Kematian Akibat Covid-19 di RSUD Klungkung Masih Tinggi

(Last Updated On: )

SEMARAPURA-fajarbali.com | Sejak seminggu terakhir, jumlah pasien Covid-19 di RSUD Klungkung mulai mengalami penurunan. Hanya saja, pasien ibu hamil dengan Covid-19 justru meningkat. Di samping ibu hamil, RSUD juga masih mencatat angka kematian karena Covid-19 yang tergolong tinggi. Bahkan nyaris setiap hari dalam seminggu terakhir ini ada saja pasien di ICU Covid-19 meninggal dunia.

 

Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma mengatakan, penurunan pasien Covid-19 mulai terlihat. Yang mana di minggu-minggu sebelumnya, jumlah pasien yang dirawat selalu di atas angka 100, namun kini sudah sedikit menurun yakni sebanyak 82 orang. Yang mana 80 orang sudah terkonfirmasi (positif Covid-19) dan 2 orang lagi statusnya suspek. Jumlah itupun tidak seluruhnya berasal dari Kabupaten Klungkung. Lantaran ada juga pasien luar Klungkung, seperti Denpasar, Tabanan, Gianyar, Karangasem, dan Jembrana yang menjalani perawatan di RSUD Klungkung.

“Dari 80 orang pasien terkonfirmasi, sebanyak 58 dari Klungkung. Sisanya, dari
Denpasar 3 orang, Gianyar 5 orang, Karangasem 11 orang, Jembrana 1 orang, dan Tabanan 2 orang,” ujarnya Rabu (1/9/2021).

Baca juga :
Tindak Lanjuti Usulan Pembangunan PLUT-KUMKM, Tim Pusat Lakukan Kunjungan ke Klungkung
Pengusaha Mall Datangi Ketua DPRD Badung, Tuntut Operasional Mall Diizinkan Buka dengan Prokes

Di tengah kabar gembira penurunan jumlah pasien tersebut, dr. Kesuma mengatakan pihaknya masih memiliki ‘tugas’ berat. Yakni adanya peningkatan jumlah ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19. Demikian juga dengan pasien yang dirawat intensif di ICU Covid-19. Bahkan angka kematian juga masih tinggi. Nyaris setiap hari dikatakan ada saja pasien di ICU yang meninggal.

“Kasus pasien Covid-19 yang dirawat intensif dan ibu hamil dengan Covid-19 masih tinggi. Angka kematian juga masih tinggi terutama pasien yang dirawat di ICU. Hampir setiap hari ada yang meninggal dalam seminggu terakhir ini,” imbuh dr. Kesuma.

Melihat kondisi itu, dr. Kesuma mengatakan pihaknya belum berani mengalihkan ruang isolasi Covid-19 menjadi ruang perawatan biasa. Walaupun saat ini jumlah pasien sudah mulai menurun. Saat ini, RSUD masih melihat perkembangan kasus hingga seminggu ke depan.

“Kita masih lihat perkembangannya dalam seminggu ke depan,” tegasnya seraya mengatakan saat ini RSUD sudah melakukan penyesuaian nama ruang isolasi. Yang mana tempat isolasi di basement berganti nama menjadi ruangan Mangga dan VIP menjadi ruangan Anggur.  (dia)

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Tamba Pimpin Rakor Penanganan Covid-19

Sab Sep 11 , 2021
Dibaca: 5 (Last Updated On: )NEGARA-fajarbali.com | Bupati Jembrana I Nengah Tamba menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama jajaran Forkopimda, pimpinan OPD dan para camat di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, kamis (2/9/2021). Pada rakor itu dilakukan evaluasi dan kelanjutan untuk meningkatkan penanganan Covid-19 di Jembrana.  Save as PDF

Berita Lainnya