https://www.traditionrolex.com/27 Penggunaan Masker Diwajibkan Untuk Cegah Penularan Corona - FAJAR BALI
 

Penggunaan Masker Diwajibkan Untuk Cegah Penularan Corona

(Last Updated On: 06/04/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Angka penyebaran Covid-19 di Indonesia kian meningkat. Selain jumlah pasien positif corona yang terus bertambah, korban meninggal dunia akibat virus ini semakin banyak. Atas kondisi itu, per Minggu (5/4/2020), pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat yang berada di luar rumah untuk memakai masker. Hal ini berlaku pula bagi masyarakat yang sehat.

 

 

penting bagi seluruh masyarakat untuk menggunakan masker karena ketika seseorang berada di luar rumah akan ada banyak sekali ancaman penularan virus. Namun, pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi salah satu pemicu meningkatnya permintaan masker.

 

Masker yang dianjurkan dipakai adalah masker N95 dan masker bedah sekali pakai. Selain itu, ketersediaan masker tersebut mulai jarang ditemui di pasaran. Kurangnya stok masker tersebut membuat sejumlah orang tidak punya pilihan lain selain menggunakan masker kain sebagai opsi terakhir. Alhasil belakangan muncul industri rumahan yang memproduksi masker kain.

 

Disinggung terkait keefektifan masker kain untuk digunakan dalam mencegah penyebaran Corona, Dokter spesialis paru, dr. Ni Made Dwita Yaniswari SpP menjelaskan, jenis masker berbeda-beda dari tingkat kerapatan pori-pori untuk menyaring partikel. Jenis masker berbeda-beda tergantung dengan ukuran partikel yang bisa disaring.

 

“Masker untuk pencegahan virus didesain khusus memiliki pori-pori yang lebih rapat agar virus maupun partikel respirasi lainnya tidak dapat masuk. Masker N95 lebih rapat dibanding masker bedah. Sedangkan masker kain lebih longgar dibanding keduanya,” katanya.

 

Masker kain yang memiliki lubang pori-pori besar, tidak memenuhi standar untuk itu, kecuali masker kain tersebut didesain menggunakan lapisan khusus. Ia juga menyebutkan masker kain tidak cocok untuk dikenakan oleh petugas kesehatan. “Di dalam panduan kesehatan, untuk tenaga medis itu hanya menggunakan masker N95 dan masker bedah,” jelasnya.

 

Meski masker kain tidak seefektif masker N95 dan masker bedah, ia tak menampik jika masker ini menjadi pilihan terbaik bagi sebagian orang karena kurangnya kesediaan masker. “Tapi kalau mau tetap pakai ya silakan. Disarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam. Setelahnya, masker harus dicuci menggunakan sabun dan air, dan dipastikan bersih sebelum dipakai kembali,” ujarnya.

 

Di samping itu, ia juga tetap mengingatkan pentingnya jaga jarak pada saat berkomunikasi, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. “Karena kita tidak pernah tahu bahwa di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi untuk menularkan ke kita,” pungkasnya. (dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ketua Dewan, Serahkan Masker Untuk Puskesmas

Sen Apr 6 , 2020
Dibaca: 9 (Last Updated On: 06/04/2020)AMLAPURA – fajarbali.com | Ketua DPRD I Gede Dana menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker kepada petugas kesehatan di sejumlah Puskesmas di Karangasem. Masker yang dibagikan tersebut merupakan hasil dari penyisihan gajinya sebagai ketua DPRD Karangasem. Sampai saat ini, pihaknya baru menyiapkan sekitar 6.000 […]

Berita Lainnya