https://www.traditionrolex.com/27 Jelang Akhir Tahun, Yuk Liburan Hemat yang Tak Bikin Sekarat - FAJAR BALI
 

Jelang Akhir Tahun, Yuk Liburan Hemat yang Tak Bikin Sekarat

(Last Updated On: 06/11/2023)

DENPASAR-fajarbali.com | Moment akhir tahun biasanya digunakan oleh sebagian orang untuk berlibur. Entah berlibur di negeri sendiri yang sangat kaya akan tempat-tempat menakjubkan atau pun liburan ke luar negeri. Semua itu sangat tergantung dari keinginan dan tujuan dari liburan tersebut, dan yang paling penting adalah sesuai dengan isi kantong.

Lalu adakah cara liburan yang tidak menguras kantong dan bahkan justru akan mendatangkan manfaat, baik untuk kesegaran pikiran atau bahkan untuk menambah income dan melengkapi ide-ide untuk bisnis yang sedang dijalankan?

Para pembicara, Febri Rusli, Digital Banking Partnership Head Bank BTPN (bawah) dan Imelda Tariga, Certified Financial Planner OneShildt (kanan).

Konsultan Perencana Keuangan dan Manajemen dan Certified Financial Planner OneShildt, Dra. Imelda R. Tarigan MBA, CFP, QWP, Psikolog, dalam penuturannya pada acara ‘Kelas Finansial Jenius’ yang digelar secara daring pada Kamis (2/11/2023) itu, mengatakan sebaiknya ditentukan terlebih dahulu tujuan dari liburan. Liburan sebagai kebutuhan atau liburan hanya karena keinginan semata.

Liburan yang termasuk dalam kategori sebagai kebutuhan, kata psikolog yang juga sebagai penulis buku ini, adalah liburan yang sesuai dengan salah satu dari tujuan atau cita-cita hidup. Liburan dalam kategori ini dapat menunjang akan tercapainya dari cita-cita atau tujuan hidup.  Namun jika liburan sama sekali tidak sesuai dengan salah satu tujuan hidup yang dimiliki, maka kata Imelda, liburan itu hanya sebagai keinginan semata.

“Jangan liburan hanya karena permasalahan-permasalahan sebagai fenomena gunung es yang nanti bisa menghambat tujuan-tujuan dari hidup. Masalah-masalah tersebut misalnya karena pomo, takut diputusin pacar, gengsi, dendam, takut ditinggalkan teman, dendam masa lalu dan lain-lain,” ujar Imelda.   

Setelah mengetahui tujuan liburan, maka langkah selanjut menurut Imelda adalah menentukan besarnya anggaran yang dibutuhkan dan sumbernya dari mana. Imelda menerangkan, bahwa anggaran liburan yang sesuai dengan kebutuhan bisa diambilkan dari alokasi anggaran tabungan, investasi dan asuransi, sementara biaya leburan yang hanya karena keinginan, hanya bisa diambilkan dari uang sisa dari pengalokasian pendapatan.  Untuk pengalokasian pendapat sendiri, kata Imelda, yang baik adalah adalah 10 persen untuk kegiatan ibadah dan sosial, 20 persen untuk tabungan dan investasi serta asuransi, 30 persen untuk membayar utang, dan 40 persen untuk memenuhi kebutuhan. Khusus pengalokasian membayar utang, lanjut Imelda sebisa mungkin dikurangi lagi dari 30 persen sehingga sisanya bisa dimasukkan dalam alokasi tabungan. “Jika alokasi untuk membayar hutang lebih kecil, maka sisanya akan bisa dimasukkan dalam alokasi tabungan,” ujar Imelda.

Liburan yang sesuai dengan kebutuhan akan dapat menunjang produktifitas dalam mencapai tujuan hidup. “Produktif itu apa, produktif itu ada hasilnya,” katanya. Imelda mencontohkan liburan yang produktif adalah seperti seorang blogger yang sering melakukan traveling. Dengan sering melakukan traveling maka akan menghasilkan banyak konten yang fresh yang nantinya bisa dijual di dalam blognya. Liburan yang dimaksudkan untuk menunjang bisnis, kata Imelda juga dapat dikategorikan sebagai liburan dalam kategori kebutuhan.

Sebelum memutuskan untuk liburan, pesan Imelda anggaran biayanya juga mesti dihitung terlebih dahulu. Seperti biaya transportasi, makanan, pakaian khusus, inflasi jika liburan di negeri orang, penginapan, biaya darurat, serta asuransi perjalanan. Informasi besaran biaya-biaya ‘wajib’ dalam liburan ini, kata Imelda saat ini mudah didapatkan dari internet.

Menghitung dana liburan dengan One Shildt.

