https://www.traditionrolex.com/27 Bahasa Bali Mesti Setara dengan Bahasa Lain di Sekolah - FAJAR BALI
 

Bahasa Bali Mesti Setara dengan Bahasa Lain di Sekolah

“Dalam ajang Bulan Bahasa ini,  bagaimana makna Jana kerthi mampu dibumikan dan diimplementasikan di lingkungan sekolah, mulai dari Paud, SD, SMP hingga SMK”.

 Save as PDF
(Last Updated On: 05/02/2024)

Widyatula (Seminar) Basa, Aksara dan Sastra Bali dalam Kurikulum Pendidikan di Bali yang dirangkaikan peluncuran buku berjudul “Enten” karya para guru Bahasa Bali, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Senin (5/2).

DENPASAR-fajarbali.com | Guru bahasa Bali memiliki peran penting untuk membumikan basa, aksara dan Sastra Bali di lingkungan sekolah. Bagaimana memporsikan Basa Bali sejajar dengan Bahasa lain seperti Bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha saat membuka Widyatula (Seminar) Basa, Aksara dan Sastra Bali dalam Kurikulum Pendidikan di Bali yang dirangkaikan peluncuran buku berjudul “Enten” karya para guru Bahasa Bali, di Gedung Ksirarnawa , Taman Budaya Bali, Senin (5/2).

Dihadapan ratusan peserta seminar, Arya Sugiartha menekankan kepada guru bahasa Bali bisa memberikan penggunaan basa Bali sehari – hari bagi anak-anak didiknya terlebih dalam pembelajaran basa Bali di sekolah.

“Dalam ajang Bulan Bahasa ini,  bagaimana makna Jana kerthi mampu dibumikan dan diimplementasikan di lingkungan sekolah, mulai dari Paud, SD, SMP hingga SMK,” katanya.

Menurut Arya, dalam perkembangan dimasa kini, dunia pendidikan memerlukan banyak kajian terutama berbagai disiplin ilmu. Karena banyak karya  sastra ditulis dalam lontar menggunakan Basa Bali maupun Basa Jawa Kuno yang banyak menyimpan pengetahuan penting.  

“Ketika setiap hari mengajarkan bahasa Bali kita harus membangun manusia Bali unggul, pertama jati diri,  jadi unggul bisa dilalui berbagai jalan,” kata dia.

“Lewat pembelajaran  matematikan, ilmu lainya terutama dalam bidang sastra  tersimpan di lontar sebagian besar berbahasa Bali dan Jawa kuno. Jadi lewat gurulah kita mengetahui apa  isi lontar itu, sehingga banyak pengetahuan bisa menjadi penyelamatan bagi kehidupan kita,” imbuh Arya.

Lanjut Arya, khusus pergaulan anak-anak di sekolah pihaknya mengarahkan agar menggunakan menggunakan Basa Bali. 

“Porsinya yang sama, mereka biasa menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, ya untuk  basa Bali juga sama diberlakukan. Artinya tidak satu saja yang diutamakan, sama – sama diberlakukan,” tandasnya.

Akademisi Unud Dr. I Wayan Suardinaya dan Guru SMPN 1 Kuta Selatan Dr. Ni Wayan Sariani, SPd., tampil sebagai narasumber.

Menurut Sariani, pengembangan teknologi saat ini terus meningkat, maka bagaimana penggunaan gadget digeser  dikit, masukan satua atau cerita,  pantun.

Menurutnya,  ada empat  pihak yang berperan dalam meningkatkan penggunaan basa Bali, yaitu peran  pemerintah, peran orang tua, guru dan masyarakat.

“Saya ingin mengajak guru – guru basa Bali tidak boleh berdiam  diri,” ungkap Sariani.

Salah satu guru SMPN 1 Denpasar mengusulkan pembelajaran mesatwa Bali sebagai tambahan pelajaran bahasa Bali. Hal ini akan dapat memperbanyak mateti pembelajaran bahasa Bali itu sendiri.

Aksara Bali ini penting diberikan untuk generasi, sebab aksara Bali itu yang dapat menyelamatkan budaya Bali. Kegiatan ini diikuti 500 lebih guru bahasa Bali berbagai jenjang sekolah se-Bali. W-009

 

 

 Save as PDF

Next Post

Membludak, Minat Pelajar SMP Ikuti Lomba di SMK Teknas

Sen Feb 5 , 2024
Tahun depan, lomba eksternal katagori e-sport mobile legend,modern dance dan story telling rencananya dibuka untuk pelajar SMK se-Provinsi Bali.

Berita Lainnya