dampak hujan deras yang mengguyur Kabupaten  Bangli, selama seharian hingga Sabtu (10/10/2020)  lalu telah mengakibatkan banjir dan bencana tanah longsor menerjang sejumlah wilayah.  Save as PDF

Berita Lainnya