Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar Melaui Pelatihan Guru TK di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara tahun 2024.
DENPASAR-fajarbali.com | Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar atau Polkesden mengedukasi kesehatan gigi bagi para guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak (PAUD/TK) di wilayah Kerja UPTD Puskesmas I, Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara tahun 2024.
Kegiatan yang dikemas dalam Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) tersebut dilakukan dalam waktu relatif panjang, dari Maret 2024 sampai dengan Oktober 2024 atau delapan bulan.
Pengabmas melibatkan tiga dosen Polkesden yakni; Pengabdi Utama I Nyoman Wirata, SKM,M.Kes, dibantu anggota; Ni Ketut Somoyani, M. Biomed dan drg. Regina Tedja Sulaksana, tiga pengabdi mahasiswa, serta tenaga kesehatan dari UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara.
Dikonfirmasi, sat pembukaan pengabmas, Rabu (8/5/2024), Wirata mengungkapkan, tema yang diusung adalah “Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar Melaui Pelatihan Guru TK di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara tahun 2024”.
Adapun tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan guru-guru TK yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara.
“Nantinya diharapkan guru sebagai pendidik terdepan akan bisa meneruskan kemampuannya untuk ditularkan kepada anak didiknya di sekolah masing-masing, sehingga anak didiknya diharapkan memiliki kemampuan secara mandiri dalam mejaga kesehatan giginya dan pada akhirnya bisa terbebas dari penyakit gigi dan mulut,” jelas Wirata.
Wirata melanjutkan, materi pengabmas diawali pre tes untuk mengukur pengetahuan menyikat gigi dan rubrik menyikat gigi. Peserta diberikan sebuah kontak yang berisi perlengkapan menyikat gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, obat kumur dan phantom gigi. Setelah pre-test kegiatan dilanjuti dengan penyampaian materi pelatihan menggunakan alat bantu media booklet.
“Rencana post tes untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan menyikat gigi akan dilakukan setelah 3 minggu dari kegiatan pre tes,” ujarnya.
Wirata berpendapat, pengabmas dengan kelompok sasaran adalah guru TK, sangat tepat, karena selain sebagai pendidik, guru juga sebagai orang tua yang memiliki kedekatan mendidik anak didiknya di sekolah.
Setelah para guru menguasai praktik mengosok gigi yang baik dan benar selama pelatihan, diharapkan digetok-tularkan di lingkup keluarga dan anak diddiknya di sekolah masing masing. Sehingga anak akan memiliki kemampuan secara mandiri dalam memelihara kesehatan giginya.
Kegiatan juga dilengkapi simulasi penyuluhan yang dilakukan oleh salah satu dari perwakilan guru untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta.
Kasubag Tata Usaha Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara Ns. Putu Ayu Ratnawati, S.Kep., menyambut baik kegiatan tersebut serta berterima kasih karena Polkesden turut mendukung program tranformasi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Apalagi yang disasar adalah guru dan diteruskan ke anak-anak usia dini.
“Kesehatan gigi itu sangat penting dalam menjaga kesehatan secara utuh dan menyeluruh,” kata Ratnawati.
Perwakilan peserta, Putu Diah Pebriani dari TK Dwi Jendra, mengatakan bersedia mengikuti kegiatan ini karena dipandang penting untuk menambah wawasan dan pengalamannya dalam kesehatan gigi dan mulut.
Menurut Diah, guru khususnya di jenjang PAUD/TK sangat tepat mendapatkan edukasi tentang kesehatan karena mendidik anak-anak usia dini. Jika kebiasaan baik ditanamkan sejak anak-anak maka akan menjadi kebiasaan positif kelak.