https://www.traditionrolex.com/27 Mahasiswa FST UNR Petik Pengalaman Berharga Setelah Eksplorasi Bendungan Sidan - FAJAR BALI
 

Mahasiswa FST UNR Petik Pengalaman Berharga Setelah Eksplorasi Bendungan Sidan

Bendungan yang merupakan salah satu dari 65 bendungan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, mulai dibangun Oktober 2018, diharapkan selesai pada Bulan Juni tahun 2024 mendatang.

 Save as PDF
(Last Updated On: 15/11/2023)

FOTO: Studi Ekskursi 2023 FST UNR di Bendungan Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Mahasiswa/mahasiswi Prodi Teknik Sipil dan Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai (FST UNR) ditantang untuk menjadi pemecah permasalahan di tengah masyarakat, dengan mengimplementasikan teori-teori di bangku kuliah.

Kali ini, sebanyak 26 mahasiswa dari kedua prodi berkolaborasi menjadi panitia guna mewujudkan ketahanan air di Pulau Bali dengan mengeksplorasi Bendungan Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Sabtu (11/11), sesuai tema “Eksplorasi Bendungan Sidan: Merajut Kreativitas dan Keahlian Teknik Menuju Ketahanan Air di Pulau Bali”.

Kegiatan yang dikemas dalam Studi Ekskursi (Studeks) FST 2023 itu, dibimbing oleh dosen Ir. Tri Hayatining Pamungkas, ST., MT., IPM. Menurut Tri Pamungkas, Studeks bertujuan untuk menjembatani teori di ruang kelas dengan praktik langsung di lapangan.

“Studeks di Bendungan Sidan menjadi salah satu cara mahasiswa melangkah dari teori ke praktik dalam pengembangan teknologi lingkungan,” kata Tri Pamungkas yang juga Kaprodi Prodi Teknik Sipil FST UNR, Selasa (14/11), di Denpasar.

Secara total, lanjut Tri Pamungkas, Studeks di Bendungan Sidan melibatkan partisipasi 218 orang mahasiswa, 34 dosen serta tenaga kependidikan di FST UNR.

Tri Pamungkas menekankan, pesatnya sektor pariwisata, secara tidak langsung berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan air baku. Untuk itu pembuatan tambahan tampungan air seperti bendungan bisa menjadi salah satu solusi permasalahan tersebut, seperti pada Bendungan Sidan ini.

Pembangunan Bendungan Sidan dikerjakan oleh Konsorsium PT. Brantas Abipraya (Persero) – PT. Universal Suryaprima dengan kontrak senilai Rp 809 miliar. Bendungan yang merupakan salah satu dari 65 bendungan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, mulai dibangun Oktober 2018, diharapkan selesai pada Bulan Juni tahun 2024 mendatang.

Bendungan tersebut, lanjut dia, memiliki kapasitas 3,82 juta meter kubik, dan berdiri di atas lahan seluas 82,73 hektar sehingga berada di 3 kabupaten sekaligus di Bali, yaitu di Kabupaten Badung, Bangli dan Gianyar.

“Bendungan Sidan diharapkan memberikan manfaat sebagai sistem penyediaan air baku Sarbagita, dengan Kota Denpasar sebanyak 750 liter/ detik, Kabupaten Badung sebanyak 500 liter/ detik, Kabupaten Gianyar sebanyak 300 liter/ detik, dan Kabupaten Tabanan sebanyak 200 liter/ detik sehingga total 1.750 liter/ detik,” pungkasnya.

Ketua Panitia Studeks 2023, Kadek Budhi Warsana, mengaku mendapatkan pengalaman berharga setelah menjadi panitia sekaligus partisipan studeks di Bendungan Sidan.

Ia pun berterima kasih kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, dan FST UNR yang telah memberikan kesempatan, mamadukan teori dan praktik lapangan, meskipun Budhi telah bekerja di BWS Bali-Penida.

Mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2019 ini, merasa bangga menjadi bagian FST UNR karena terbukti mendapatkan tempaan ilmu yang sangat berguna di bidangnya. Ia sendiri membuktikan, sangat mudah mendapatkan pekerjaan karena memang pihak kampus menjamin kompetensi mahasiswanya.

Perwakilan Pengelola Bendungan Sidan, Dewa Gede Widia, ST., berharap kerja sama dengan FST UNR berkelanjutan. Dewa Widia, mengungkapkan, Bendungan Sidan adalah bendungan dengan tipe Zonal dan Inti Tegak memiliki Panjang puncak 185 meter serta lebar puncak 8,5 meter yang sumber airnya berasal dari Sungai Ayung.

“Bendungan juga dilengkapi terowongan pengelak sepanjang 453 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi untuk pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405,09 m/detik menjadi 138,20 m/detik debit keluar,” jelasnya.

Bendungan Sidan adalah bendungan kedua di Indonesia yang memanfaatkan aspal sebagai intinya, setelah Bendungan Tamblang di Singaraja. Penggunaan aspal ini bertujuan agar inti bendungan menjadi kedap air.

Pembangunan Bendungan Sidan juga merupakan salah satu program prioritas di bidang pembangunan infrastruktur darat sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru guna mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan kesejahteraan petani hingga mendukung pembangunan pariwisata, dan menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrihidro (PLTM) serta kawasan konservasi secara terintegrasi serta konektivitas antar wilayah. Potensi pariwisata yang dimaksud antara lain membangun sarana dan prasarana umum di kawasan bendungan, termasuk membuatkan jalan potong (shortcut) di sisi waduk agar masyarakat dapat memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

WSFI, Pertemukan Ilmuan Dalam Negeri dan Diaspora

Rab Nov 15 , 2023
Forum ilmiah ini mendorong kolaborasi dan sinergi antara ilmuwan domestik dan diaspora sehingga dapat memperkuat ekosistem akademik dan riset yang berkelanjutan di perguruan tinggi Indonesia.
WFSI

Berita Lainnya