Koster Ajak Mahasiswa UNR Pikirkan Masalah Bali

Peran Generasi Z dalam mewujudkan masa depan Bali sangat penting. Dengan talenta dan profesi yang mereka miliki, Bali siap memasuki era baru yang penuh potensi dan kemajuan.

 Save as PDF
(Last Updated On: )
Wayan Koster didampingi Rektor dan Sivitas Universitas Ngurah Rai (UNR) usai memberi kuliah umum “Gen Z Penerus Masa Depan Bali : Membangun Peradaban Masa Depan Bali “, Selasa (7/5).

DENPASAR-fajarbali.com | Universitas Ngurah Rai (UNR) menggelar Kuliah Umum mengusung tema “Gen Z Penerus Masa Depan Bali : Membangun Peradaban Masa Depan Bali ” yang menghadirkan narasumber tunggal Dr. Ir. Wayan Koster, MM., Gubernur Bali periode 2018-2023, Selasa (7/5/2024) di Auditorium Kampus UNR.

Rektor UNR Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM.,M.Hum., menyampaikan tema yang diusung mencerminkan bahwa generasi Z di Bali memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan Bali ke arah yang lebih maju, berkelanjutan, dan beradab.

Di tengah kompleksitas peradaban saat ini, kata Rektor, peran Generasi Z yang tumbuh di era digital dan globalisasi, menjadi semakin penting. “Generasi Z, adalah agen perubahan yang memiliki kreativitas, ketangguhan, dan semangat untuk meraih masa depan yang lebih baik,” kata dia.

Gen Z sebagai salah satu aktor penerus masa depan Bali, memiliki peran sentral dalam menciptakan inovasi, mendorong perubahan positif, dan membangun masa depan yang berkelanjutan bagi Bali.

“Sebagai Rektor Universitas Ngurah Rai, kami memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik dan mempersiapkan Generasi Z untuk menghadapi tantangan masa depan. Kami berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas, memberikan wadah untuk pengembangan diri, dan mendorong keterlibatan aktif dalam pembangunan masyarakat salah satunya melalui kegiatan kuliah umum yang kami selenggrapakan,” pungkas Rektor.

Sementara Wayan Koster dalam kesempatan tersebut, memaparkan pentingnya peran generasi Z dalam mewujudkan masa depan Bali. Dengan talenta dan profesi yang mereka miliki, Bali siap memasuki era baru yang penuh potensi dan kemajuan.

Selain itu, Wayan Koster juga memaparkan terkait masalah yang dihadapi Bali saat ini diantaranya wilayah Bali yang kecil menjadi pertarungan banyak pihak yang mengeksploitasi Bali.

Koster melanjutkan, jumlah penduduk Bali 4,32 juta yang semakin meningkat saat ini membutuhkan sumber kehidupan, terkikisnya adat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal yang dapat mengancam keajegan dan daya tarik Bali, sumber daya alam semakin terbatas yang mampu mengancam kehidupan masyarakat, lahan produktif dan sawah semakin berkurang akibat masifnya alih fungsi lahan dan kebutuhan pangan yang strategis semakin bergantung dari luar.

Untuk mengatasi masalah tersebut Koster menyusun pembangunan masa depan Bali yang berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 15 tahun 2023 tentang provinsi Bali dan Perda provinsi Bali nomor 4 tahun 2023 tentang haluan pembangunan masa depan Bali 100 tahun Bali era baru 2025-2125.

“Kedua landasan ini diharapkan mampu membangun masa depan Bali dengan memperkuat dan memajukan adat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali,” jelasnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini, melanjutkan, manusia Bali terlahir sebagai generasi unggul secara individu. Sayangnya, secara kolektif, kecemburuan antar-semeton Bali masih tinggi. Hal ini menurutnya menjadi salah satu tantangan besar manusia Bali.

Dalam kesempatan kuliah umum tersebut, ia berpesan agar generasi Z agar saling dukung demi menjaga taksu Bali.

 

 Save as PDF

Next Post

Out of The Box, OXO The Residences di Nyanyi, Tabanan Hadir dengan Konsep Berkelanjutan

Sel Mei 7 , 2024
OXO The Residences mengejawantahkan fundamental OXO Group yang mengangkat prinsip-prinsip kebebasan—baik secara finansial, maupun menikmati pengalaman hidup.
OXO 2

Berita Lainnya