Lapangan Umum Negara Minggu (6/1/2018) disesaki puluhan ribu massa yang menghadiri deklarasi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Dr.Ir. Wayan Koster, MM – Dr.Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-ACE) di Kabupaten Jembrana.
JEMBRANA-fajarbali.com | Warga yang hadir di Bumi Mekepung ini tak hanya dari struktural, kader, simpatisan dan anggota PDI Perjuangan yang mengusung KBS-ACE, tapi juga dari berbagai komponen masyarakat, mulai dari rohaniawan, petani, sejumlah komunitas, seniman, budayawan, organisasi kemasyarakatan, serta kelompok masyarakat lainnya. Mereka dengan tulus mendeklarasikan diri siap memenangkan KBS-ACE dalam Pilkada serentak Provinsi Bali 27 Juni tahun 2018.
Deklarasi KBS-ACE yang juga mengantongi dukungan dari PAN, PKPI, PKB, Hanura dan PPP ini selalu kental dengan usur budaya. KBS-ACE dijemput menggunakan semacam kereta yang ditarik dua ekor kerbau, mirip kereta mekepung yang menjadi tradisi khas masyarakat Kabupaten Jembrana. Pekikan KBS-ACE menang…mengiringi pasangan ini menuju lokasi deklasi. Petinggi partai moncong putih mulai dari tingkat DPP, DPD, DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting terlihat kompak mengiringi KBS-ACE yang hadir bersama istri. Mereka diantaranya, Ketua DPP I Made Urip, Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE Propinsi Bali I Nyoman Giri Prasta, petugas partai di eksekutif I Putu Artha (Bupati Jembrana), Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE Kabupaten Jembrana Kadek Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, anggota Fraksi PDI Perjuangan dari DPR RI, DPRD Bali dan DPRD Kabupaten Jembrana. Setelah tiba di lapangan, pasangan yang dikena kukuh menjaga adat, agama, tradisi, seni dan budaya ini, kembali mendapat suguhan tarian Jegog, yang merupakan tarian asli Jembrana, yang mengadopsi tradisi mekepung.
Selanjutnya atraksi para pesilat Bakti Negara yang juga merupakan aliran pencak silat asli Bali makin memberikan semangat kepada massa pendukung KBS-ACE
Tiga periode menjadi Anggota DPR RI dan tiga periode juga duduk di Badan Anggaran, membuat Wayan Koster yang kini lebih dikenal dengan KBS (Koster Bali Satu) sangat paham menyusun pola perencanaan anggaran serta kebijakan pemerintah. Untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat Bali kedepan, KBS yang berpasangan dengan Cok Ace yang sampai saat ini masih memimpin Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali ini telah menyiapkan sejumlah program kebijakan. Diantaranya, jaminan kesehatan gratis Krama Bali Sehat (KBS) dan program wajib belajar 12 tahun secara gratis bagi anak-anak di Bali.
Di hadapan puluhan ribu massa pendukungnya, KBS menegaskan akan membangun Bali dengan visi “NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI” Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana. Yang mengandung makna; menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan.
“Jalan itu ditempuh melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi di wilayah Bali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,”tegasnya.
Dengan cermat terpola dan terarah KBS-ACE telah menyusun arah kebijakan pembangunan Bali ke-depan, antara lain, mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan sistem dan data base riwayat kesehatan Krama Bali berbasis kecamatan yang diselenggarakan secara terintegrasi di seluruh Bali.Menerapkan sistem jaminan kesehatan gratis bagi Krama Bali seperti JKBM dengan memperbaiki konsep dan tata laksananya dalam format Krama Bali Sehat.
“JKBM yang menjadi program Bapak Gubernur Made Mangku Pastika akan kita laksanakan secara terintegrasi di seluruh Bali, dengan memperbaiki konsep dan tata laksananya,”katanya. KBS yang selama ini dikenal sangat perhatian dengan dunia pendidikan juga ini memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau, merata, adil, dan berkualitas. KBS akan melaksanakan wajib belajar 12 tahun (SD, SMP dan SMA/SMK) secara gratis bagi anak-anak se-Bali. KBS juga telah menyiapkan dan akan melaksanakan kebijakan di bidang kemandirian pangan, pendidikan berbasis agama hindu, memajukan kebudayaan Bali melalui pelindungan, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama, tradisi, seni, dan budaya krama Bali, serta program-program lainnya.
KBS menambahkan, pembangunan di Kabupaten Jembrana harus didorong dengan lebih cepat sesuai dengan potensi alam yang dimiliki, dengan tidak boleh merusak alam dan budaya yang ada ditengah-tengah masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jembrana. Yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Jembrana adalah, mengembangkan perguruan tinggi negeri Akademi Komunitas yang sudah ada di Jembrana saat ini menjadi Politeknik Negeri bidang pariwisata dan perikanan. Membangkitkan seni tradisi khas milik masyarakat Jembrana yaitu , Seni Mekepung dengan Gubernur Cup, pengembangan infrastruktur jalan tol Denpasar-Jembrana, pengembangan industri pangan beras, ikan, dan holtikultura. Fasilitasi kebijakan dan program yang menangani tata niaga hasil pertanian lokal. Peningkatan produktivitas dan nilai ekonomi kakao (coklat), pengembangan destinasi wisata alam yang berbasis budaya dan kearifan lokal, serta memberdayakan dan memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam mengisi lapangan kerja yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana. (*)