https://www.traditionrolex.com/27 PDP di Buleleng Bertambah Satu Orang Hasil Rapid Tesnya Reatif Meninggal - FAJAR BALI
 

PDP di Buleleng Bertambah Satu Orang Hasil Rapid Tesnya Reatif Meninggal

(Last Updated On: 17/05/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Kasus virus Corona (Covid 19) yang ada di Kabupaten Buleleng sepertinya masih cukup tinggi. Hal itu terbukti, dengan penambahan satu orang yang terkonfirmasi positif dari hasil tes swabnya masih dijumpai. Salah satu warga masyarakat yang ada di Kecamatan Sawan terkonfirmasi positif hasil swabnya Covid 19. Pasien yang diberikan tanda PDP 54 yang kini telah menjalani perawatan secara intensif di RS Prtama Giri Emas, Kecamatan Sawan. Hal itu diungkapakn Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa saat memberikan keterangan pers, Minggu (17/5/2020) .

 

 

Selalin penambahan terhadap PDP 54 Suyasa juga menuturkan setelah salah satu warga yang ada di Kecamatan Seririt terkonfirmasi Positif Covid 19 dari hasil swabnya dimana pemerintah Kabupaten Buleleng melakukan trecing terhadap orang-orang yang sempat menjalin kontak dengan PDP 51 bahkan dalam pelaksanaan trecing tersebut sebanyak 31 orang dilakukan rapid test. Dari 31 orang yang merupakan keluarga pasien DPD 51 serta rekan kerjanya itu terdapat 14 orang dinyatakan reatif. Bukan hanya sampai disana, sebanyak 14 orang yang hasil rapid testnya menunjukkan reatif telah dilakukan tes swab untuk mengetahui secara jauh apakan puluhan orang yang ada di Kecamatan Seririt itu terkonfirmasi positif virus Corona (Covid 19) atau tidak.

”Memang Buleleng ada penambahan satu orang positif dari hasil tes swabnya sedangkan untuk di seririt dimana sebanyak 14 orang positif dari hasil rapid testnya namun semuanya sudah dilakukan tes swab untuk memastikan apa yang bersangkutan positif Covid 19 atau tidak kita tinggal menunggu hasilnya,”jelas Suyasa. Bahkan dirinya menjelaskan untuk menunggu hasil tes swabnya dimana 14 orang tersebut telah dilakukan isolasi mandiri selama14 hari kedepan.”Untuk menunggu hasil tes swabnya semua orang yang terkonfirmasi reatif hasil rapid tesnya sudah dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan,”tuturnya lagi.

Seperti diketahui, PDP 51 merupakan warga asal Kecamatan Seririt, yang sering terlibat melakukan antar jemput Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke tempat karantina yang ada diwilayah Kecamatan Seririt. Kemudian pada Sabtu (9/5/2020) PDP 51 sakit, dan sempat dirawat di ruang Jempiring RSUD Buleleng. Saat dirawat pasien menunjukkan gejala covid, sehingga dilakukan rapid test dan hasilnya menunjukan reaktif. PDP 51 kemudian dirujuk ke RS Pratama Giri Emas, untuk menjalani test swab dan hasilnya dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari sanalah Gugus Tugas melakukan tracing kepada orang-orang yang sempat kontak dengan PDP 51 hingga berhasil menemukan 14 orang yang hasil rapid testnya reaktif.

”Memang yang bersangkutan merupakan orang yang terlibat langsung dalam penjemputan terhadap para PMI yang berasal dari Kecamatan Seririt. Kemudian yang bersangkutan sakit sempat menjalani perawatan di RSUD Buleleng yakni di ruang Jempiring. Dari perawatan yang dilakukan korban sempat dilakukan rapid test dan hasilnya reatif. Kemudian yang bersangkutan diajak ke RS Pratama Giri Emas untuk dilakukan tes swab. Dari hasil swabnya yang bersangkutan dinyatakan positif Covid 19,”tuturnya lantang.

Lebih jauh dari jumlah PDP yang ada di Kabupaten Buleleng sebanyak empat orang telah dinyatakan di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Empat orang yang dirujuk yakni PDP 32, PDP 46, PDP 51 dan PDP 53. Dengan dirujuknya empat PDP ini ke RSUP Sanglah, kini RS Pratama Giri Emas merawat 15 warga Buleleng yang hasil swabnya terkonfirmasi positif virus vorona.”Pasien dirujuk supaya bisa mendapatkan perawatan medis yang bersifat lebih intes. Salah satunya ada yang sudah diswab tujuh kali, namun hasilnya positif terus, sehingga perlu dapat penanganan yang lebih intes,”terangnya.

Suyasa juga menyebut, ada salah satu pasien di RSUD Buleleng yang meninggal dunia, dan ditangani menggunakan protokol penanganan covid. Pasien mulanya dirujuk dari salah satu rumah sakit swasta di Buleleng, ke RSUD Buleleng. Baru satu hari dirawat, pasien berusia mendekati 90 tahun itu dinyatakan meninggal dunia, karena memiliki penyakit paru-paru (pnemounia) yang sudah lama diderita. Saat dirawat di RSUD, Suyasa membenarkan jika pasien sempat di rapid test, dan hasilnya reaktif. Untuk lebih memastikan apakah pasien terinfeksi virus corona atau tidak, pihak medis sudah melakukan test swab, dan masih menunggu hasilnya.

”Memang satu orang pasien yang merupakan rujukan dari rumah swasta yang ada di Buleleng meninggal dunia. Yang bersangkutan sempat dilakukan rapid test dengan hasil reatif. Yang bersangkutan baru dirawat satu hari sudah meninggal dunia namun untuk memastikan yang bersangkutan positif Covid 19 atau tidak kita masih menunggu hasil swabnya,”tutup Suyasa. (ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Vidcon dengan APKASI Wabup Suiasa Harapkan Kebijakan Pusat Segera Dieksekusi

Ming Mei 17 , 2020
Dibaca: 10 (Last Updated On: 17/05/2020)MANGUPURA – fajarbali.com | Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengikuti Rapat Virtual Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dari Rumah Jabatan Wakil Bupati di Puspem Badung, Jumat (15/5/2020). Turut mendampingi Wabup, Kadiskes dr. Nyoman Gunarta, Kepala BPBD Bagus Nyoman Wiranata, Kabag Pemerintahan […]

Berita Lainnya