https://www.traditionrolex.com/27 UPMI Gembleng Karakter Mahasiswa Barunya - FAJAR BALI
 

UPMI Gembleng Karakter Mahasiswa Barunya

UPMI sangat menjunjung tinggi pendidikan karakter. Terlebih, sebagaian maba yang memilih FKIP notabene calon pendidik

 Save as PDF
(Last Updated On: 29/08/2023)

Foto: PKKMB 2023/2024 Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, Selasa (29/8/2023).

 

DENPASAR – fajarbali.com | Sejak bertransformasi dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali menjadi Universitas PGRI Mahadewa (UPMI) Bali tahun 2020 lalu, jangkuan UPMI semakin luas karena mengelola dua fakultas dengan 11 program studi (prodi).

Jika dulu hanya dilabeli kampus pencetak calon guru, kini makin meluas dengan pilihan prodi di bidang teknologi informasi di bawah Fakultas Teknik dan Informatika (FTI). Sementara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tetap berdiri kokoh sebagai cikal bakal, ditambah Prodi Bahasa Indonesia Program Magister (S2).

Bahkan, UPMI akan merancang Program Doktor Bahasa Indonesia, karena syarat-syarat telah terpenuhi, salah satunya memiliki tiga guru besar di bidangnya.

Indikator perluasan jangkauan itu berimbas pada perolehan mahasiswa baru (maba). Tahun akademik 2023/2024 ini, ratusan maba UPMI berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia. Sehingga UPMI disebut sebagai miniaturnya Nusantara.

Demikian dikatakan Rektor UPMI Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., di sela membuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Selasa (29/8) di kampus setempat.

PKKMB, kata Suarta, menjadi penting untuk menyamakan persepsi seluruh maba yang berasal dari berbagai latar belakang, pendidikan, ekonomi, suku, ras dan agama, sebelum mengenyam perkuliahan.

“Hari pertama kita berikan materi yang ringan-ringan saja. Intinya pengenalan terhadap lingkungan kampus. Pejabat-pejabatnya, dekannya, kaprodinya, dosen, pegawai, fasilitasnya serta keakraban antar-sivitas, karena meraka akan bergabung menjadi satu keluarga besar UPMI,” kata Suarta.

Lebih lanjut, Suarta mengatakan, UPMI sangat menjunjung tinggi pendidikan karakter. Terlebih, sebagaian maba yang memilih FKIP notabene calon pendidik. “Jadi karakternya kita gembleng sejak dini,” kata Suarta.

PKKMB ditandai dengan melepas-liarkan sejumlah burung merpati. Secara filosofis, melepaskan burung sebagai tanda kemerdekaan, apalagi sekarang masih dibalut nuansa kemerdekaan.

Foto : Pelepasan burung, bermakna implementasi MBKM.

“Burung juga ingin merdeka. Dalam internal kami, maknanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kami sudah lakukan MBKM dengan baik. Bahkan ada mahasiswi kami sampai ke UGM Yogyakarta,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali, Drs. IGB Arthanegara, SH., MH., M.Pd., menjamin, seluruh maba tidak salah memilih UPMI sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih cerah.

Hal ini, menurutnya, bisa dilihat dari kisah sukses alumninya. Apalagi saat ini fasilitas penunjang seperti gedung dan piranti berbasis teknologi telah disediakan secara maksimal oleh yayasan penyelenggara pendidikan di UPMI.

Melihat serapan maba UPMI dari berbagai daerah, Arthanegara mengaku bangga karena perguruan tinggi yang dikelolanya, masih eksis sampai ke luar Bali. Sehingga menjadi tanggung jawab besar bagi UPMI membayar kepercayaan mereka.

“Kami meminta semua maba belajar yang tekun, kerja keras, agar saat lulus nanti berkontribusi meningkatkan kemajuan daerah masing-masing,” harap Arthanegara. Gde

 Save as PDF

Next Post

Tokopedia dan Kemen PPPA RI Dukung UMKM di Bali Jadi Penggerak Roda Ekonomi Nasional

Rab Agu 30 , 2023
Melalui Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD), Tokopedia Fasilitasi Pelaku UMKM Kabupaten Gianyar Dapatkan NIB. Tokopedia juga Ungkap Pertumbuhan Peningkatan Penjual Perempuan asal Kabupaten Gianyar Meningkat Lebih dari 30%.
Tokoped1

Berita Lainnya