https://www.traditionrolex.com/27 Tahun Baru, Semua Lapangan di Bangli Juga Akan Ditutup  - FAJAR BALI
 

Tahun Baru, Semua Lapangan di Bangli Juga Akan Ditutup 

(Last Updated On: 23/12/2021)

BANGLI-fajarbali.com | Semua lapangan dan area permainan terbuka (publik) di Kabupaten Bangli dipastikan akan ditutup dari semua aktivitas warga saat malam pergantian tahun. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuat posko perayaan di pinggir jalan.

Tujuannya, untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan warga di penghujung tahun 2021 nanti. Demikian ditegaskan Kapolres Bangli AKBP, I Gusti Agung Dhana Aryawan, Kamis (23/12) di temui disela-sela Apel Kesiagaan Operasi Lilin Agung 2021. 

 

Kata dia, penutupan semua lapangan di Bangli tersebut sesuai dengan hasil kesepakatan rapat pengamanan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan instansi terkait Senin (20/12) lalu. “Dari hasil rapat semua lapangan kita tutup sementara, seperti lapangan Kapten Mudita, Susut , Tamanbali dan yang lainnya. Tidak boleh ada kegiatan perayaan malam tahun baru dan aktivitas warga di sana,”ungkapnya.

 

Selain penutupan lapangan umum, Kapolres menambahkan,  warga juga diimbau agar tidak membuat posko perayaan tahun baru di pinggir jalan. Tujuannya, agar tidak mengganggu para penguna jalan dan membuat kerumunan di jalan raya. “Kita sudah perintahkan semua Babin Kamtibmas untuk berkordinasi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat di tiap desa agar tidak membangun posko dan merayakan malam pergantian tahun di pinggir jalan. Ini untuk kenyamanan dan keamanan kita bersama ,”tegasnya.

 

Kapolres menambahkan untuk objek wisata sendiri masih diijinkan untuk  dibuka dengan syarat hanya menerima pengunjung 75 persen dari jumlah kapasitas pengunjung serta dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. “Kita juga akan melakukan pengawasan ketat di tiap objek wisata dengan tim gabungan untuk mendisiplinkan warga,” tandas AKBP. Dhana Aryawan. 

 

Sementara Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dalam apel gelar pasukan, menyampaikan perayaan Nataru sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia untuk melaksanakan kegiatan ibadah, berkumpul, dan bersama dengan keluarga serta bersuka cita merayakan pergantian tahun di berbagai lokasi. “Hal ini tentunya akan meningkatkan mobilitas dan aktivitas menimbulkan sehingga berpotensi masyarakat, gangguan kamtibmas dan kamseltibcarlantas serta penyebaran pandemi Covid-19,”sebutnya. 

 

Berkaca dari pengalaman periode Nataru tahun lalu, peningkatan mobilitas masyarakat menyebabkan penambahan kasus konfirmasi sebesar 125%, yaitu dari 6.437 kasus/hari pada tanggal 26 Desember 2020 menjadi 14.518 kasus/hari pada tanggal 30 Januari 2021. “Lonjakan kasus Covid-19 pada Nataru 2020 perlu kita jadikan pelajaran dalam rangka menghadapi Nataru tahun 2021 ini. Pada pelaksanaan Nataru tahun ini kita perlu lebih berhati-hati, khususnya dalam mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 jenis B.1.1.529 (Omicron) yang mengakibatkan lonjakan kasus di beberapa negara,”terangnya.

 

Dijabarkan,varian Omicron yang memiliki kecepatan penyebaran 5 kali lebih cepat dari Varian Delta ini telah ditemukan di 103 negara dengan total 105.272 kasus, termasuk di Indonesia saat ini sebanyak 5 orang telah teridentifikasi tertular varian Omicron. “Sekarang, yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di tanah air,”pungkasnya.(ard)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Dukung Moderasi Beragama, Buleleng Sabet Penghargaan Menteri Agama

Kam Des 23 , 2021
Dibaca: 14 (Last Updated On: 23/12/2021)SINGARAJA-fajarbali.com | Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana selalu mendukung penuh segala kegiatan pada bidang keagamaan. Salah satunya pada program moderasi beragama dan penguatan fungsi penyuluh agama khususnya di Kabupaten Buleleng.  Save as PDF

Berita Lainnya