PPs UNR Lepas 73 Magister Administrasi Publik dan Magister Hukum

tema “Pendidikan Karakter dan Hukum Menuju Indonesia Emas 2045”

 Save as PDF
(Last Updated On: )

FOTO : LEPAS-Upacara Yudisium ke-15 MAP dan ke-8 MH, PPs UNR, Sabtu (7/10/2023) di Prama Hotel, Sanur, Denpasar.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai (PPs UNR) melepas 73 lulusan yang terdiri dari 40 orang Program Studi Administrasi Publik (MAP) dan 33 orang Magister Hukum (MH) pada Yudisium ke-15 MAP dan ke-8 MH, Sabtu (7/10/2023) di Prama Hotel, Sanur, Denpasar.

Direktur PPs UNR, Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A. Par. MAP., menjelaskan yudisium kali ini mengusung tema “Pendidikan Karakter dan Hukum Menuju Indonesia Emas 2045” menurutnya tema tersebut sangat penting, karena saat ini Indonesia “urgently in need” pendidikan karakter dan hukum dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi didasari oleh rendahnya mental, sikap, moral dan akhlak serta prilaku dari sebagian masyarakat sehingga hal ini menyebabkan meningkatnya tindak pidana yang terjadi di masyarakat.

“Banyak orang yang belum sadar akan pentingnya character building ini untuk kehidupan sehari-hari dan untuk keberlangsungan masa depan bangsa. Character building ini sangat penting bagi generasi muda Indonesia karena merekalah yang akan menjadi penggerak dan tumpuan di era Indonesia Emas 2045,” jelasnya, didampingi Sekretaris Wayan Arya Sugiartha, M.Pd., Kaprodi MAP Dr. Ida Ayu Putu Sri Widnyani, S.Sos., MAP., dan Kaprodi MH Dr. Cokorde Istri Dian Laksmi Dewi, SH., MH.

Harapan untuk mewujudkan pembangunan hukum nasional lanjutnya, saat ini berhadapan dengan berbagai kondisi yang saat ini belum ideal. Ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi hukum yang demikian.

 “Dalam hal substansi hukum, misalnya, masih terdapat banyak substansi hukum positif yang belum harmonis sehingga menimbulkan kesulitan pelaksanaan dan ketidakpastian hukum,” jelas Diah.

Diah melanjutkan, pembentukan hukum positif yang ada saat ini juga banyak dikeluhkan hanya didasarkan pada pertimbangan sesaat dan kurang menyentuh kepentingan masyarakat luas. Pada komponen struktur hukum, lemahnya lembaga penegak hukum juga ikut memberi andil buruk tampilan hukum di tengah masyarakat.

“Untuk itu, diperlukan upaya terus-menerus untuk melakukan pembangunan hukum melalui sebuah perencanaan matang dalam sebuah desain pembangunan yang komprehensif, sehingga pembangunan hukum nasional yang diharapkan dapat terwujud,” imbuhnya.

Masih kata Diah, generasi emas merupakan sekelompok orang yang diharapkan menjadi generasi penerus bagi bangsa dan negaranya sehingga harus terus diarahkan agar memiliki kualitas diri yang baik, produktif, dan berkarakter. Sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan ialah proses untuk mengembangkan budi pekerti (karakter) dan pikiran (intelektual) anak.

“Pendidikan karakter merupakan aspek penting untuk meningkatkan daya saing bangsa, dan dengan generasi emas yang unggul diharapkan dapat membawa perubahan signifikan menjadi lebih baik terhadap kemajuan bangsa dan Negara,” lanjut Diah.

Generasi emas menjadi generasi yang diharapkan bagi masa depan bangsa Indonesia harus terus diarahkan dan diberikan bimbingan agar dapat menjadi manusia yang unggul yang tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan sebagai pembawa perubahan atau agent of change bagi bangsa Indonesia.

Perolehan IPK tertinggi Prodi MAP 4,00 dan terendah 3,77 dan IPK tertinggi untuk MH adalah 4,00 dan terendah 3,72. Hingga saat ini total alumni PPs UNR berjumlah sejumlah 1.361 orang telah bekerja menyebar di seluruh Pemerintah Daerah baik di Bali maupun luar Bali.

Rektor UNR Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM.,M.Hum merasa bangga karena lulusan PPs UNR tidak hanya pintar tetapi cerdas dan berpendidikan. “Pesan saya selaku orang yang berpendidikan sejati akan selalu merasa kurang dalam menggali pengetahuan, terbukti adik-adik tidak hanya puas di level Strata 1 tetapi sudah berada di level strata 2 dan sebentar lagi akan menyusul strata-strata berikutnya tetaplah low profile,” pesan rektor.

Asisten Bidang Pengawasan Kejaksaan Tinggi Bali, Susilo, SH., menjadi “bintang tamu” pada momen berbahagia itu. Susilo tampak memotivasi lulusan PPs UNR dengan pengalamannya selama mengabdi di Korps Adiyaksa.

Materi yang dipaparkan Susilo dipadukan dengan nilai-nilai Hindu dan kearifan lokal, sehingga mudah dicerna dan masih relevan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Angkat Human Interst Dinamika Desa antarkan TPP Karangasem Raih Prestasi Nasional

Sen Okt 9 , 2023
Juara I tingkat Nasional Lomba TPP Menulis Kategori Fiksi dalam gelaran Hari Bakti Pendamping Desa tahun 2023 yang diselenggarakan Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
SUpadma 2

Berita Lainnya