https://www.traditionrolex.com/27 Kariyasa Bantu Dua Balita Stunting di Desa Patemon - FAJAR BALI
 

Kariyasa Bantu Dua Balita Stunting di Desa Patemon

Bantuan itu, diharapkan dapat memperbaiki gizi yang bersangkutan sehingga tumbuh menjadi anak sehat, cerdas dan berprestasi. Selain itu, Kariyasa juga memberikan ‘door prize’ kepada warga yang aktif selama kegiatan.

 Save as PDF
(Last Updated On: 15/10/2023)

FOTO: I Ketut Kariyasa Adnyana memberikan bantuan kepada dua balita terindikasi stunting di Desa Patemon, Seririt, Buleleng, Minggu (15/10/2023).

 

SINGARAJA – fajarbali.com | Di sela Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Minggu (15/10/2023), Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana memberikan bantuan langsung kepada dua balita terindikasi stunting di desa tersebut.

Bantuan itu, diharapkan dapat memperbaiki gizi yang bersangkutan sehingga tumbuh menjadi anak sehat, cerdas dan berprestasi. Selain itu, Kariyasa juga memberikan ‘door prize’ kepada warga yang aktif selama kegiatan.

Meski ada dua kasus balita stunting di Patemon, Kariyasa tetap mengapresiasi program-program perbekel atau kepala desa yang membentuk tim khusus untuk mengawal kondisi kesehatan masyarakatnya.

“Program pemerintah desa sudah bagus, perlu didukung oleh elem masyarakatnya terutama kalangan remaja,” jelasnya kepada lebih dari 400 warga setempat.

Dukungan tersebut, menurut dia, bisa diwujudkan dengan menghindari pernikahan di bawah umur. Karena dari hasil riset, anak-anak stunting sebagian besar lahir dari orangtua di bawah umur.

“Gunakan pola 21-25. 21 tahun usia minimal untuk perempuan dan 25 tahun untuk lelaki. Selain itu hindari 4 T (terlalu) yang sudah familiar di telinga kita,” pesannya.

Keberhasilan Bali sebagai provinsi dengan prevalensi terendah nasional 8 persen, lanjutnya, patut disyukuri, terlebih prestasi itu dicapai di tengah hantaman Pandemi Covid-19. Angka tersebut wajib diturunkan kembali menjadi zero atau setidaknya 2 persen.

Sekretaris Desa Patemon I Made Lanus, membenarkan dua balita warganya terindikasi stunting karena pertumbuhan badannya tidak sesuai usia. Namun pihaknya telah melakukan intervensi maksimal berkolaborasi dengan petugas terkait.

Lanus melanjutkan, keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pencegahan stunting. Ia memaparkan, mendapatkan anggaran Rp120 juta dari dana desa dan bantuan pemerintah pusat yang digunakan mendukung kegiatan posyandu tiap bulan.

Sehingga anggaran khusus penanganan stunting hanya beberapa. Desa Patemon, lanjut Lanus, memiliki Tim Pembangunan Manusia (TPM) yang terdiri dari dua orang. Mereka ditugaskan khusus mengawal kesehatan masyarakat, termasuk mendampingi balita berisiko stunting.

“Kami hanya bisa memberikan honor Rp600 ribu kepada TPM. Itupun belum dipotong pajak. Tapi mereka sangat semangat. Jadi kami berharap solusi dari Bapak Komisi IX DPR RI untuk menyikapi keterbatasan anggaran kami sehingga stunting bisa lenyap dari Patemon,” harapnya.

Sementara itu, Pj Bupati Buleleng, diwakili Kepala Dinas Kesehatan, dr. Sucipto, mengingatkan, penurunan stunting merupakan program prioritas nasional, bahkan Presiden Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen di tahun 2024.

Target itu di bawah standar WHO 20 persen. Target selanjutnya, di tahun 2030 hingga 2045, Indonesia benar-benar terbebas dari stunting menyambut Indonesia Emas.

“Sebelumnya, angka stunting nasional mencapa 24 persen lebih. Artinya, 5,33 juta bayi terkena stunting. Syukur atas upaya bersama kita mampu menurunkannya,” kata Sucipto.

Pemkab Buleleng, kata Sucipto mengapresiasi kepedulian Kariyasa Adnyana, yang menurutnya sangat peduli terhadap warga Bali dan Buleleng khususnya. Kariyasa tidak hanya hadir dalam pengentasan stunting, tetapi soal rabies, demam berdarah dan persoalan kesehatan lainnya. (rl)

 Save as PDF

Next Post

Tekan Stunting di Jembrana, BKKBN Sasar Anak Remaja melalui "Rumah Penting"

Ming Okt 15 , 2023
Pencegahan stunting melalui Remaja juga sangat penting karena remaja nantinya mempunyai peran besar dalam mewujudkan generasi-generasi berkualitas dimasa yang akan datang
Rumah Penting

Berita Lainnya