Save as PDF
Ketua Perdiknas Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda dan Rektor Undiknas Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN Eng., melantik mengucapkan selamat kepada pejabat struktural Undiknas periode 2024-2029, Senin (1/4/2024) di Auditorium Dwi Tunggal.
DENPASAR-fajarbali.com | Rektor Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN Eng., melantik sejumlah pejabat struktural di lingkungan Undiknas periode 2024-2029, Senin (1/4/2024) di Auditorium Dwi Tunggal.
Prof. Sri Subawa mengatakan, bahwa Undiknas dalam beberapa tahun kedepan harus masuk dalam 500 pemeringakatan Asia, dan seluruh pejabat struktural yang dilantik memiliki tugas utama yakni mampu membawa visi dan misi rektor dalam mencapai pemeringkatan internasional.
Meski tidak mudah, Prof. Sri Subawa merasa yakin, Undiknas mampu mencapainya jika dilakukan secara bersama-sama dengan membangun komitmen, konsiten, dan fokus tanpa pembukitian diri sendiri.
“Saya yakin kita bisa melakukannya, tetap berkarya, berperstasi demi lembaga dan isntitusi yang kita banggakan bersama, Undiknas University. Kita harus satu komando,” imbuhnya.
Selain itu, Rektor juga memberikan kesempatan bagi dosen muda, doktor, dan juga karyawan yang memilik kemampuan manajerial untuk mengelola Undiknas, agar tumbuh dan besar di masa-masa yang akan datang.
Rektor juga menyampaikan, kewajiban dalam pemenuhan Indikator Kerja Utama (IKU) salah satunya mewajibkan adanya setifikasi dan peningkatan kompetensi bagi lulusan dan dosen serta memperhatikan kelaziman yang banyak dilaukan oleh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
“Kecuali untuk mengakselerasi dan menghilangkan sumbatan-sumbatan yang terjadi selama ini antar lini dan yang terpenting struktur organisasi yang terbentuk merujuk pada capaian milestones yakni tahun 2027 Undiknas masuk dalam World Class University,” pungkasnya.
Prosesi ambil sumpah pejabat struktural 2024-2029.
Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Dr. AA. Ngr Eddy Supriyadinata Gorda, mengaku yakin bahwa rektor telah memilih orang-orang terbaik sebagai pembantunya.
Bagi dosen/pegawai yang belum mendapatkan jabatan struktural, ia menegaskan bukan berarti tidak kompeten. Tenaga dan pikirannya sangat dibutuhkan lembaga.
Jabatan, menurut pemilik sapaan Gung Eddy, adalah amanah yang mengandung tanggung jawab. Sehingga Gung Eddy meminta seluruh pejabat menyelaraskan kenyamanan pribadi dengan organisasi.
“Tugas saya yang paling riil sekarang bagaimana mengawal agar 31 dosen lulus doktor tahun ini,” pungkasnya.
Diketahui, jabatan para wakil rektor tidak mengalami perubahan. Reposisi terjadi untuk jabatan sejumlah dekan fakultas dan unit kerja lainnya.
Save as PDF