https://www.traditionrolex.com/27 Anas Urbaningrum: Kursi Bukan Tujuan Utama PKN - FAJAR BALI
 

Anas Urbaningrum: Kursi Bukan Tujuan Utama PKN

Baginya, kursi harus dipandang sebagai alat perjuangan, sehingga saat mendudukinya, teringat siapa yang memberi mandat.

 Save as PDF
(Last Updated On: 15/01/2024)

Foto: Ketum PKN Anas Urbaningrum, menghunus keris sebagai simbol kecerdasan, kekuatan dan keberanian.

 

AMLAPURA – fajarbali.com | Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum, menghadiri Simakrama Nusantara, bertempat di Pendopo GPS, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (14/1/2024).

Anas berdiri tepat di hadapan Gunung Agung saat menyampaikan pidato politiknya. Ia pun mengaku terinspirasi dari gunung berapi tertinggi di Bali itu. Ia merasakan vibrasi kuat. Logika alam sedang bekerja, merestui awal perjalanan PKN.

Ibarat mendaki Gunung Agung, Anas menganalogikan Pemilu 2024 adalah tahap menaiki lereng pertama bagi PKN. Begitu seterusnya hingga sampai ke puncak kejayaannya bersama dengan rakyat dan demokrasi yang sehat.

“Tahun 2024 adalah pendakian lereng pertama. Saya yakin banyak yang akan pecah telur, baik DPR RI, Provinsi, dan Kabupaten/Kota,” kata Anas, didampingi jajaran Pimpinan Nasional PKN, Ketua Majelis Agung Gede Pasek Suardika, dan Pimda PKN Bali.

Meski demikian, Anas menegaskan kepada seluruh pengurus dan kadernya, kursi legislatif bukan menjadi tujuan utama PKN. Baginya, kursi harus dipandang sebagai alat perjuangan, sehingga saat mendudukinya, teringat siapa yang memberi mandat.

“Kalau kursi jadi tujuan, maka kita punya hak untuk lupa. Kursi harus jadi alat perjuangan agar kita ingat sejarah proses sampai ke kursi itu. Kursi itu milik rakyat. Jangan pernah menggali kubur sendiri dengan meninggalkan rakyat,” tegasnya.

Anas juga menegaskan bahwa PKN berkomitmen untuk menjadikan rakyat sebagai pemilik kedaulatan dan pemegang kekuasaan politik. “PKN tidak boleh melampaui pangkatnya rakyat. Kader-kader PKN harus siap, harus loyal sebagai pejuang suara rakyat selamanya,” ujarnya dalam rangkaian kegiatan safari konsolidasi pemenangan PKN di seluruh Indonesia itu.

Dengan tata kekola yang baik, Anas optimis PKN akan memperoleh keberhasilan yang signifikan di Bali, menjadi kekuatan politik baru yang membuat Bali semakin segar, semakin bersemangat, dan tumbuh menjadi Bali yang diharapkan masyarakat.

Semangat kebangkitan Nusantara yang diperjuangkan oleh PKN, menurut dia, berakar dari kesadaran bahwa pemegang daulat politik dan kekuasaan politik adalah rakyat.

“Kalau kesadaran itu yang terbangun, maka nilai-nilai dasar seperti gotong royong, berdikari, kesetaraan, demokrasi, kemajuan, dan kenusantaraan akan lahir dan berkembang dari kehadiran dan eksistensi rakyat,” pungkasnya.

Lebih lanjut, terkait Pilpres 2024, PKN masih konsisten memilih sikap politik bebas aktif. Namun, pimpinan PKN tidak membatasi para caleg di daerahnya memenangkan capres tertentu jika memberi dampak positif bagi yang bersangkutan.

PKN, lanjut Anas, meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. Saat itu lah partai politik berlambang bendera Majapahit itu akan menentukan sikap.

“Untuk saat ini kami fokus di pemilihan legislatif (pileg). Kami yakin Pilpres berlangsung dua putaran. Di sana baru kita tentukan sikap politik mendukung siapa,” kata Anas memungkasi.

 Save as PDF

Next Post

PKN Menang, Nyoman dan Ketut Ditanggung dari Janin hingga Beasiswa Perguruan Tinggi

Sen Jan 15 , 2024
Namun beasiswa yang diberikan untuk anak ketiga dan keempat itu, ada syaratnya. Minimal bisa menari, megambel dan mendalami seni budaya Bali lainnya.
Iman Bali

Berita Lainnya