https://www.traditionrolex.com/27 Pengemudi Grab Diajak Jaga Citra Pariwisata Bali - FAJAR BALI
 

Pengemudi Grab Diajak Jaga Citra Pariwisata Bali

Hal paling dasar yang wajib dimiliki oleh driver online di Bali adalah bahasa asing. Sebagian besar pengguna transportasi online di Bali adalah orang asing, maka dari itu kemampuan berbahasa asing adalah hal yang mutlak.

 Save as PDF
(Last Updated On: 29/03/2024)
Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun (kiri).

DENPASAR- fajarbali.com | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, melalui Dinas Pariwisata (Dispar) selalu getol menyuarakan pembangunan pariwisata Bali yang berbasis budaya, berkualitas dan berkelanjutan.

Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun, kepada awak media, Rabu (27/3) di kantornya, menjelaskan, untuk menuju hal tersebut dibutuhkan berbagai usaha, baik dengan meningkatkan kualitas Daya Tarik Wisata (DTW), maupun meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang akan memberikan pelayanan kepada wisatawan.

Salah satu upaya yang dilakukannya yakni memberikan pelatihan hospitality berkelanjutan kepada para pelaku pariwisata di Bali yang akan dilakukan secara bertahap.

“Untuk pelatihan pertama ini, kami menggandeng Aliansi Hospitality Leader Indonesia (AHLI) dan Grab untuk memberikan pelatihan kepada para Mitra Pengemudi Grab,” jelas Tjok Bagus.

Menurut Tjok Bagus, sebagai daerah pariwisata, pelayanan kualitas para driver online di Bali juga juga harus berbeda. Mereka tidak boleh hanya memiliki kemampuan nyopir, akan tetapi mereka harus tahu apa arti dari pariwisata ini sendiri.

Pengemudi (online-red) wajib berjiwa “sadar wisata” dengan sikap memahami dan mengerti bagaimana menjaga dan mengelola Bali sebagai destinasi wisata, sehingga wisatawan merasa betah dan nyaman ketika berada di Bali.

Hal paling dasar yang wajib dimiliki oleh driver online di Bali adalah bahasa asing. Sebagian besar pengguna transportasi online di Bali adalah orang asing, maka dari itu kemampuan berbahasa asing adalah hal yang mutlak.

Selain itu yang membuat wisatawan bisa merasa betah dan nyaman, adalahmasyarakat pelaku pariwisata yang memiliki etika pariwisata, semua pelaku pariwisata, khususnya driver online harus paham adat istiadat dan budaya masyarakat, sehinggamengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Selalu bertingkah laku sopan,sesuai dengan adat dan budaya Bali, menaati segala aturan yang ada, baik aturan tertulis maupun aturan yang tidak tertulis yang berlaku di masyarakat.

“Setelah memahami semua maka tugasnya adalah mengarahkan wisatawan agar bertingkah laku yang sesuai ketentuan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga semua wisatawan yang datang ke Bali bisa merasa betah, aman dan nyaman,” tegasnya.

Rarusan driver digembleng materi; terkait Peranan Driver dalam Industri Pariwisata, Standar Etika Pelayanan Pariwisata dan Pelatihan Antikekerasan Seksual.

Kadispar memastikan, kegiatan serupa terus dilakukan dengan menyasar  pelaku-pelaku pariwisata yang lain seperti para driver taxi konvensional, driver transportasi umum, pengelola DTW, pengelola Desa Wisata, para therapist spa, pemandu wisata air, pemandu wisata arung jeram, dan lain-lain.

Halim Wijaya, Director of East Indonesia dari Grab Indonesia, menganggap pelatihan yang diinisiasi oleh Dispar Bali tersebut merupakan sebuah kehormatan. Ia pun merasa sejalan dengan tujuan pemerintah daerah Bali.

“Inisiatif ini sejalan dengan misi kami untuk turut menjaga kenyamanan masyarakat Bali, termasuk para wisatawan yang berkunjung di Pulau Dewata,” kata Halim.

Sejak tahun lalu, pihaknya menyelenggarakan Pelatihan Keselamatan untuk Mitra Grab (PAKEM) yang diikuti oleh ribuan Mitra Pengemudi Grab Bali dan juga meluncurkan Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab bagi Wisatawan, laman khusus pada aplikasi Grab yang berisi berbagai kontak penting di Bali dalam berbagai bahasa. (gde)

 Save as PDF

Next Post

Kwarcab Badung Gelar Dianpinru dan Dianpinsat Badung Tahun 2024

Jum Mar 29 , 2024
Kegiatan Dianpinru dan Dianpinsat ini diikuti oleh 100 orang
IMG-20240328-WA0025

Berita Lainnya