https://www.traditionrolex.com/27 "Teba Modern", Solusi Nyata untuk Kelestarian Lingkungan. Ubah Limbah Organik Menjadi Berkah - FAJAR BALI
 

“Teba Modern”, Solusi Nyata untuk Kelestarian Lingkungan. Ubah Limbah Organik Menjadi Berkah

Seiring dengan kesadaran global tentang pentingnya pelestarian lingkungan, kita perlu memahami bahwa sampah organik bukanlah sekadar beban, melainkan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk membangun kehidupan yang lebih hijau dan seimbang.

 Save as PDF
(Last Updated On: 24/11/2023)

FOTO: Proses pembuatan “Teba Modern” oleh Kelompok 12 KAT Universitas Ngurah Rai di sejumlah titik di Desa Abuan, Susut, Bangli.

 

BANGLI – fajarbali.com | Sampah organik, sebuah topik yang mungkin sering diabaikan, namun memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dalam upaya kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Seiring dengan kesadaran global tentang pentingnya pelestarian lingkungan, kita perlu memahami bahwa sampah organik bukanlah sekadar beban, melainkan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk membangun kehidupan yang lebih hijau dan seimbang.

Sampah organik, yang sering kali terdiri dari sisa makanan, serat tanaman, dan bahan organik lainnya, menyumbang sebagian besar limbah domestik.

Namun, di balik penumpukan limbah ini, terdapat peluang besar untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sumber daya alam yang lebih berlimpah. Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi sampah organik adalah melalui pengomposan. 

Oleh sebab itu, dengan adanya permasalahan tersebut, kelompok 12 (dua belas) Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) Universitas Ngurah Rai di Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli memiliki inisiatif untuk membuat media pengomposan yaitu Teba Modern yang diprakarsai oleh komunitas-komunitas lingkungan hidup yang ada di Bali.

Kegiatan ini dilaksanakan delapan hari mulai 10-18 November 2023 bertempat di kantor Desa Abuan dan Pura Bale Agung Lan Pura Puseh Desa Adat Abuan.

Ketua Kelompok 12 KAT Universitas Ngurah Rai I Gede Angga Bujana Ariana, menjelaskan, “Teba Modern” merupakan media pengomposan yang dibentuk menyerupai lubang sumur dengan kedalaman 1,5 meter hingga 2,5 meter.

“Bahan yang digunakan dalam pembuatan Teba Modern ini ialah beton buis dan tutup buis. Dalam lubang, pinggirnya masih menggunakan beton buis sampai kedalaman satu meter,” jelas Angga.

Sisanya satu hingga satu setengah meter pakai tanah dengan diameter lubang diperkecil supaya tidak jebol dan sampah bisa terurai oleh mikroorganisme hingga menjadi kompos.

Lubang Teba Modern ini bisa terisi penuh hingga kurun waktu sekitar 1,5 tahun. Dengan kurun waktu tersebut, sampah-sampah organik akan menjadi pupuk kompos dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Abuan.

Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh Kepala Desa Abuan, I Wayan Widnyana dan Bendesa Adat Desa Abuan, I Dewa Made Bali Pusaka. Keduanya berharap dengan hadirnya Teba Modern di Desa Abuan dapat mengurangi jumlah sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga dan kegiatan adat untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah.

“Kami mewakili warga mengucapkan rasa terima kasih kepada mahasiswa kelompok 12 dan Universitas Ngurah Rai dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada seperti pemanfaatan sampah organik ini,” kata Widnyana didampingi Dewa Pusaka. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Pengalaman Kuliner Teatrikal Bawah Air, Taman Safari Bali Hadirkan Varuna

Sab Nov 25 , 2023
Dibaca: 413 (Last Updated On: 24/11/2023) GIANYAR-Fajar Bali Mulai 20 Desember 2023 mendatang, Taman Safari Bali akan memberikan pengalaman berkuliner teatrikal bawah air pertama di Indonesia dengan hadirnya ‘Varuna’. Varuna adalah sebuah awal dari pembukaan Marine Safari Bali pada tahun 2024. Di Varuna, para tamu diundang untuk merasakan sebuah pengembaraan […]

Berita Lainnya