Setelah mendapatkan informasi biaya-biaya tersebut, maka dapat ditentukan berapa besar jumlah anggaran yang harus disiapkan. Untuk memudahkan dalam penghitungannya kata Imelda, bisa menggunakan salah satu aplikasi dari One Shildt Calculator, yaitu Osplan, yang bisa diunduh di AppStore maupun Google Play. Dalam aplikasi yang juga bisa juga digunakan untuk menghitung biaya-biaya berbagai jenis kebutuhan itu, terdapat juga tool untuk menghitung dana liburan. Pada tool ini bisa dimasukkan biaya tiket pesawat atau kereta api, pengurusan visa untuk liburan ke luar negeri, hotel dan makanan serta sekaligus inflasi di negara tujuan.

Imelda mencontohkan, misalnya kebutuhan untuk liburan sebesar Rp 12.250.00, ternyata setelah menggunakan aplikasi ini biaya yang dibutuhkan untuk liburan bisa lebih tinggi karena adanya inflasi dan depresiasi rupiah terhadap mata uang di negara tujuan liburan. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk merencanakan biaya liburan masa datang lengkap dengan perhitungan jumlah investasi liburan setiap bulannya.

Lalu biaya liburan dapat diperoleh dari mana? Konsultan keuangan ini mengatakan biaya liburan dapat diperoleh dari tabungan, tabungan mata uang asing, tabungan emas, promo point reward kartu kredit, dan profit dari suatu investasi.

Lalu apakah boleh biaya liburan dari cara berutang? Ia menjelaskan biaya liburan bisa dari berutang jika liburan itu bertujuan untuk kegiatan produktif atau liburan yang masuk dalam kategori sebagai kebutuhan dan akan mendapatkan suatu income atau menghasilkan aset. Namun juga perlu diingat cicilan dari utang itu tidak boleh lebih dari 30 persen dari penghasilan.

Sementara Digital Banking Partnership Head Bank BTPN Febri Rusli memberi tips agar liburan menyenangkan namun Cash Flow tetap aman. Untuk dapat mencapai itu kata Rusli mesti dilihat terlebih dahulu musim di daerah tujuan. Karena ia mempunyai pengalaman saat melakukan liburan ke luar negeri, di peralihan musim dingin ke panas, ia mendapatkan harga tiket pesawat dan hotel sangat murah. Untuk itu kata Rusli merupakan hal penting untuk mengetahui musim di  daerah yang menjadi tujuan liburan.

Tampilan Aplikasi Jenius

Tips yang lebih penting lagi agar liburan tidak membuat cash flow terkuras adalah dengan menggunakan aplikasi dari Jenius BTPN. Aplikasi digital bank ini dibuat dengan prinsip sederhana (simple), smart, dan safer serta berfitur lengkap untuk perbankan, sehingga memudahkan penggunanya. Dengan aplikasi yang sudah digunakan di 188 negara itu, kata Rusli, traveling tidak lagi harus membawa uang cash.

Karena dengan satu kartu jenius bisa digunakan untuk bermacam-macam transaksi di mana saja. Bahkan saat di Amerika bisa menarik uang tunai di ATM dengan kartu jenius, bisa transfer mata uang asing dengan bebas biaya,” ujar Rusli.

Dari banyaknya fitur di Jenius, terdapat 6 fitur yang paling relevan untuk liburan yaitu Save It, Mata uang Asing, Kartu Debit Jenius Visa (M-card), Kartu Kredit Jenius Visa, Jenius QR, dan Flexi Cash. Save it, fitur ini bisa dimanfaatkan untuk menabung biaya liburan yang telah direncanakan. Tabungan yang bisa digunakan untuk menabung beberapa mata uang itu bisa diatur secara otomatis (auto debit) dari tabungan utama.

Di Jenius, kata Rusli terdapat tiga cara untuk menabung, yaitu flexi saver, Dream Saver, dan maxi Saver. Keuntungan flexi saver adalah bisa mendapatkan bunga yang lebih tinggi dari deposito. Namun tabungan flexi saver berbeda dengan deposito, karena di flexi saver bisa ditarik kapan saja tanpa terkena biaya pinalti. Untuk dream saver, ini bisa menabung secara auto debit dengan jumlah dan periode yang bisa ditentukan sendiri. Maxi saver merupakan deposito berjangka yang setoran, tenor, dan metode perpanjangannya bebas ditentukan sendiri. (dj)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Universitas Udayana Gelar Seminar Strategi dan Peluang Pendanaan Kerjasama Riset Internasional

Sen Nov 6 , 2023
Adapun materi yang disampaikan dalam seminar yakni Insight Baru Tentang Regulasi dan Support System untuk Kolaborasi Riset Internasional oleh Tri Sundari, Strategi dan Peluang Pendanaan Kerjasama Riset Internasional oleh Prof. Harno Dwi Pranowo, dan Strategi dan Peluang Pendanaan Proposal Kerjasama Internasional Universitas Tadulako Best Practice oleh Dr. Aiyen Tjoa.
Seminar

Berita Lainnya